
Video memperlihatkan acara keagamaan di Guatemala, bukan pemakaman Paus Fransiskus
- Diterbitkan pada hari 25/04/2025 pukul 09:38
- Waktu baca 2 menit
- Oleh: AFP Indonesia
Hak Cipta © AFP 2017-2025. Segala jenis penggunaan konten secara komersial harus melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
"Selamat jalan pemimpin umat Katolik sedunia, Bapa Paus Fransiskus," tulis keterangan teks di video TikTok yang dibagikan pada 22 April 2025.
Video itu menunjukkan sekelompok orang keluar dari gereja sambil mengangkat peti jenazah yang dihiasi patung-patung dan bunga.

Paus Fransiskus meninggal dunia pada 21 April akibat stroke -- menyebabkan koma dan gagal jantung -- ungkap sertifikat kematiannya yang dirilis Vatikan (tautan arsip). Sebelumnya, ia menghabiskan lima pekan di rumah sakit, di mana ia bergelut melawan pneumonia ganda.
Peti jenazah mendiang Paus berusia 88 tahun tersebut akan berada di Basilika Santo Petrus selama tiga hari sebelum dimakamkan pada 26 April. Ribuan jemaat diprediksi akan berkumpul untuk mengucapkan perpisahan.
Video dengan klaim salah serupa juga beredar di Facebook, padahal klip itu direkam di Guatemala.
Pencarian dengan kata kunci tertentu di TikTok menemukan pengguna bernama "cucurucho en guatemala" yang mengunggah video yang sama pada 19 April, yakni sebelum kematian Paus Fransiskus diumumkan (tautan arsip).
Pencarian lanjutan menemukan video yang merekam acara yang sama diunggah oleh kanal YouTube bernama "Semana Santa en Línea," yang rutin mengunggah video tentang acara keagamaan di Guatemala (tautan arsip).
Judul videonya menyebut bahwa acara tersebut menandai Jumat Agung, hari suci umat Kristiani untuk memeringati penyaliban dan wafatnya Yesus Kristus.

Selain itu, pada detik ke-11 di video yang salah, nama gereja terbaca, "Parroquia R. De Los Remedios."
Menggunakan detail ini, AFP dapat menemukan lokasi gereja di Guatemala dengan membandingkannya dengan tampilan di Google Maps (tautan yang diarsipkan).

AFP telah membantah misinformasi lain terkait kematian Paus Fransiskus.
Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?
Hubungi kami