Misinformasi tentang 'Singapura luncurkan penjara terapung pertama di dunia' beredar di medsos

Lembaga pemasyarakatan Singapura telah menyanggah postingan viral yang menyebut negara kota itu telah membangun fasilitas penjara terapung dan melabelinya sebagai "misinformasi". Misinformasi tersebut beredar pada postingan berisi foto bangunan di atas air yang diklaim sebagai penjara terapung milik Singapura. Faktanya, salah satu foto yang beredar merupakan hasil gubahan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan satu foto lainnya menunjukkan kapal penampungan pencari suaka di Inggris.

"Singapura baru saja meluncurkan penjara terapung yang dibangun pertama di dunia — fasilitas teknologi tinggi berlabuh 500 meter lepas pantai yang mendefinisikan ulang masa depan penahanan," tulis sebagian keterangan foto pada postingan Facebook tanggal 17 Juli 2025.

Foto pada postingan itu memperlihatkan bangunan panjang dengan campuran warna putih, abu-abu dan merah muda yang terlihat mengapung di atas air. Terdapat tulisan berbahasa Inggris pada foto yang artinya: "PENJARA TERAPUNG PERTAMA DI DUNIA BARU SAJA DILUNCURKAN DI SINGAPURA". Bendera Singapura juga tampak disematkan di atas foto itu.

Klaim yang sama juga dibagikan pada postingan Facebook bertanggal 3 Agustus, 2025. Postingan Facebook kedua disertai teks yang identik dan bendera Singapura, namun foto memperlihatkan bangunan terapung berbeda berwarna merah dan abu-abu.

Image
Tangkapan layar postingan misinformasi di Facebook, diambil pada tanggal 13 Agustus 2025, dengan tanda silang marah yang ditambahkan oleh AFP

Foto-foto dengan klaim serupa telah dibagikan oleh pengguna media sosial dari berbagai negara termasuk Fiji IndiaAmerika SerikatSierra LeoneAustralia, Vanuatu, Ukraina dan Skotlandia.

Layanan Penjara Singapura -- yang mengurus sistem lembaga pemasyarakatan di negara itu -- telah mengeluarkan pernyataan resmi pada tanggal 17 Juli dan menyebut klaim yang beredar itu sebagai "misinformasi" (tautan arsip).

"Tidak benar. Kami tidak pernah mendiskusikan ataupun merencanakan hal itu [pembuatan penjara terapung], dan tidak ada kebutuhan untuk itu," kata mereka, seraya mengimbau masyarakat untuk tidak "tertipu oleh cerita-cerita liar semacam itu".

Penampungan pencari suaka Inggris

Pencarian gambar terbalik di Google menemukan bahwa bangunan terapung di foto postingan pertama mirip bentuk kapal tongkang yang dikenal dengan nama "Bibby Stockholm", sebuah fasilitas yang pada tahun 2023 dan 2024 dipakai untuk menampung para migran laki-laki di lepas pantai barat daya Inggris ketika pemerintah negara itu mencoba menyelesaikan penumpukan permintaan suaka (tautan arsip).

Pencari suaka terakhir yang ditampung di fasilitas itu dikeluarkan pada November tahun lalu, dan pemerintah Inggris memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak penggunaan akomodasi yang dianggap kontroversial tersebut (tautan arsip). 

Gambar bangunan terapung yang beredar di medsos sama persis dengan foto yang diambil oleh Ben Birchall, seorang fotografer kantor berita Inggris, Press Association, pada tanggal 18 Juli 2023 (tautan arsip). 

Image
Perbandingan antara foto di postingan misinformasi (kiri) dan foto asli dari Press Association (kanan)

Penelusuran gambar kedua menggunakan fitur "about this image" di pencarian Google Lense menemukan bahwa gambar tersebut buatan Google AI.

Kemampuan untuk mendeteksi gambar AI ini didasarkan pada teknologi SynthID milik Google, yang diluncurkan oleh lab AI DeepMind pada tahun 2023 (tautan arsip di sini dan sini). .

Artinya kemungkinan gambar tersebut dibuat dengan AI "Sangat Tinggi" karena Google AI mendeteksi tanda air SynthID di sebagian besar gambar.

Image
Tangkapan layar Google Lens, dengan label "dibuat dengan Google AI" yang tampak di bawah gambar

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami