Video lama banjir lahar diberi narasi salah terkait erupsi Semeru November 2025
- Diterbitkan pada hari 27/11/2025 pukul 07:05
- Waktu baca 2 menit
- Oleh: AFP Indonesia
Hak Cipta © AFP 2017-2025. Segala jenis penggunaan konten secara komersial harus melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
Setelah Gunung Semeru erupsi pada 19 November 2025, beredar video lama yang diklaim memperlihatkan aliran lahar dingin di air terjun Tumpak Sewu akibat letusan Semeru tersebut. Faktanya, video itu diambil jauh sebelum erupsi yang terjadi belakangan. Pemandu wisata dan pemilik penginapan setempat mengonfirmasi kepada AFP bahwa meskipun daerah mereka tertutup abu vulkanik tipis, air terjun tersebut masih dibuka seperti biasa.
"Detik-detik banjir lahar dingin di Tumpak Sewu kemarin," tulis unggahan Facebook yang dibagikan pada tanggal 20 November.
Postingan itu berisikan dua klip yang memperlihatkan aliran air bercampur lumpur di sebuah air terjun.
Tumpak Sewu yang disebut pada postingan merupakan tempat wisata yang berada di kaki Gunung Semeru (tautan arsip). Air terjun ini beberapa kali terdampak erupsi gunung berapi yang dijuluki Paku Bumi Pulau Jawa tersebut (tautan arsip di sini dan di sini).
Video itu beredar luas setelah letusan Semeru pada tanggal 19 November memuntahkan awan panas guguran sampai radius 13 kilometer. Hal ini mendorong otoritas setempat untuk meningkatkan status peringatan ke tingkat tertinggi.
Menurut laporan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), aktivitas gunung berapi telah mereda, tetapi masih dalam keadaan tidak stabil per 20 November. Hampir 900 orang telah mengungsi ke sekolah, masjid, dan balai desa setelah erupsi.
Klip yang sama juga menyebar di Facebook dan TikTok.
Beberapa komentar pengguna media sosial terlihat memercayai bahwa tayangan video terkait dengan letusan Semeru baru-baru ini.
"Semoga tidak ada korban jiwa," kata salah seorang pengguna.
"Ya Allah. Sampek tumpak sewu laharnya," kata pengguna lainnya.
Namun, video tersebut adalah rekaman lama dan tidak terkait dengan erupsi di November 2025.
Pencarian gambar terbalik di Google menggunakan potongan gambar dari klip pertama mengarahkan kepada artikel yang dipublikasikan oleh Kompas pada 10 Januari 2025 (tautan arsip).
Berita tersebut memuat tangkapan layar dari video TikTok yang diunggah oleh akun rikafna14 dan memperlihatkan banjir lahar yang terjadi beberapa bulan sebelumnya (tautan arsip di sini dan sini).
"Tumpak Sewu, 8 Januari 2025," tulis keterangan pada postingan tersebut.
Pencarian gambar terbalik lainnya menggunakan potongan klip kedua mengarahkan kepada postingan TikTok yang diunggah pada 3 Februari 2024 (tautan arsip).
"Banjir bandang air terjun Tumpak Sewu; tanggal 31 Januari 2024," tulis teks yang ditempelkan pada video tersebut.
Video lain di TikTok yang diunggah pada tanggal 31 Januari, serta sebuah klip yang diposting Kompas di YouTube memperlihatkan banjir lumpur yang sama (tautan arsip di sini dan sini).
Detik juga melaporkan insiden tersebut dengan mengutip Dinas Pariwisata setempat yang mengonfirmasi banjir lahar di Tumpak Sewu pada saat itu (tautan arsip).
Pada tanggal 20 November 2025, pemandu wisata dan pemilik penginapan di Tumpak Sewu mengonfirmasi kepada AFP bahwa aktivitas wisata di air terjun masih berlangsung normal meskipun abu vulkanik telah mencapai area tersebut.
"Sampai dengan hari ini, orang-orang masih pergi ke sana," kata salah seorang pemandu.
Pemandu wisata lainnya di Tumpak Sewu mengunggah video di TikTok yang memperlihatkan kondisi air terjun Tumpak Sewu yang baik-baik saja setelah erupsi Gunung Semeru (tautan arsip).
Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?
Hubungi kami