Foto 'ahli gizi India tiba di Indonesia' ini buatan AI
- Diterbitkan pada hari 28/11/2025 pukul 06:20
- Waktu baca 2 menit
- Oleh: AFP Indonesia
Hak Cipta © AFP 2017-2025. Segala jenis penggunaan konten secara komersial harus melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
Di tengah kritikan publik terhadap banyaknya kasus keracunan pada program makan bergizi gratis (MBG), pemerintah mengungkapkan minat untuk belajar dari India yang telah lebih dulu melaksanakan program sejenis. Namun, sebuah foto di media sosial yang seolah-olah menunjukkan seorang ahli gizi India yang tiba di Indonesia adalah hasil rekayasa AI. Juru bicara Badan Gizi Nasional (BGN) mengatakan kepada AFP bahwa hingga kini tidak ada ahli gizi yang didatangkan dari India untuk membantu progam MBG.
"BREAKING NEWS. Ahli gizi dari India tiba di Indonesia untuk bantu awasi makanan gizi gratis," tulis teks pada video TikTok yang dibagikan pada tanggal 5 November 2025.
Video menunjukkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia tengah berjabat tangan dengan seorang pria berkaos biru.
"Langkah ini diharapkan bisa memperkuat pengawasan dan memastikan masyarakat mendapatkan asupan bergizi seimbang," tulis keterangan postingan.
Postingan yang sama juga beredar di Facebook, Instagram, YouTube, X dan Threads.
Postingan tersebut mulai beredar pada bulan Oktober, setelah kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan bahwa pihaknya akan meminta bimbingan teknis dari India untuk meningkatkan mutu program makan gratis di Indonesia (tautan arsip).
Program ambisius Presiden Prabowo yang bernilai 71 triliun rupiah itu diluncurkan pada bulan Januari dan bertujuan menyediakan makanan bergizi gratis bagi jutaan anak sekolah dan ibu hamil (tautan arsip). Namun, banyak masyarakat yang mengkritik keras dan meminta pemerintah menghentikan program ini setelah ribuan murid mengalami keracunan makanan saat mengonsumsi MBG (tautan arsip).
Namun, foto yang beredar itu adalah buatan AI, dan juru bicara BGN telah menyanggah klaim tersebut.
Detektor SynthID milik Google -- yang diluncurkan pada bulan Mei 2025 untuk mengidentifikasi konten yang dihasilkan AI -- mendeteksi tanda air digital yang menunjukkan bahwa foto yang beredar tersebut dibuat menggunakan Google AI (tautan arsip di sini dan di sini).
AFP juga menemukan sejumlah kejanggalan visual pada foto, yang mengindikasikan bahwa gambar dibuat menggunakan AI.
Kejanggalan tersebut antara lain fotografer dan kameramen yang mendokumentasikan pertemuan tidak berdiri di depan Bahlil dan pria berbaju biru -- mereka justru berdiri di belakang keduanya. Selain itu, Bahlil juga bukan pejabat yang ikut terlibat langsung pada progam MBG. Kejanggalan lainnya adalah kepalan tangan pria berbaju biru yang terlihat berbentuk aneh.
"Semuanya tidak benar," kata juru bicara BGN, Dian Fatwa, kepada AFP pada hari Jumat.
Dian menambahkan bahwa hingga saat ini "tidak ada rencana" untuk berkolaborasi lebih jauh dengan India, serta menegaskan bahwa semua ahli gizi dalam program MBG adalah orang Indonesia.
AFP sebelumnya menyanggah misinformasi lain seputar program-program pemerintah.
Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?
Hubungi kami