Sebuah pedagang buah-buahan di pasar Jakarta. ( AFP / BAY ISMOYO)

Para pakar berkata bahwa memakan buah-buahan saat perut kosong tidak 'menyembuhkan kanker'

  • Artikel ini berusia lebih dari setahun.
  • Diterbitkan pada hari Kamis 23/12/2021 pukul 10:29
  • Diperbarui pada hari Kamis 23/12/2021 pukul 11:13
  • Waktu baca 2 menit
  • Oleh: Monique NGO MAYAG, AFP Indonesia
Klaim bahwa makan buah-buahan ketika perut kosong akan "menyembuhkan kanker" telah beredar di berbagai postingan media sosial  di Indonesia setidaknya sejak tahun 2013. Klaim tersebut juga muncul di negara-negara berbahasa Prancis di Afrika. Akan tetapi, para pakar berkata kepada AFP bahwa tidak terdapat bukti ilmiah untuk mendukung klaim tersebut.

"MAKAN BUAH SAAT PERUT KOSONG," tulis postingan Facebook ini, yang diunggah pada tanggal 26 November 2021.

"Dokter STEPHEN MAK merawat pasien kanker stadium akhir dengan cara unik. Banyak pasiennya sembuh. 'Ini merupakan strategi saya untuk menyembuhkan kanker. Tingkat keberhasilannya 80 persen,' tegas Mak." 

"Pasien kanker seharusnya tidak mati. Terapi anti kanker sudah ditemukan yakni makanlah buah-buahan saat perut kosong atau sangat lapar. 'Saya mohon maaf kepada ratusan pasien kanker yang telah meninggal akibat pengobatan konvensional,' pungkasnya." 

Postingan tersebut juga mengatakan: "Jika Anda makan buah saat perut kosong, maka detoksifikasi sistem tubuh Anda meningkat berkali-kali lipat."

Image
Tangkapan layar dari postingan menyesatkan, diambil pada tanggal 21 Desember 2021

Unggahan tersebut tidak menjelaskan tipe kanker apa yang dimaksud oleh "Dr Stephen Mak". AFP juga tidak dapat membuktikan identitas dokter tersebut.

Kanker adalah "penyebab utama kematian di dunia", membunuh hampir 10 juta orang di tahun 2020, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). 

"Pengobatan" alternatif, obat-obat tidak biasa dan nasihat perawatan berbahaya untuk kanker kerap dibagikan secara daring di seluruh dunia.

Klaim identik lainnya telah muncul di Facebook di sini; di YouTube di sini; dan di Twitter di sini, di sini, di sini dan di sini setidaknya sejak tahun 2013.

Sejumlah pakar di Prancis dan di benua Afrika berkata kepada AFP bahwa tidak terdapat bukti untuk mendukung klaim tersebut setelah beredarnya postingan serupa dalam bahasa Prancis.

Para pakar di Indonesia juga menjelaskan kepada AFP bahwa memakan buah-buahan saat perut kosong tidak dapat "menyembuhkan" kanker.

Tidak ada basis ilmiah

Prof. Dr. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, ketua umum Yayasan Kanker Indonesia, berkata bahwa klaim yang dimaksud tidak memiliki basis ilmiah.

"Buah-buahan memang baik untuk kesehatan, bahkan untuk mencegah kanker, tapi tidak bisa menyembuhkan," katanya kepada AFP pada tanggal 15 Desember 2021.

Dalam penjelasannya kepada AFP, dr. Nessa Wulandari, dokter spesialis gizi klinik di Rumah Sakit St. Carolus di Jakarta, mengatakan bahwa klaim tersebut merupakan "mitos". 

"Makanan hanya sebagai suportif aja dalam penanganan kanker," katanya, "mendukung proses penyembuhkan."

Klaim itu juga disanggah oleh dr. L. Arif Firiandri Yulius, dokter spesialis gizi klinik di Rumah Sakit Edelweiss di Bandung.

"Sampai saat ini belum terbukti di penelitian apa pun bahwa makan buah dalam perut kosong akan menyembuhkan penyakit cancer," katanya kepada AFP.

AFP sebelumnya telah membongkar berbagai klaim bahwa bermacam-macam makanan — termasuk air nanas panas, petai, air jeruk lemon, ekstrak akar dandelion (randa tapak), biji buah aprikot, buah sirsak dan manggis — merupakan obat kanker yang efektif.

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami