Empat dari foto-foto itu adalah hasil suntingan dan satu adalah lukisan seniman Indonesia
- Artikel ini berusia lebih dari setahun.
- Diterbitkan pada hari Rabu 23/10/2019 pukul 10:05
- Waktu baca 7 menit
- Oleh: AFP Indonesia
Hak Cipta © AFP 2017-2025. Segala jenis penggunaan konten secara komersial harus melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
Unggahan Facebook bertanggal 2 Oktober 2019 ini telah dibagikan lebih dari 12.000 kali.
Unggahan itu berisi sejumlah foto yang menunjukkan peserta demonstran memegang bendera merah putih.
Berikut tangkapan layar unggahan menyesatkan itu:
Status Facebook itu tertulis: “Anak stm mendunia.”
Siswa yang memegang bendera merah putih di foto-foto itu adalah salah satu peserta aksi demonstrasi di Jakarta baru-baru ini yang memprotes sejumlah undang-undang dan RUU kontroversial; demonstrasi itu berujung ricuh karena bentrokan antara peserta aksi dan aparat kepolisian. Ini berita AFP tanggal 24 September 2019 tentang demonstrasi tersebut.
Foto asli pelajar tersebut diabadikan oleh fotografer Kompas dan bisa dilihat di laman Kompas di sini.
Keterangan gambar di foto itu adalah: “Pelajar melakukan Aksi Tolak RUKHP di Belakang Gedung DPR/MPR, Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (25/9/2019).”
Berikut tangkapan layar foto Kompas itu:
Garry Lotulung, fotografer Kompas yang mengabadikan foto pelajar itu, juga telah mengunggah foto tersebut di akun Twitter pribadinya di sini.
A student carries the national flag during a demonstration against the government's proposed change in its criminal code laws outside the Indonesian Parliament in Jakarta, Indonesia, September 25, 2019.
— Garry Lotulung (@merantauuu) September 26, 2019
Pix: Garry Lotulung #STMmelawan #HidupMahasiswa #TolakRUUKUHP #DemoPelajar pic.twitter.com/JspSgzVJBT
Foto-foto menyesatkan tersebut juga telah dibagikan di Facebook di sini, di sini, di sini dan di sini dengan klaim yang sama.
Laporan berita dari situs Pojok Bandung bertanggal 3 Oktober 2019 ini juga mempublikasikan foto-foto itu dengan judul: “Viral Foto Pelajar STM Bawa Bendera Indonesia, Mendunia di Seluruh Koran Luar Negeri!”
Klaim itu salah: empat dari lima foto itu adalah hasil suntingan, sementara satunya lagi adalah foto lukisan yang dibuat seniman Indonesia.
Pencarian gambar terbalik di Google dan Yandex, juga pencarian kata kunci di Google, menemukan versi asli dari foto-foto menyesatkan itu.
Di foto pertama, foto asli menunjukkan anggota kongres wanita Amerika bernama Alexandria Ocasio-Cortez sedang memegang poster berisi ikrar penolakan terhadap industri minyak, gas dan batu bara. Foto itu pertama kali diunggah di akun Twitter No Fossil Fuel Money pada tanggal 16 Agustus 2017 di sini.
.@Ocasio2018, Alexandria Ocasio-Cortez, candidate for Congress in NY-14, just signed the #NoFossilFuelMoney pledge! https://t.co/TdvVhA8Yrx pic.twitter.com/Xx54gtbylO
— No Fossil Fuel Money (@NoFossilMoney) August 15, 2017
Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, cuitan itu tertulis: “.@Ocasio2018, Alexandra Ocasio-Cortez, kandidat kongres NY-14, baru saja menandatangani ikrar #NoFossilFuelMoney!”
Di foto asli, Ocasio-Cortez memegang tanda dengan tulisan yang kalau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia artinya: “Saya berikrar tidak akan mengambil kontribusi dari industri minyak, gas dan batu bara dan sebaliknya akan memprioritaskan kesehatan keluarga kita, lingkungan dan demokrasi di atas keuntungan industri bahan bakar fosil.”
Berikut adalah tangkapan layar foto yang menyesatkan pertama (kiri) dan foto asli (kanan):
Gambar kedua menunjukkan foto suntingan pelatih sepakbola Belanda Ruud van Nistelrooy.
Foto aslinya sebelumnya telah diunggah oleh Liwwadders, media Belanda, pada tanggal 7 Januari 2015 di sini dan menunjukkan van Nistelrooy memegang majalah Liwwaders.
Berikut tangkapan layar foto yang diunggah di situs Liwwadders:
Diterjemahkan ke bahasa Indonesia, judul artikel berbahasa Belanda itu artinya: “Ruud van Nistelrooy juga tidak sabar menantikan edisi terbaru Liwwadders.”
Sementara terjemahan keterangan foto tersebut berbunyi: “Ruud van Nistelrooy juga tidak sabar menantikan edisi Stadsblad Liwwadders yang selanjutnya. Edisi terbaru akan dijual di 100 titik distribusi, dan sebagian lagi dijual dari pintu ke pintu. Ingin memasang iklan di majalah yang banyak dibaca ini? Hubungi René Wijnstra untuk mendapatkan tawaran menarik: 06-81 86 82 60.”
Berikut perbandingan antara gambar menyesatkan yang kedua (kiri) dan foto asli di situs Liwwadders (kanan):
Foto menyesatkan ketiga telah disunting dari foto ini yang telah diunggah di Twitter oleh aktor Inggris John Cleese pada tanggal 16 September 2017 dengan status yang jika diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia adalah: “Tanya saya tentang apapun di @reddit_ama”.
Ask me anything on @reddit_amahttps://t.co/ddJCDlDMMA pic.twitter.com/kxqMSv696B
— John Cleese (@JohnCleese) September 15, 2017
Di foto yang asli, Cleese memegang halaman Men’s Style koran New York Times yang menampilkan foto aktor Amerika Jon Hamm dengan judul: “Jon Hamm: Lahir Kembali. Ada kehidupan setelah Don Draper.”
Berikut tangkapan layar yang membandingkan gambar menyesatkan ketiga (kiri) dan foto Twitter (kanan):
Gambar menyesatkan yang keempat menggabungkan dua foto: foto halaman utama koran Italia La Repubblica yang kosong dan foto demonstrasi di Jakarta.
Foto asli halaman depan koran La Repubblica sebelumnya telah dipublikasikan di laporan berita Radio Free Europe/Radio Liberty (RFE/RL) bertanggal 11 Juni 2010 ini.
Menurut laporan RFE/RL itu, La Repubblica sengaja mengosongkan halaman depannya sebagai bagian dari aksi protes media Italia menentang “UU pembungkaman” yang diusulkan perdana menteri Italia saat itu, Silvio Berlusconi, yang akan membatasi polisi untuk melakukan penyadapan dan juga menghukum wartawan yang mempublikasikan transkrip rekaman hasil sadapan itu.
Diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, keterangan gambar berbahasa Ukraina di berita Radio Liberty itu berbunyi: “Surat kabar La Repubblica dengan halaman depannya yang putih: ‘Undang-undang pembungkaman melucuti hak warga negara untuk mendapatkan informasi.’”
Foto asli gambar demonstrasi yang ditempelkan ke halaman depan La Repubblica itu telah beredar di media sosial setidaknya sejak tanggal 1 Oktober 2019, misalnya di sini di Twitter.
Ibu Pertiwi
— W.A.H.Y.U (@WahyuYou60) September 30, 2019
Maafkan kami yang harus berjuang kembali untuk REVOLUSI
Setelah reformasi itu gagal mewujudkan mimpi2 kami kelak
*Best Pic*#STMmelawan #MahasiswaHarusBergerak #atmaJaya#Unisba#palmerah #JokowiHarusLengser #jokowiMUNDUR #JokowiGakMampuUrusNegara pic.twitter.com/DPiJtxqlAK
Cuitan Twitter itu berbunyi:
“Ibu Pertiwi.
Maafkan kami yang harus berjuang kembali untuk REVOLUSI.
Setelah reformasi itu gagal mewujudkan mimpi2 kami kelak.
*Best Pic*”
Berikut tangkapan layar yang membandingkan gambar menyesatkan keempat (kiri) dan foto yang diunggah di situs RFE/RL (kanan):
Gambar menyesatkan kelima memperlihatkan lukisan siswa STM menggenggam bendera merah putih yang dibingkai oleh pigura berwarna hitam dengan hiasan berwarna emas. Lukisan dan pigura yang sama juga terlihat di video YouTube yang diunggah tanggal 5 Oktober 2019 ini.
Judul video YouTube itu adalah: “Viral Lukisan Pelajar STM bendera merah putih Karya Seniman Betawi IWAN ASWAN”.
Iwan Aswan adalah seniman yang bermukim di Jakarta, ini akun Facebook pribadinya.
Di video itu, Iwan mengatakan dia telah membuat lukisan siswa STM itu karena tergerak setelah melihat foto siswa itu viral di media sosial.
Berikut tangkapan layar yang membandingkan antara foto menyesatkan yang kelima (kiri) dan video YouTube (kanan):
Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?
Hubungi kami