Foto ini hasil suntingan – SPBU itu menawarkan bensin gratis kepada pelanggan yang melafalkan 2 juz Alquran

  • Artikel ini berusia lebih dari setahun.
  • Diterbitkan pada hari Senin 30/11/2020 pukul 11:05
  • Waktu baca 4 menit
  • Oleh: AFP Indonesia
Sebuah foto yang sepertinya menunjukkan spanduk di sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang menawarkan bensin gratis kepada pelanggan non-muslim yang melafalkan kalimat syahadat muncul di berbagai unggahan Facebook. Klaim itu salah: foto itu telah disunting. Foto aslinya menampilkan spanduk yang menawarkan bensin gratis kepada pembeli yang bisa melafalkan dua juz Alquran.

Foto itu dapat dilihat di postingan Facebook tanggal 22 November 2020 ini

Image
Tangkapan layar dari unggahan menyesatkan, diambil tanggal 30 November 2020

Foto itu menunjukkan petugas SPBU sedang memasang spanduk bertuliskan “[khusus non muslim] GRATIS BBM dua liter setiap baca syahadat.”

Foto itu juga muncul di postingan Facebook ini, ini dan ini dengan klaim serupa.

Akan tetapi, klaim tersebut salah.

Pencarian gambar terbalik di Google menemukan foto ini, yang diunggah di akun Instagram @newdramaojol.id pada tanggal 2 Juli 2019.

 

Spanduk di foto asli bertuliskan “SETIAP HARI JUMAT GRATIS BBM 2 LITER SETIAP BACA AL QURAN 2 JUZ.”

Keterangan foto @newdramaojol.id itu berbunyi, “Tiap hari jum’at. 2 liter bbm gratis di spbu/pom Kampir-Bulu Temanggung.”

Akun Instagram SPBU di Temanggung itu bisa dilihat di sini, dan lokasinya bisa dicek di Google Maps di sini.

Supervisor SPBU tersebut, Jerri Utomo, mengonfirmasi kepada AFP lewat WhatsApp pada tanggal 25 November 2020 bahwa foto asli itu memang diambil di tempat kerjanya. Jerri berkata bahwa spanduk itu menunjukkan sebuah program promosi di tahun 2019 yang “hanya berjalan beberapa hari”. 

Berikut perbandingan tangkapan layar foto di unggahan menyesatkan (kiri) dan foto asli di Instagram (kanan):

Image
Perbandingan tangkapan layar foto di unggahan menyesatkan (kiri) dan foto asli di Instagram (kanan)

 

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami