Foto ini telah beredar di laporan media India tentang bentrokan antara demonstran Sikh dan polisi di Punjab di tahun 2015
- Artikel ini berusia lebih dari setahun.
- Diterbitkan pada hari Jumat 22/11/2019 pukul 06:05
- Diperbarui pada hari Senin 25/11/2019 pukul 09:34
- Waktu baca 3 menit
- Oleh: AFP Indonesia
Hak Cipta © AFP 2017-2025. Segala jenis penggunaan konten secara komersial harus melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
Foto pria dengan luka di punggungnya itu telah diunggah di Facebook di sini tanggal 9 November 2019 dan telah dibagikan puluhan kali.
Berikut ini tangkapan layar unggahan menyesatkan itu:
Peringatan konten
Status menyesatkan itu tertulis: “Pria ini meninggal akibat menggunakan ?Handphone, sambil mendengarkan ?musik pakai ?Handset, sambil di ?Cas dan pria tersebut ketiduran.? Arus Listrik yang masuk melalui telinga sampai ke sekujur tubuh nya Dan Meletup letup sampai membentuk lubang-lubang di seluruh tubuh pria tersebut...
“Peringatan⚠, agar selalu menggunakan hp? dalam porsinya, bila sudah dalam keadaan kosong, biarkanlah cas dahulu, jangan di paksakan terus menerus digunakan.
“Mari berdoa Semoga keluarga yang di tinggalkan di beri kesabaran dan semoga beliau di terima di sisi Allah, Aamiin.?yrb…”
Foto yang sama telah dibagikan di unggahan lain di Facebook di sini, di sini dan di sini dengan klaim yang mirip.
Foto yang sama juga diunggah di sejumlah blog dengan klaim yang serupa, misalnya di sini, di sini dan di sini.
Klaim itu salah: foto pria itu telah beredar di laporan media India tentang bentrokan antara demonstran Sikh dan polisi di negara bagian Punjab di bulan Oktober 2015.
Pencarian gambar terbalik menggunakan Yandex menemukan artikel berita ini yang sebelumnya telah dimuat di Khalsa Force, portal berita Sikh di India, pada tanggal 14 Oktober 2015.
Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, keterangan foto di berita itu berjudul: “Polisi Panjab gunakan bambu, meriam air dan peluru tajam melawan penganut Sikh yang berdemonstrasi secara damai di Moga, Panjab.”
Berikut tangkapan layar berita Khalsa Force:
Peringatan konten
Moga adalah kota di negara bagian Punjab, atau Panjab, di India.
Pencarian dengan sejumlah kata kunci di Google menemukan foto itu juga telah diunggah di sini tanggal 14 Oktober 2015 di akun Twitter SikhPressAssociation, portal berita yang fokus pada pemberitaan tentang Sikh yang berkantor di Inggris.
Jika diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, cuitan Twitter itu berbunyi: “Penganut Sikh kurang dari 2% dari penduduk India. Kelompok minoritas kembali menjadi sasaran kebrutalan polisi. RT #NyawaSikhPenting”.
Berikut tangkapan layar yang membandingkan foto di unggahan menyesatkan (kiri) dan foto di akun Twitter SikhPressAssoaciation (kanan):
Peringatan konten
Foto itu juga telah dimuat oleh situs berita Janta Ka Reporter dalam laporan ini tentang pasca bentrokan di Punjab pada tanggal 17 Oktober 2015.
Ribuan aktivis dari sejumlah organisasi Sikh turun ke jalan memprotes “insiden dugaan penistaan” agama di sejumlah kota di Punjab pada tanggal 14 Oktober 2015. Bentrokan terjadi antara pengunjuk rasa dan polisi dalam demonstrasi itu dan menyebabkan dua orang tewas dan 75 lainnya luka-luka, menurut laporan berita India Today ini, yang dimuat di hari yang sama.
Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?
Hubungi kami