Raja Salman dari Arab Saudi tidak menghadiri acara di gereja Katolik di Dubai
- Artikel ini berusia lebih dari setahun.
- Diterbitkan pada hari Selasa 24/12/2019 pukul 09:40
- Waktu baca 3 menit
- Oleh: AFP Indonesia
Hak Cipta © AFP 2017-2025. Segala jenis penggunaan konten secara komersial harus melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
Video berdurasi dua menit itu diunggah di YouTube di sini pada tanggal 1 Desember 2019 dan telah ditonton melebihi 33.000 kali.
Judul video itu adalah: “Pembukaan Gereja Katolik di Arab Dihadiri Raja Salman.”
Keterangan video itu berbunyi: “Pembukaan Gereja Katolik di Arab Dihadiri Raja Salman. Luar biasa…
“Peresmian gereja Katolik di Dubai oleh raja Dubai yang mayoritas warganya Islam. Toleransi dijunjung tinggi. Di Indonesia?”
Berikut tangkapan layar unggahan menyesatkan itu:
Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud adalah raja Arab Saudi.
Pemimpin Dubai adalah Sheikh Mohammed Bin Rashid Al Maktoum yang juga menjabat sebagai wakil presiden dan perdana menteri Uni Emirat Arab, berdasarkan situs web kantor media pemerintah Dubai ini.
Video yang sama dengan klaim yang serupa juga muncul di Twitter di sini; dan di Facebook di sini, di sini dan di sini, di mana klip tersebut telah ditonton lebih dari 666.000 kali.
Klaim itu salah. Video tersebut diambil di acara “A Salute to Tolerant UAE”, yang diselenggarakan oleh Gereja Katolik St. Mary di Dubai untuk merayakan tahun toleransi di Uni Emirat Arab (UEA), tanpa kehadiran Raja Salman.
Adegan penutup di video di unggahan menyesatkan menampilkan logo “St. Mary’s Catholic Church Dubai” dan teks yang berbunyi:
“Year of Tolerance
Seminar 2019”.
Pencarian kata kunci di Google menemukan video yang asli berdurasi dua menit, 14 detik ini diunggah di akun YouTube gereja tersebut pada tanggal 19 November 2019.
Berikut perbandingan tangkapan layar unggahan video yang menyesatkan (kiri) dan video asli dari Gereja Katolik St. Mary di Dubai (kanan):
Acara “A Salute to Tolerant UAE” -- atau “Salut untuk UEA yang Toleran” -- diadakan pada tanggal 16 November 2019 untuk merayakan tahun toleransi di UEA dan diresmikan oleh Menteri Toleransi UEA Sheikh Nahyan Bin Mubarak Al Nahyan, menurut situs web resmi gereja itu di sini.
Gereja Katolik St. Mary, terletak di Dubai, diresmikan pada bulan November 1989, menurut situs resmi gereja tersebut.
Surat kabar berbahasa Inggris di Dubai Gulf News menerbitkan laporan tentang acara tersebut pada tanggal 17 November 2019 di sini. Terjemahan judul artikel tersebut adalah: “Toleransi merupakan satu-satunya cara untuk menghadapi tantangan: Shaikh Nahyan.”
Berikut tangkapan layar laporan Gulf News:
Dua paragraf pertama laporan itu berbunyi: “Shaikh Nahyan Bin Mubarak Al Nahyan, Menteri Toleransi UEA, mengatakan Hari Toleransi Internasional adalah hari yang penting untuk mengingatkan dunia akan kebutuhan yang meningkat akan pemahaman global dan penghormatan terhadap kehidupan manusia.
“Dia berbicara di acara ‘A Salute to Tolerant UAE’ yang diselenggarakan oleh Gereja Katolik St. Mary untuk mengungkapan rasa terima kasih kepada para Pemimpin dan masyarakat UEA karena menegakkan nilai-nilai toleransi.”
Paragraf terakhir laporan itu berbunyi: “Acara tersebut dihadiri oleh Uskup Agung Francisco Padilla, Duta Besar Vatikan untuk UEA; Uskup Paul Hinder, Vikaris Apostolik Vikariat Arabia Selatan; Pastor Fr. Lennie Connully, Pastor Paroki Gereja St. Mary; para pejabat tinggi pemerintah UEA; dan pemimpin dari berbagai agama.”
Kantor Berita Emirat juga menerbitkan laporan mengenai acara tersebut di sini pada tanggal 19 November 2019.
Kedua laporan di atas tidak melaporkan Raja Salman menghadiri acara tersebut dan dia juga tidak terlihat di video asli maupun di unggahan menyesatkan.
Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?
Hubungi kami