Salah satu gambar dibalik untuk membuat ilusi seolah-olah mata Novel Baswedan yang rusak pindah ke sisi kanan
- Artikel ini berusia lebih dari setahun.
- Diterbitkan pada hari Senin 18/11/2019 pukul 09:50
- Waktu baca 4 menit
- Oleh: AFP Indonesia
Hak Cipta © AFP 2017-2025. Segala jenis penggunaan konten secara komersial harus melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
Gambar Novel Baswedan itu diunggah pada tanggal 7 November 2019 di status Facebook ini.
Berikut tangkapan layar unggahan menyesatkan itu:
Status Facebook itu tertulis:
“Seluruh Indonesia kena tipu.
Manusia Kadang Kelupaan..
Itu Shoflens Kadang Dipasang Kiri, Kadang Dikanan..
Maaf Cuma Mengingatkan Aja Pak.. ??
#SeluruhIndonesiaKenaTipu”.
Novel adalah penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Di bulan April 2017, ia diserang orang tak dikenal dengan air keras yang mengakibatkan kebutaan parsial. Polisi belum juga menetapkan seorangpun tersangka dua tahun sejak kasus penyerangan itu. Tim pencari fakta gabungan bentukan Presiden Joko “Jokowi” Widodo menyebut penyerangan itu berhubungan dengan profesi Novel sebagai penyidik KPK. Ini salah satu berita AFP tentang penyidikan kasus Novel.
Baru-baru ini seorang politisi PDI-P menuding Novel merekayasa kasus penyiraman air keras kepadanya dan melaporkan penyidik senior KPK itu ke polisi.
Kedua foto Novel juga diunggah dengan klaim yang serupa di postingan lain di Facebook, misalnya ini dan ini; dan di Twitter di sini, di sini dan di sini.
Namun klaim itu salah: salah satu gambar tersebut telah dibalik untuk membuat ilusi seolah-olah mata Novel yang rusak berpindah di sebelah kanan.
Pencarian kata kunci di Google untuk menemukan foto asli gambar pertama yang menunjukkan Novel dengan mata kanan yang rusak menemukan foto bertanggal 18 April 2018 ini di situs Liputan6.com.
Berikut tangkapan layar foto Liputan 6 itu:
Keterangan foto Liputan 6 itu tertulis: “Penyidik senior KPK Novel Baswedan saat berada di gedung KPK, Jakarta, Kamis (22/2). Sebelumnya Novel Baswedan disiram air keras saat pulang salat berjamaah pada subuh 11 April 2017. (Liputan6.com/Herman Zakharia)”.
Berikut perbandingan antara foto pertama di unggahan menyesatkan (kiri) dan foto asli Liputan 6 (kanan):
Berikut perbandingan antara gambar menyesatkan pertama (kiri) dan foto Liputan 6 yang dibalik oleh AFP (kanan):
Terlihat ada lekukan kecil berwarna merah di sudut kiri bawah gambar menyesatkan. Analisis derau menggunakan peranti foto forensik 29a.ch memperlihatkan adanya tekstur derau yang tak sama di sudut kiri bawah yang dibatasi garis berwarna toska.
Berikut tangkapan layar hasil analisis derau gambar menyesatkan; AFP menambahkan gambar anak panah untuk menunjukkan letak anomali di sudut kiri bawah gambar.
Pencarian kata kunci di Google menggunakan gambar kedua menemukan kalau gambar itu adalah bagian dari video ini yang diunggah di saluran YouTube Kompas TV pada tanggal 18 Oktober 2019.
Judul video YouTube Kompas TV itu tertulis: “Kasus Novel Baswedan, Tim Advokasi Kirim Surat ke Presiden”.
Pada menit ke 1:39, video menampilkan gambar Novel yang sama seperti terlihat di unggahan menyesatkan.
Berikut tangkapan layar gambar Novel pada menit ke 1:39 di video Kompas TV:
Berikut perbandingan antara gambar kedua di unggahan menyesatkan (kiri) dan foto Novel di tayangan video Kompas TV (kanan):
Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?
Hubungi kami