Tidak, video ini tidak menunjukkan aliran lava di Austria
- Artikel ini berusia lebih dari setahun.
- Diterbitkan pada hari Selasa 25/06/2019 pukul 12:20
- Diperbarui pada hari Rabu 26/06/2019 pukul 05:20
- Waktu baca 3 menit
- Oleh: AFP Indonesia
Hak Cipta © AFP 2017-2025. Segala jenis penggunaan konten secara komersial harus melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
Video itu muncul di unggahan tanggal 9 Juni 2019 ini. Di situ, rekaman gambar telah dilihat sebanyak 1.900 kali. Di video sepanjang dua menit 20 detik itu, terlihat aliran lava gunung berapi memasuki sebuah wilayah hunian.
Keterangan unggahan itu berbunyi, “Di Austria Lahar Panas keluar dari Perut Bumi. mungkin Neraka Merindukan Penghuni nya. Mari Saudara Kita Tingkatkan Ke Imanan kita ke Pada Allah Subhana Wataala.”
Berikut sebuah tangkapan layar dari unggahan tersebut:
Contoh unggahan-unggahan lain yang menyebarkan video itu, beserta klaim aliran lava di Austria, adalah ini, ini, dan ini.
Klaim itu salah. Video itu tidak menunjukkan aliran lava di Austria.
AFP mengambil beberapa potongan gambar dari video itu dan kemudian mencocokannya di Google Image. Adapun potongan-potongan gambar itu diperoleh dari layanan pemeriksaan konten digital bernama InVid.
Pencarian memakai salah satu potongan gambar menemukan, video serupa pernah dimuat di artikel daring Daily Mail, media Inggris, tanggal 7 Mei 2018 ini.
Diterjemahkan ke bahasa Indonesia, judul artikel itu berbunyi: “Rekaman gambar luar biasa menampilkan aliran lava memasuki jalanan di Hawaii dan melumat sebuah mobil yang diparkir, seiring dengan ratusan penduduk diperintahkan untuk mengungsi.”
Video di Daily Mail itu panjangnya 3 menit lewat 3 detik. Di bagian kanan atas, ada penanda bertuliskan “WXCHASING via Storyful”.
Dua paragraf pertama berita itu berbunyi:
“Video timelapse yang menakjubkan menangkap detik-detik lava gunung berapi mengalir perlahan ke sebuah jalan di Hawaii tatkala letusan besar terjadi di pulau tersebut.
“Gunung berapi Kilauea di Hawaii telah menghancurkan 35 rumah dan bangunan lain sejak meletus hari Kamis, memaksa 1.700 orang mengungsi dan memuntahkan lava dan mengeluarkan gas beracun dari sejumlah lubang di daerah kecil di di Pulau Besar di Hawaii itu.”
Ini laporan AFP tanggal 11 Mei 2018 tentang letusan Kilauea tersebut.
Unggahan laman WXChasing tanggal 7 Mei 2018 ini berisi versi video yang lebih panjang. Rekaman itu telah ditonton sebanyak 29 juta kali.
Unggahan itu dibubuhi keterangan yang berbunyi: “Sayang sekali, tak ada gunanya memagari lava. Video yang lebih mengagumkan yang menggambarkan kejadian hari ini.”
Video itu panjangnya empat menit dan 18 detik, dan disebut diambil di sebuah tempat bernama Leilani Estates di Hawaii, AS.
Ini tautan Google Maps yang menunjukkan lokasi di mana video itu diambil.
Bagian yang ditampilkan di unggahan-unggahan Facebook menyesatkan itu diambil dari awal video WXChasing hingga ke menit ke 2:20 rekaman itu.
Berikut adalah perbandingan-perbandingan antara video menyesatkan dan video WXChasing.
Data dari Smithsonian Institution’s Global Volcanism Program menunjukkan, tidak ada gunung berapi di Austria.
Program itu memiliki daftar gunung berapi di seluruh bumi dan daftar tersebut bisa dilihat di situsnya. Austria tidak terdapat di daftar tersebut.
Pencarian untuk gunung berapi di Austria tidak menghasilkan apapun. Lebih lanjut, di situs itu terdapat keterangan bahwa daftar negara hanya menampilkan negara-negara yang memiliki gunung berapi.
Berikut adalah tangkapan layar laman pencarian tersebut:
Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?
Hubungi kami