Tidak, video ini tidak menunjukkan tim kampanye Presiden Joko Widodo mengakui kekalahan di Pilpres 2019

  • Artikel ini berusia lebih dari setahun.
  • Diterbitkan pada hari Jumat 10/05/2019 pukul 05:00
  • Waktu baca 2 menit
  • Oleh: AFP Indonesia
Sebuah video dengan jumlah tontonan ratusan ribu kali di Facebook dipakai untuk mengklaim bahwa Tim Kampanye Nasional (TKN) Presiden Joko Widodo, atau Jokowi, mengakui kekalahan sang petahana di pemilihan presiden Indonesia tanggal 17 April 2019. Klaim itu salah: video itu aslinya adalah rekaman berita di mana anggota TKN membantah isi data kemenangan pesaing Jokowi di dua provinsi di Indonesia.

Video menyesatkan itu telah dibagikan berkali-kali di media sosial. Contohnya, di unggahan Facebook tanggal 25 April 2019 ini. Di situ, video tersebut telah ditonton 259.000 kali dan dibagikan lebih dari 10,900 kali.

Berikut tangkapan layar unggahan Facebook tersebut:

Image
Tangkapan layar unggahan Facebook menyesatkan

Tanda bertuliskan “Made with KINEMASTER” -- artinya, “dibuat dengan KINEMASTER” -- terlihat di tepi kanan atas video tersebut. Hal itu adalah tanda bahwa klip itu telah dibuat di aplikasi penyuntingan video KINEMASTER.

Status postingan Facebook itu berbunyi, “Beredar Video VIRAL, Lukman Edi tim TKN Jokowi mgnakui kekalahn Jokowi atas Prabowo. Jlas sudah ya siapa yang kalah, hnya ditampuk pimpinan 01 nya saja masih ngotot memprtahankn kekuasaan dgn kebohongan publik lewat Quick count siaran TV & dng kecurangan2. Viralkan #2019PrabowoPresidenRI”.

“01” adalah nomor urut Jokowi di kertas suara pilpres yang lalu, di mana ia bertarung melawan lawan tunggalnya, Prabowo Subianto. Tautan ini berisi pengumuman dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) soal nomor-nomor urut mereka.  

AFP mencari tahu keaslian rekaman gambar di Facebook dengan mencocokkan potongan-potongan gambarnya -- didapatkan dari alat pemeriksaan konten digital InVid -- di Google.

Lewat pencarian itu, AFP menemukan, klip di Facebook sama dengan video ini di situs berita Indonesia Liputan6.com. Laporan tanggal 24 April 2019 itu berjudul, “VIDEO: TKN Jokowi Bantah Data Real Count BPN Prabowo.” 

“BPN” adalah singkatan dari Badan Pemenangan Nasional, yakni tim kampanye pilpres Prabowo.

Berikut tangkapan layar berita Liputan6 tersebut:

Image
Tangkapan layar video sebagaimana terlihat di laporan di situs Liputan6.com

Video yang menyesatkan di Facebook berdurasi sama dengan video Liputan 6, yakni 42 detik. Namun video di Facebook telah menambahkan tulisan berwarna putih: “Video viral. Tim TKN Jokowi akui kekalahan Jokowi.”

Di menit 0:16 di kedua video tersebut, seorang anggota TKN berujar, “Kita akuin, kita kalah.”

Tetapi, ia mengacu pada kekalahan Jokowi di dua provinsi, Riau dan Bangka Belitung, berdasarkan hasil penghitungan cepat.

Sesaat sebelum pria berkacamata dan berjaket hitam tersebut berseru: “Kita akuin kita kalah, tapi tidak sebesar yang dinyatakan oleh Pak Prabowo,” kedua video menampilkan tulisan: “Contohnya data yang ada di provinsi Riau dan Bangka Belitung, kekalahan Jokowi-Ma’ruf disebut tak sebesar klaim kubu Prabowo”.

Selengkapnya, kalimat-kalimat yang ditampilkan di kedua video itu berbunyi sebagai berikut:

“TKN Jokowi-Ma’ruf bantah data real count kubu Prabowo-Sandi.
Tim TKN Jokowi-Ma’ruf bantah data real count versi kubu Prabowo.
Contohnya data yang ada di provinsi Riau dan Bangka Belitung, kekalahan Jokowi-Ma’ruf disebut tak sebesar klaim kubu Prabowo.
Jokowi-KH Ma’ruf meraih suara 39 persen. 
Sedangkan, Prabowo-Sandiaga memperoleh 61 persen.
Sementara, kubu Prabowo rilis kemenangan di angka 78,26 persen.”

“Ma’ruf” adalah calon wakil presiden Jokowi, Ma’ruf Amin, sedangkan “Sandiaga” adalah cawapres Prabowo, Sandiaga Uno.

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami