Video ini menunjukkan aksi unjuk rasa mahasiswa di Palembang di bulan September 2019

  • Artikel ini berusia lebih dari setahun.
  • Diterbitkan pada hari Senin 08/06/2020 pukul 09:15
  • Waktu baca 5 menit
  • Oleh: AFP Indonesia
Sebuah video telah dibagikan ribuan kali di Facebook pada bulan Juni 2020 dan diklaim menunjukkan aksi demonstrasi di Jakarta untuk menuntut Presiden Joko Widodo, atau Jokowi, turun dari jabatannya. Klaim tersebut menyesatkan: video tersebut telah beredar online sejak bulan September 2019 di unggahan tentang unjuk rasa mahasiswa yang menolak Rancangan Undang-Undang KUHP (RKUHP).

Video itu telah dibagikan lebih dari 2.300 kali sejak diunggah pada tanggal 2 Juni 2020 di Facebook.

Tayangan berdurasi satu menit 52 detik itu menunjukkan sekelompok orang, sebagian besar memakai almamater hijau, berarak sambil meneriakkan yel-yel: “Jokowi turun!” 

Image
Tangkapan layar unggahan menyesatkan 

Status yang menyertai unggahan video itu tertulis: “JAKARTA-INDONESIA, terkini yel-yel Mahasiswa #JkwiTurun
Semoga Allah SWT meRIDHOI Nya
Aamiiiin ya Allah ya Rabbal Alamiiin”. 

Video yang sama juga telah dibagikan lebih dari 6.000 kali setelah diunggah di sini, di sini, di sini dan di sini di Facebook dengan klaim yang serupa.

Klaim tersebut menyesatkan. Video tersebut telah beredar online sejak bulan September 2019 di unggahan tentang aksi unjuk rasa mahasiswa yang menolak Rancangan Undang-Undang KUHP (RKUHP). 

Pencarian gambar terbalik menggunakan tangkapan layar video di unggahan menyesatkan menemukan bahwa klip tersebut sebelumnya telah diunggah di YouTube di sini dan di sini pada tanggal 25 September 2019.

Keterangan video itu tertulis: “HARI INI.Mahasiswa kompak nyanyikan lagu jokowi turun, ini lah kabar politik hari ini RKUHP yang ditolak oleh para aktivis mahasiswa menuai pro dan kontrak.”

Mahasiswa di berbagai kota dan provinsi turun ke jalan di penghujung bulan September 2019 untuk menolak sejumlah RUU dan undang-undang, termasuk RKUHP, yang mempidanakan perzinahan, membatasi penjualan alat kontrasepsi dan mengkriminalisasi perbuatan menghina presiden. Laporan AFP tentang aksi demonstrasi mahasiswa tersebut bisa dibaca di sini dan di sini

Berikut perbandingan tangkapan layar antara video di unggahan menyesatkan (kiri) dan video YouTube (kanan):

Image
Perbandingan tangkapan layar antara video di unggahan menyesatkan (kiri) dan video YouTube (kanan)

Jas hijau yang dipakai orang-orang di video unggahan menyesatkan dan video YouTube itu identik dengan jas almamater resmi Universitas Muhammadiyah Palembang, yang bisa dilihat di sini di akun Instagram kampus itu.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Mahasiswa Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Gelar Healthy Sunday . . Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang menggelar kegiatan Healthy Sunday yang terdiri dari pemeriksaan gratis untuk masyarakat. Kegiatan sosial tersebut dilaksanakan pada masyarakat sekitar Lorong Banten 2, 3, 4 dan 5 serta Yayasan POPTI Palembang, Minggu (8/3/2020). . . Selain mendapatkan pemeriksaan kesehatan gratis, masyarakat berkesempatan melakukan konsultasi. Terutama, terkait tekanan darah dan kadar gula darah dengan dokter-dokter muda Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. . . Mereka turut mengikuti talkshow mengenai diabetes. Panitia Kegiatan, Dyah Puspitaningtyas mengatakan, kegiatan pemeriksaan kesehatan merupakan bagian perayaan Hari Diabetes Dunia 2017 yang jatuh setiap 14 November. . . Pemeriksaan kesehatan gratis terselenggara berkat kerjasama mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang melalui organisasi IMM , DPM, BEM, AMSA, dan TBM.

A post shared by UMPalembang (Official IG) (@umpalembang) on

Mahasiswa di Palembang juga ikut turun ke jalan menolak RKUHP pada tanggal 23 September dan 24 September 2019, menurut laporan sejumlah media seperti CNN Indonesia dan Detik.com.

Jalanan di mana video itu diambil bisa dilihat di Google Street View di sini.

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami