Video ini menunjukkan demo menentang piagam anti diskriminasi PBB di Malaysia tahun 2018

  • Artikel ini berusia lebih dari setahun.
  • Diterbitkan pada hari Rabu 24/03/2021 pukul 05:20
  • Waktu baca 2 menit
  • Oleh: AFP Indonesia
Sebuah video yang sudah ditonton ribuan kali di internet diklaim menunjukkan sebuah unjuk rasa “melawan arogansi Cina” berskala besar di Kuala Lumpur pada bulan Maret 2021. Klaim itu salah: rekaman itu sebenarnya menunjukkan sebuah demonstrasi menolak piagam anti diskriminasi PBB di ibukota Malaysia itu pada bulan Desember 2018.

Video sepanjang dua menit 40 detik itu diunggah ke Facebook di sini pada tanggal 22 Maret 2021, dan telah ditonton 11.000 kali.

Keterangan unggahan itu berbunyi, “Kuala lumpur pagi tadi ,melawan arogansi cina yg ingin mncibir nama ALLAH... Alhamdulillah....umat Islam semakin kompak bersatu membela hak dan kesucian agama Islam, mudah mudahan Indonesia bisa melakukan hal yang sama untuk menegakan agama Allah SWT…”

Image
Tangkapan layar unggahan menyesatkan, diambil pada tanggal 23 Maret 2021

Video itu telah ditonton ratusan kali setelah muncul dengan klaim serupa di sini, di sini, dan di sini di Facebook; serta di sini dan di sini di YouTube.

Akan tetapi, klaim itu salah.

AFP melakukan pencarian gambar terbalik dengan menggunakan potongan-potongan video dari InVID-WeVerify. Pencarian itu menemukan sebuah versi lebih panjang video itu di unggahan Facebook tanggal 8 Desember 2018 ini.  

Keterangan unggahan berbahasa Malaysia itu berbunyi, “Video dari atas bangunan lebih jelas menunjukkan skala raksasa peserta himpunan bantah ICERD. Ada yang memberikan bilangan peserta 300k. Logik tak?” 

“ICERD” adalah Konvensi Internasional tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial dari Perserikatan Bangsa-Bangsa. Piagam itu mewajibkan negara penandatangan untuk membuat kebijakan penghapusan diskriminasi rasial.

Berikut adalah perbandingan tangkapan layar video di unggahan menyesatkan (kiri) dan video asli di Facebook (kanan):

Image
Perbandingan tangkapan layar video di unggahan menyesatkan (kiri) dan video asli di Facebook (kanan)

Lebih dari 50.000 warga Melayu muslim ikut dalam demonstrasi di Dataran Merdeka, Kuala Lumpur, pada tanggal 8 Desember 2018, untuk merayakan keputusan pemerintah untuk tidak meratifikasi ICERD. Helat itu dipimpin dua partai oposisi Malaysia, Umno dan Partai Islam Se-Malaysia (PAS). Berita tentang demo itu bisa dibaca di sini dan di sini

Astro Awani, sebuah media berita Malaysia, mengunggah video ini di YouTube tanggal 8 Desember 2018. Video itu menunjukkan acara yang sama, namun dari sudut pandang rekaman udara yang lain.

Berikut adalah dua perbandingan tangkapan layar video unggahan menyesatkan (kiri) dan video Astro Awani (kanan), dengan bagian-bagian sepadan telah dilingkari AFP: 

Image
Image
Perbandingan tangkapan layar video unggahan menyesatkan (kiri) dan video Astro Awani (kanan)

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami