Video ini menunjukkan erupsi Gunung Sinabung
- Artikel ini berusia lebih dari setahun.
- Diterbitkan pada hari Kamis 10/12/2020 pukul 08:20
- Waktu baca 2 menit
- Oleh: AFP Indonesia
Hak Cipta © AFP 2017-2025. Segala jenis penggunaan konten secara komersial harus melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
Rekaman video berdurasi 30 detik itu diunggah di Facebook di sini pada tanggal 1 Desember 2020 dan telah ditonton lebih dari 2.100 kali.
Status unggahan itu berbunyi: “Gunung Semeru erupsi, Minggu (29/11/2020). Semoga alam semesta damai.”
Letusan Gunung Semeru di Jawa Timur pada tanggal 1 Desember 2020 menyebabkan ratusan penduduk harus mengungsi, seperti dilansir AFP di sini.
Rekaman video yang sama telah ditonton lebih dari 15.000 kali setelah dibagikan di Facebook dengan klaim serupa di sini, di sini, di sini dan di sini; serta di Twitter di sini dan di sini.
Klaim itu salah.
Gabungan pencarian gambar terbalik dan kata kunci di Google menemukan video yang lebih panjang diunggah pada tanggal 21 Januari 2014 di sini di saluran YouTube Photovolcanica, yang mendeskripsikan akunnya berisi “Video gunung berapi dan fitur geotermal dari seluruh dunia”.
Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, judul video berdurasi 51 detik itu berbunyi: “Aliran piroklastik dan close-up lobus lava yang runtuh di malam hari, Gunung Sinabung, Indonesia”.
Paragraf pertama keterangan video itu berbunyi: “Animasi (Timelapse) menunjukkan aliran piroklastik di Gunung Sinabung, Sumatera. Selanjutnya, close-up lobus lava ditampilkan termasuk runtuhnya bagian depan lobus yang menyebabkan aliran piroklastik. Gerakan lobus sebelum runtuh hampir bisa dilihat.”
Berikut perbandingan tangkapan layar antara video di unggahan menyesatkan (kiri) dan video di YouTube (kanan):
Lebih dari 25.000 orang harus mengungsi karena Gunung Sinabung di Sumatra Utara meletus berulang kali di bulan Januari 2014, menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada tanggal 11 Januari 2014.
AFP juga menerbitkan foto aliran lahar saat letusan Gunung Sinabung pada bulan Januari 2014 di sini dan di sini.
Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?
Hubungi kami