Video ini menunjukkan tsunami di Miyagi, Jepang, pada tahun 2011

  • Artikel ini berusia lebih dari setahun.
  • Diterbitkan pada hari Jumat 20/03/2020 pukul 05:15
  • Diperbarui pada hari Rabu 25/03/2020 pukul 03:51
  • Waktu baca 3 menit
  • Oleh: AFP Indonesia
Sebuah video yang memperlihatkan banjir menyapu jalanan telah ditonton ribuan kali di Facebook dan YouTube dengan klaim yang menyatakan klip itu menunjukkan bendungan PLTA di Laos jebol. Klaim itu salah: video tersebut telah digunakan dalam konteks yang menyesatkan karena sebenarnya memperlihatkan tsunami yang menghantam prefektur Miyagi di Jepang pada tahun 2011.

Video berdurasi tiga menit, 47 detik itu diunggah di Facebook pada tanggal 9 Maret 2020 di sini dan telah ditonton lebih dari 1.100 kali. 

Status unggahan itu berbunyi: “Proyek bendungan pembangkit listrik di Asuppo, Laos yg di bangun oleh perusahaan Korea Selatan,jebol. 

“5000 juta kubik air menghantam kota. Puluhan meninggal dan ratusan org hilang.
Seram juga…”. 

Berikut tangkapan layar unggahan menyesatkan itu: 

Image
Tangkapan layar unggahan menyesatkan

Ratusan orang hilang dan sejumlah orang lainnya dikhawatirkan tewas setelah bendungan PLTA yang sedang dibangun di tenggara Laos jebol setelah hujan lebat mengguyur daerah tersebut pada bulan Juli 2018. Bendungan senilai 1,2 miliar dolar AS itu merupakan bagian dari proyek oleh Xe Pian Xe Namnoy Power Company yang berbasis di Vientiane, kongsi antara perusahaan Laos, perusahaan Thailand dan dua perusahaan asal Korea Selatan, seperti dilaporkan oleh AFP di sini

Video yang sama dengan klaim serupa telah ditonton lebih dari 2.200 kali di Facebook di sini, di sini, di sini dan di sini

Video tersebut juga diunggah dengan klaim mirip di YouTube di sini dan telah ditonton lebih dari 830 kali sebelum dihapus. 

Klaim itu salah: video tersebut telah digunakan dalam konteks yang menyesatkan karena sebenarnya menunjukkan tsunami di prefektur Miyagi di Jepang pada tahun 2011. 

Pencarian gambar terbalik di Google diikuti dengan pencarian kata kunci menemukan video yang sama diunggah di YouTube pada tanggal 18 Desember 2011 di sini

Diterjemahkan dari bahasa Jepang ke bahasa Indonesia, keterangan video itu berbunyi: “Tsunami kota Ishinomaki TSUNAMI JEPANG 3.11/2011”. 

Keterangan video dalam bahasa Inggris diterjemahkan ke bahasa Indonesia sebagai: ”’Ishinomaki-shi Gelombang pasang besar’ gempa besar di timur Jepang Sebuah foto di Ishinomaki-shi, Miyagi. Saya sarankan Anda tersapu oleh gelombang pasang seperti itu, itu tidak bisa dilakukan. Saya mengambil gambar dari atap Ishinomaki gas. 2-3-48, Myojincho, Ishinomaki-shi, Miyagi”.

Gempa kuat menghantam dasar laut prefektur Miyagi pada tanggal 11 Maret 2011, diikuti oleh tsunami yang menerjang garis pantai timur laut Jepang, menewaskan hampir 16.000 orang dan lebih dari 2.500 dinyatakan hilang, AFP melaporkan di sini.

Berikut tangkapan layar perbandingan adegan-adegan di video di unggahan menyesatkan (kiri) dan video di YouTube (kanan):

Image
Perbandingan tangkapan layar video di unggahan menyesatkan (kiri) dan video di YouTube (kanan) 

Video tersebut direkam di Ishinomaki di sini, sebuah kota di prefektur Miyagi, Jepang. 

Tiga menara tabung dan dua menara bola berwarna biru dari perusahaan Ishinomaki Gas terlihat di video (kiri) yang juga bisa dilihat di citra Google Street View di lokasi tersebut yang diambil pada bulan Mei 2013 (kanan): 

Image
Perbandingan tangkapan layar video (kiri) dan citra Google Street View (kanan)

Video yang sama dikirimkan ke jaringan televisi komersial Jepang Fuji News Network yang diterbitkan dalam laporan ini.

AFP telah membantah sejumlah klaim yang berbeda dengan video yang sama: bahwa klip tersebut menunjukkan Topan Hagibis pada tahun 2019 di sini dan bahwa video tersebut memperlihatkan tsunami di Indonesia pada tahun 2018 di sini

Dalam laporan video ini, AFP juga melakukan investigasi mengenai kerusakan di kota Ishinomaki setelah bencana itu.  

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami