Video ini telah disunting untuk menambahkan lagu himne Indonesia di klip misa di Vatikan

  • Artikel ini berusia lebih dari setahun.
  • Diterbitkan pada hari Kamis 08/04/2021 pukul 08:40
  • Diperbarui pada hari Jumat 09/04/2021 pukul 03:50
  • Waktu baca 3 menit
  • Oleh: AFP Indonesia
Sebuah video telah ditonton puluhan ribu kali di Facebook dan YouTube dengan klaim yang menyatakan lagu gereja berbahasa Indonesia dinyanyikan saat misa Minggu Palma di Vatikan pada bulan Maret 2021. Unggahan itu juga mengklaim bahwa Gereja Katolik menggunakan janur kuning untuk menghormati korban bom gereja Katedral di Makassar. Klaim itu salah: video tersebut telah disunting untuk menambahkan lagu himne berbahasa Indonesia. Seorang pastor Indonesia di Vatikan mengatakan misa tersebut menggunakan anyaman daun pohon kurma, bukan daun pohon kelapa. 

Rekaman video berdurasi empat menit dan 45 detik itu diunggah pada tanggal 31 Maret 2021, di sini di Facebook, dan telah ditonton lebih dari 2.100 kali. 

Image
Tangkapan layar unggahan menyesatkan, diambil pada tanggal 5 April 2021

Status unggahan itu berbunyi: “‘Lagu pembuka’ pada Misa Minggu Palma di Vatikan menggunakan Lagu Yerusalem berbahasa Indonesia dan Prosesi para Kardinal dan Konselebran Utama Bapa Paus Fransiskus mengganti ‘Daun Palma’ dgn Untaian / anyaman ‘Janur kuning’ / penjoran - Daun Nyiur sebagai tanda untuk mendoakan Peristiwa Kathedral Makasar Sulsel Indonesia”. 

Lagu Minggu Palma yang diputar di video berjudul “Yerusalem, Lihatlah Rajamu”, yang bisa didengarkan di sini

Bom bunuh diri terjadi di depan Katedral di Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, saat perayaan Minggu Palma pada tanggal 28 Maret 2021 yang menewaskan dua pelaku pemboman dan melukai 20 warga, AFP melaporkan

Rekaman video yang sama telah ditonton lebih dari 74.000 kali dengan klaim serupa di Facebook di sini, di sini, di sini dan di sini; serta di YouTube di sini

Akan tetapi, klaim itu salah. 

Kidung Gregorian

Pencarian gambar terbalik di Google diikuti dengan pencarian kata kunci menemukan rekaman video di unggahan menyesatkan diambil dari video yang diunggah di saluran komunikasi resmi Vatikan di YouTube, Vatican News, di sini pada tanggal 28 Maret 2021. 

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, judul video yang berdurasi satu jam dan 36 menit itu adalah: “28 Maret 2021 Misa Minggu Palma dan Angelus dipimpin oleh Paus Fransiskus”. 

Adegan yang sama dengan video di unggahan menyesatkan bisa dilihat di menit ke-7:30. 

Lagu yang dinyanyikan di adegan tersebut adalah kidung Gregorian yang berjudul, “Pueri Hebraeorum, portantes”, bukan himne bahasa Indonesia seperti yang terdengar di video yang menyesatkan. 

Di misa Minggu Palma tersebut, Paus Fransiskus mengucapkan doa dalam bahasa Italia untuk korban pengeboman gereja yang bisa dilihat di jam ke-1:29:57 di video Vatican News.

Menurut terjemahan bahasa Inggris dari Vatikan, beliau berkata: “Kita berdoa untuk seluruh korban kekerasan khususnya kepada mereka yang terkena ledakan pagi ini di Indonesia bagian timur di Kota Makassar di depan Katedral.”  

Berikut perbandingan tangkapan layar antara rekaman video di unggahan menyesatkan (kiri) dan video asli (kanan):

Image
Perbandingan tangkapan layar antara rekaman video di unggahan menyesatkan (kiri) dan video asli (kanan)

Lagu himne bahasa Latin

Portal berita Katolik, Sesawi.net mengunggah video klarifikasi mengenai video menyesatkan tersebut yang disampaikan oleh Romo Markus Solo Kewuta, pastor Indonesia di Dewan Kepausan Untuk Dialog Antaragama di Vatikan. 

Di video itu, Romo Markus mengatakan dia bertanya ke kantor liturgi Vatikan untuk klarifikasi soal misa tersebut.

“Lagu pembukaan pada waktu itu dalam bahasa Latin,” katanya. 

Tradisi Italia 

Sedangkan anyaman daun berwarna kuning yang digunakan dalam Misa tersebut disebut sebagai parmureli, kata Romo Markus.

Dalam wawancara dengan AFP lewat pesan WhatsApp pada tanggal 7 April 2021, Romo Markus berkata: “Namanya PARMURELI, asal dari Sanremo, Italia, dari pohon Date Palm. Dalam bahasa Indonesia [disebut sebagai] pohon kurma.

“Diambil pucuk muda. Ini sebuah tradisi panjang Sanremo di Italia utara yang menghadiahkan hiasan-hiasan indah ini kepada Paus untuk perarakan Minggu Palma sejak tahun 1586 dan diteruskan sampai sekarang.” 

Sanremo adalah kota pesisir di Italia bagian barat laut. 

Anyaman daun pohon kurma yang serupa juga digunakan saat Misa Minggu Palma di Vatikan pada tahun 2020. 

Anyaman tersebut bisa dilihat di video siaran langsung jaringan TV Katolik global EWTN ini, tepatnya di 23 detik pertama dan menit ke-55:42. 

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami