Video itu menunjukkan guru-guru berunjuk rasa soal skema pendidikan di India
- Artikel ini berusia lebih dari setahun.
- Diterbitkan pada hari Selasa 08/10/2019 pukul 07:05
- Waktu baca 3 menit
- Oleh: AFP Indonesia
Hak Cipta © AFP 2017-2025. Segala jenis penggunaan konten secara komersial harus melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
Video berdurasi satu menit 42 detik diunggah di Facebook di sini pada tanggal 8 April 2018 dan telah ditonton lebih dari 14.000 kali dan dibagikan hampir 200 kali.
Berikut tangkapan layar unggahan menyesatkan itu:
Status unggahan tersebut berbunyi: “Demonstrasi anti jilbab di India
“Para wanita Hindu di India melakukan demo untuk menentang pemakaian jilbab oleh wanita Islam dengan cara membakar jilbab.
“Tetapi apa yang terjadi?
“Allah membayar tunai perbuatan dzolim itu kepada beberapa wanita Hindu yang melakukan protes. Diri mereka sendirilah yang terbakar.
“Allahu Akbar.”
Video tersebut juga diunggah di unggahan lain di Facebook pada tahun 2018, di sini, di sini dan di sini dengan klaim yang mirip.
Video itu juga telah beredar sejak tahun 2014 dengan klaim serupa, di sini dan di sini.
Klaim itu salah: video tersebut telah beredar sebelumnya di berbagai unggahan media sosial dan laporan media tentang aksi protes para guru yang menentang skema pendidikan di Punjab, negara bagian India.
Video berdurasi 2 menit 39 detik yang diunggah di YouTube pada tanggal 29 April 2010 di sini menunjukkan segmen sama seperti di dalam video di postingan yang menyesatkan. Judul video tersebut, diterjemahkan dari bahasa Punjab ke bahasa Inggris berbunyi: “Insiden Kapurthala mogok kerja para guru.”
Kapurthala adalah sebuah kota di negara bagian Punjab, di sebelah utara India.
Berikut perbandingan tangkapan layar antara video di unggahan menyesatkan (kiri) dan video dari YouTube (kanan):
Jurnalis periksa fakta AFP di biro Delhi menganalisa video tersebut dan menemukan bahwa orang-orang dalam video tersebut meneriakkan slogan anti polisi dan meminta orang lain untuk cepat bertindak dan membawa wanita itu ke rumah sakit.
The Times of India melaporkan di sini bahwa aksi protes terjadi di kota Kapurthala, Punjab, pada tanggal 8 Februari 2010.
Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, judul laporan itu berbunyi: “Guru yang melakukan aksi protes membakar dirinya sendiri.”
Sebagian laporan tersebut berbunyi: “Seorang wanita berusia 27 tahun membakar dirinya sendiri setelah naik ke atas tangki air pada hari Minggu malam untuk menuntut penambahan nilai ujian sekolah menengahnya yang akan membantunya diterima di kursus pelatihan guru sekolah dasar. Dia berada dalam kondisi kritis hingga larut malam.”
The Indian Express juga melaporkan aksi protes tersebut di sini pada tanggal 8 Februari 2010.
Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, judul laporan itu berbunyi: “Guru dari Kapurthala memanjat tangki setinggi 100 kaki, membakar dirinya sendiri.”
Sebagian laporan tersebut berbunyi: “Memprotes pemerintah Punjab untuk mendukung tuntutan mereka, seorang guru naik ke atas tangki air setinggi 100 kaki di sini dan mencoba mengakhiri hidupnya dengan cara membakar dirinya sendiri. Kiranjeet (27), warga distrik Faridkot, menderita luka bakar 90 persen dan kondisinya dinyatakan kritis.”
NDTV melaporkan di sini pada tanggal 8 Februari 2010 bahwa guru itu kemudian meninggal karena luka bakarnya.
Sebagian laporan tersebut berbunyi: “Seorang guru berusia 27 tahun yang membakar dirinya sendiri di kota ini di Punjab saat melakukan aksi protes meninggal di sebuah rumah sakit swasta di Ludhiana pada hari Senin pagi, kata dokter.”
Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?
Hubungi kami