Ini video peluncuran roket NASA, bukan 'matahari buatan Tiongkok'

  • Artikel ini berusia lebih dari setahun.
  • Diterbitkan pada hari Kamis 22/06/2023 pukul 05:04
  • Diperbarui pada hari Kamis 22/06/2023 pukul 05:53
  • Waktu baca 3 menit
  • Oleh: AFP Indonesia
Sebuah video telah ditonton jutaan kali selepas muncul di berbagai postingan media sosial dengan klaim salah bahwa video itu menunjukkan "peluncuran matahari buatan Tiongkok". Video tersebut sebenarnya adalah video peluncuran roket Artemis I yang dilakukan NASA pada bulan November 2022 di Kennedy Space Center, di Florida, Amerika Serikat.

"Detik-detik matahari buatan china diluncurkan," demikian bunyi teks yang tertera di atas video yang diunggah di TikTok pada tanggal 3 April 2023. "Ingin menyamai pencipta. Astaghfirullah!"

Video sepanjang tiga menit yang telah ditontonton lebih dari 10 juta kali tersebut, menunjukkan kerumunan orang yang berdiri di dekat sebuah papan yang menunjukkan jam hitung mundur digital. Ketika penghitung waktu tersebut sampai di angka "00:00:00", sebuah cahaya terang terlihat muncul di cakrawala. Sesaat kemudian bulatan cahaya itu lalu bergerak naik ke atas langit malam.

Image
Tangkapan layar postingan sesat, diambil pada tanggal 14 Juni 2023

Reaktor fusi nuklir Tiongkok juga dikenal sebagai "matahari buatan" karena mereka meniru proses pembangkit energi matahari (tautan arsip).

Pada tahun 2020, Tiongkok berhasil menyalakan reaktor fusi nuklir "matahari buatan" -- reaktor HL-2M Tokamak di Provinsi Sichuan -- untuk pertama kalinya. Negara itu juga memiliki dua reaktor fusi nuklir "matahari buatan" yang lain, yakni EAST (Experimental Advanced Superconducting Tokamak), yang terletak di Hefei, ibu kota Provinsi Anhui, dan J-TEXT di Wuhan (tautan arsip ini dan ini).

Video itu telah ditonton lebih dari 1,9 juta kali selepas muncul dengan klaim serupa di Facebook, Twitter, TikTok di sini dan di sini, YouTube di sini dan di sini dan SnackVideo di sini dan di sini.

Namun, klaim tersebut salah.

Peluncuran roket NASA

Pencarian gambar terbalik dengan menggunakan potongan gambar dari video dan kata kunci menemukan bahwa video yang beredar sepadan dengan sebuah video peluncuran roket Artemis I yang dilakukan Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) di Kennedy Space Center (KSC) di negara bagian Florida pada tanggal 16 November 2022 (tautan arsip).

Menurut keterangan video tersebut, Artemis I diluncurkan dari Launch Pad 39B di KSC.

Klip NASA diambil dari sudut yang agak berbeda, tapi pada menit 1:02, video tersebut menunjukkan pemandangan yang serupa dengan yang tampak dalam video menyesatkan, termasuk tiang bendera, jam digital dan orang-orang yang berpakaian sama.

Berikut perbandingan tangkapan layar video di postingan sesat (kiri) dan video asli dari NASA (kanan), dengan fitur sepadan ditandai oleh AFP.

Image
Perbandingan tangkapan layar video di postingan sesat (kiri) dan video asli dari NASA (kanan)

"Lumayan banyak media dan pembuat konten yang kami ijinkan untuk melihat peluncuran dari Situs Pers KSC, tetapi memang tampaknya itu adalah video peluncuran Artemis I," Tiffany Fairley, staf humas Kennedy Space Center NASA, berkata kepada AFP, merujuk pada video sesat.

Hamparan air yang memisahkan kerumunan penonton dan tempat peluncuran roket adalah Turn Basin di KSC (tautan arsip). Jam digital besar berwarna hitam dan biru di sebelah kanan video adalah jam hitung mundur NASA, yang terletak di Situs Pers KSC (tautan arsip).

Launch Pad 39B di KSC, lokasi peluncuran Artemis I, terletak sekitar 5 km sebelah barat laut dari lokasi jam hitung mundur NASA.

Menurut NASA, Artemis I adalah ekspedisi pertama dari serangkaian misi kompleks yang akan memungkinkan penjelajahan manusia di Bulan dan Mars. Proyek ini tidak melibatkan "matahari buatan".

"Misi NASA Artemis I yang tidak berawak adalah uji terbang terintegrasi pertama dari roket Space Launch System dan pesawat antariksa Orion. Misi yang berhasil ini membuktikan bahwa roket deep space, pesawat ruang angkasa, serta sistem darat yang telah ditingkatkan dibutuhkan untuk peluncuran dan recovery dan telah siap mendukung misi Artemis di masa depan dengan awak astronot," kata Fairley.

Pada tahun 2022, AFP juga telah menerbitkan laporan yang menyanggah klaim salah tentang peluncuran "matahari buatan Tiongkok".

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami