Video editan dipakai untuk sebarkan klaim salah bahwa 'ratusan santri disekap di Ponpes Al-Zaytun'

  • Diterbitkan pada hari Rabu 06/09/2023 pukul 09:40
  • Diperbarui pada hari Rabu 06/09/2023 pukul 09:54
  • Waktu baca 4 menit
  • Oleh: AFP Indonesia
Sebuah video telah ditonton jutaan kali selepas dibagikan dalam unggahan medsos dengan klaim yang salah, yakni ratusan santri telah disekap oleh Ponpes Al-Zaytun dalam sebuah ruang rahasia di bawah tanah. Padahal, video itu telah disunting menggabungkan foto-foto dan video yang tidak berkaitan dengan klaim. Polres Indramayu mengonfirmasi tidak ada kejadian seperti yang dinarasikan.

Video yang bermula dengan tampilan sejumlah pria bersujud di hadapan polisi berseragam hitam itu diunggah pada 25 Agustus 2023 di Facebook, di mana tayangannya telah ditonton lebih dari 2,7 juta kali.

Seorang narator terdengar berkata: "Polisi berhasil membebaskan ratusan santri yang disekap oleh Panji Gumilang, pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun, di ruang rahasia yang terletak di bawah tanah."

Tayangan berdurasi satu menit dan 50 detik itu menampilkan beberapa klip dan foto, juga teks yang berbunyi: "Sujud syukur ratusan santri yang selamat dari sekapan Panji Gumilang di ruang bawah tanah."

Image
Tangkapan layar unggahan sesat, diambil pada tanggal 30 Agustus 2023

Panji Gumilang, pemimpin Ponpes Al-Zaytun, yang terletak di Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, ditangkap di awal bulan Augustus 2023 atas tuduhan penistaan agama dan ujaran kebencian (tautan arsip).

Penangkapan Panji adalah buntut kontroversi Al-Zaytun yang dikritik karena memperbolehkan wanita salat satu saf dengan pria dan menjadi khatib salat Jumat. Al-Zaytun juga memicu kontroversi setelah adanya laporan lagu berbahasa Ibrani dinyanyikan di sekolah (tautan arsip).

Video yang sama juga telah ditonton lebih dari 19.000 kali selepas diunggah di Facebook; di sini, di sini dan di sini di TikTok; juga di sini dan di sini di X, yang sebelumnya dinamakan Twitter.

Namun, klaim tersebut salah.

Pencarian gambar terbalik dan kata kunci di Google dan Yandex menemukan bahwa video yang disebar itu menggunakan sejumlah klip dan foto yang tidak ada kaitannya dengan klaim.

Gambar di awal video memperlihatkan gulungan kawat duri dan seorang pria berseragam. Gambar itu diambil dari laporan berita tvOne ini, yang diunggah pada tanggal 15 Juni 2023 di kanal YouTube mereka (tautan arsip).

Berita tvOne itu mengabarkan tentang pengamanan polisi dalam antisipasi ribuan orang yang akan mendemo Ponpes Al-Zaytun di hari yang sama.

Pada detik ketujuh, video menyesatkan itu memperlihatkan sejumlah pria bersujud di hadapan anggota polisi berseragam hitam.

Gambar ini sebelumnya dimuat media Suara Bangsa pada 3 April 2020, dan memperlihatkan 26 orang napi di Sumenep sedang sujud syukur karena dibebaskan dalam program pemerintah untuk menanggulangi penyebaran Covid-19 di rutan (tautan arsip).

Foto pada detik ke-17 memperlihatkan Kapolres Indramayu Fahri Siregar sedang berbicara kepada wartawan tentang pengamanan unjuk rasa di Ponpes Al-Zaytun, seperti dilaporkan Kompas TV pada tanggal 21 Juni 2023 (tautan arsip ini dan ini).

Berikut perbandingan tangkapan layar tayangan di unggahan sesat (kiri) dan sumber aslinya (kanan):

Image
Perbandingan tangkapan layar tayangan di unggahan sesat (kiri) dan sumber aslinya (kanan)

Pada detik ke-24 di video sesat, sang narator menyebut "salah satu santri yang berhasil melarikan diri dari ruang rahasia". Namun, tayangan yang terlihat adalah foto seorang pengurus MUI bernama M. Najih Arromadloni dan foto sekelompok remaja yang diamankan polisi karena diduga merencanakan tawuran di dekat Ponpes Al-Zaytun (tautan arsip ini, ini dan ini).

Berikut perbandingan tangkapan layar tayangan di unggahan sesat (kiri) dan sumber aslinya (kanan):

Image
Perbandingan tangkapan layar tayangan di unggahan sesat (kiri) dan sumber aslinya (kanan)

Selanjutnya, saat sang narator berkata "polisi menemukan sebuah pintu rahasia di ruang bawah tanah" di Ponpes Al-Zaytun, tempat "para santri disekap", video yang terlihat adalah reruntuhan kota tua bawah tanah di Jawa Timur (tautan arsip ini dan ini).

Pada bagian ini juga terlihat cuplikan berita tentang anggota Polri mengamankan demo tandingan pendukung dan penentang Ponpes Al-Zaytun pada tanggal 22 Juni 2023 (tautan arsip).

Berikut perbandingan tangkapan layar tayangan di unggahan sesat (kiri) dan sumber aslinya (kanan):

Image
Perbandingan tangkapan layar tayangan di unggahan sesat (kiri) dan sumber aslinya (kanan)

Tidak ada berita kredibel yang menyebut santri disekap di Ponpes Al-Zaytun.

Pada tanggal 27 Agustus 2023, Kepolisian Resor Indramayu mengeluarkan pernyataan bahwa klaim dalam unggahan itu adalah "hoaks" (tautan arsip).

AFP sebelumnya membongkar klaim salah bahwa Ponpes Al-Zaytun "memelihara ratusan babi".

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami