Video menunjukkan relawan Jokowi -- bukan putra DN Aidit -- bicara tentang pengkritik pemerintah

  • Diterbitkan pada hari Kamis 19/10/2023 pukul 10:36
  • Waktu baca 4 menit
  • Oleh: AFP Indonesia
Sebuah video telah ditonton jutaan kali setelah beredar dengan klaim salah bahwa video itu menunjukkan putra mendiang pemimpin PKI, DN Aidit, sedang memprovokasi Presiden Joko Widodo untuk menghabisi umat Islam. Video tersebut sebenarnya memperlihatkan Benny Rhamdani, relawan Jokowi dan ketua Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), saat ia bicara dengan Jokowi tentang cara menangani pengkritik pemerintah. Benny lahir bertahun-tahun setelah Aidit dieksekusi pada tahun 1965.

Video tersebut diunggah ke Facebook pada tanggal 10 September 2023 dan telah ditonton lebih dari 4.800 kali.

Video berdurasi 49 detik tersebut memperlihatkan seorang pria berpakaian serba hitam sedang berbincang dengan Presiden Joko Widodo.

"Kalau Bapak nggak mengijinkan kita tempur di lapangan melawan mereka, maka penegakan hukum yang harus lakukan," ujar pria tersebut, "karena ketika tidak, kami hilang kesabaran, ya sudah kita yang melawan mereka di lapangan misalnya."

"Anak DN. Aidit Provokasi Jkw, agar segera menghabisi UMAT ISLAM!" bunyi teks yang tersemat di atas video tersebut.

Keterangan postingan itu berbunyi: "*Anak Kandung DN. AIDIT Terang-terangan ngajak Perang Saudara dgn UMAT ISLAM...!!!*

"*Dia lagi Memprovokasi Jokowi, AGAR Bertindak Represif kepada UMAT ISLAM...!!!*
*Masihkah UMAT ISLAM akan TETAP Memilih Capres maupun DPR dari PDIP ..?!!*"

Image
Tangkapan layar postingan sesat, diambil pada tanggal 14 Oktober 2023

Video tersebut juga ditonton lebih dari 4.5 juta kali, setelah dibagikan dengan klaim serupa di TikTok di sini, di sini dan di sini, serta di Facebook dan di SnackVideo.

Relawan Jokowi

Penelusuran gambar terbalik melalui Yandex, diikuti dengan penelusuran kata kunci, menemukan bahwa video serupa diunggah di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, oleh pengguna bernama Andi Sinulingga pada tanggal 27 November 2022 (tautan arsip).

Keterangan unggahan tersebut berbunyi: "Weleh weleh mas mas, ngomong apaan siyh, kayak mau perang aja. Di otaknya yang berbeda itu adalah lawan. Pak Jokowi itu Presiden Republik Indonesia mas, bukan hanya presiden kelompok kalian doang."

Image
Tangkapan layar video asli di X, diambil pada tanggal 11 Oktober 2023

Berbagai media lokal seperti Kompas, Tribunnews dan Merdeka, melaporkan video tersebut pada akhir November 2022, dan mengidentifikasikan sosok di dalam video sebagai Benny Rhamdani, relawan Jokowi dan ketua Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, atau BP2MI (tautan arsip ini, ini dan ini).

Menurut laporan media, video tersebut direkam saat Jokowi menghadiri "Gerakan Nusantara Bersatu" -- acara "silahturahmi" dengan ribuan relawan -- di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, pada tanggal 26 November 2022 (tautan arsip ini dan ini).

"Dalam video yang beredar, Benny meminta Jokowi bertindak tegas, menempuh jalur hukum terhadap pihak-pihak yang kontra pada pemerintah. Jika langkah itu tak ditempuh, Benny mengancam relawan Jokowi bakal turun ke lapangan untuk menandingi pihak-pihak yang kontra pada pemerintah," ujar laporan Harian Kompas (tautan arsip).

Tidak ada bagian dalam video di mana Benny, ketua umum Barikade 98, menyebut "umat Islam" atau "menghabisi umat Islam", dan tidak ada pemberitaan media yang menyebutkannya (tautan arsip).

Bukan putra DN Aidit

Berdasarkan profil resminya di situs BP2MI, Benny Rhamdani lahir di Bandung, Jawa Barat, pada tanggal 3 Maret 1968 -- bertahun-tahun setelah DN Aidit ditangkap dan dieksekusi di Boyolali, Jawa Tengah, pada bulan November 1965 (tautan arsip ini, ini dan ini).

Ketika dihubungi oleh AFP pada 17 Oktober 2023, Benny menyatakan bahwa ia tidak memiliki hubungan kekerabatan kepada DN Aidit. "Saya yakin (misinformasi) ini dilakukan oleh mereka yang terganggu dengan sikap dan kebijakan politik saya," ujarnya.

Ayah Benny bernama Adang Suherlan, pensiunan TNI, kata relawan Jokowi itu kepada AFP.

Aidit memiliki lima anak: dua perempuan -- Ibarruri Putri Alam and Ilya Aidit -- dan tiga laki-laki -- Iwan Aidit, kembar Irfan Aidit and Ilham Aidit (tautan arsip ini dan ini).

Ilham -- satu-satunya anak Aidit yang kini masih tinggal di Indonesia -- mengatakan Irfan telah meninggal dunia pada tahun 2009 akibat komplikasi jantung, sedangkan kedua kakak perempuannya tinggal di Prancis, dan Iwan di Kanada.

Mengomentari hoaks yang beredar, Ilham berkata kepada AFP pada tanggal 17 Oktober 2023: "Ini sangat bertentangan dengan semangat perdamaian, semangat persatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Suasana permusuhan, stigmatisasi, bahkan diskriminasi terus-menerus mereka ciptakan, dan ini sangat merusak."

AFP sebelumnya membantah klaim palsu bahwa Jokowi menghadiri acara PKI dan putranya Kaesang Pangarep mengenakan kaus dengan simbol komunis.

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami