Ini video gempuran Israel di Gaza di bulan Mei 2023 -- bukan serangan Hamas di Israel di bulan Oktober
- Diterbitkan pada hari Kamis 19/10/2023 pukul 06:59
- Waktu baca 4 menit
- Oleh: AFP Amerika Serikat, AFP Indonesia
Hak Cipta © AFP 2017-2024. Segala jenis penggunaan konten secara komersial harus melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
"Serangan palestina ke Israel," tulis status unggahan Facebook ini, yang diposting pada tanggal 8 Oktober 2023.
Postingan itu membagi sebuah video yang menampilkan ledakan besar menghancurkan gedung, diikuti cuplikan rekaman sejumlah pria menaiki sebuah tank yang terbakar.
"Hamas Meluncurkan Serangan Yang Belum Pernah Terjadi Sebelumnya," bunyi tulisan yang disematkan di atas video.
Rekaman berdurasi semenit dan 14 detik itu telah ditonton lebih dari 1,1 juta kali.
Sehari setelah Hamas tersebut melancarkan serangan darat, udara dan laut dari Gaza terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, Israel menyatakan perang terhadap Hamas dan membalasnya dengan membombardir Jalur Gaza, menghentikan pasokan listrik, air dan makanan ke warga Palestina di Gaza. Korban jiwa di kedua belah pihak telah mencapai ribuan orang.
Video itu telah ditonton lebih dari 3.900 kali selepas beredar dengan klaim serupa di postingan TikTok ini dan ini.
Salah satu bagian dari video juga beredar dengan narasi dalam bahasa Inggris dan bahasa Jerman, bahwa video itu menunjukkan serangan Israel di Gaza.
Namun, klaim itu menyesatkan.
Serangan Israel di bulan Mei 2023
Dari detik ke-16 sampai ke-26 video sesat, terlihat adegan ledakan besar di antara gedung-gedung bertingkat.
Pencarian gambar terbalik menemukan cuplikan itu dicomot dari video kantor berita Associated Press (AP), yang diunggah di kanal YouTube mereka pada tanggal 18 Mei 2023 (tautan arsip).
Judul video AP itu: "Serangan Israel menggempur rumah di Gaza bagian utara."
Dituliskan dalam keterangan video, peristiwa itu terjadi pada tanggal 13 Mei 2023.
Laporan video itu juga diterbitkan di situs web AP, di mana disebutkan lokasi rekaman video itu adalah kota Beit Lahiya, di Jalur Gaza bagian utara (tautan arsip).
Berikut perbandingan tangkapan layar unggahan video di unggahan sesat (kiri) dan video asli dari AP (kanan):
Pencarian gambar terbalik, diikuti kata kunci, menemukan sumber asli adegan yang terlihat di 15 detik pertama di video sesat, di mana sebuah bangunan seperti dihantam bom.
Video itu sebelumnya diunggah oleh Quds News Network, kantor berita Palestina, di X -- yang dulunya bernama Twitter, pada tanggal 13 Mei 2023 (tautan arsip).
Rekaman itu juga diposting Alarabiya Palestine di Facebook dan Eye on Palestine di Instagram pada hari yang sama (tautan arsip ini dan ini).
Menurut ketiga media itu, klip tersebut menunjukkan detik-detik saat pesawat Israel mengebom rumah keluarga Al-Zaanin di Jalur Gaza bagian utara.
Berikut perbandingan tangkapan layar video di unggahan sesat (kiri) dan video asli dari Quds Network (kanan):
Kedua video itu diambil saat serangan lintas batas selama berhari-hari menewaskan setidaknya 34 warga Palestina dan seorang warga Israel. Dilansir AFP, serangan-serangan Israel di Gaza menewaskan tiga anggota penting dari kelompok militan Palestina Islamic Jihad sebelum gencatan senjata akhirnya dimulai pada tanggal 14 Mei 2023.
Tank Israel
Adegan terakhir di video sesat, dari detik ke-36 sampai habis, memperlihatkan beberapa pria menaiki tank yang sebagian terbakar.
Adegan itu cocok dengan video yang dicuitkan oleh IRNA, kantor berita Iran, pada tanggal 7 Oktober 2023, dengan keterangan berbahasa Inggris: "Menghancurkan tank-tank rezim Zionis di sekitar Gaza" (tautan arsip).
Berikut adalah perbandingan tangkapan layar video di unggahan sesat (kiri) dan video asli dari IRNA (kanan):
Peristiwa itu juga terekam dalam foto dan video AP di awal bulan Oktober 2023 (tautan arsip ini dan ini).
Menurut laporan AP, foto dan video itu menunjukkan warga Palestina bersuka-ria dekat tank Israel yang hancur di pagar Jalur Gaza, di bagian timur Khan Younis, pada tanggal 7 Oktober 2023, hari serangan mendadak Hamas atas Israel.
Perang Israel-Hamas telah memicu banjir misinformasi di media sosial. Laporan AFP yang membongkar hoaks terkait konflik tersebut dapat disimak di sini.
Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?
Hubungi kami
