Ini video serangan senjata pembakar Rusia di Ukraina, bukan 'hujan bom fosfor putih Israel di Gaza'
- Artikel ini berusia lebih dari setahun.
- Diterbitkan pada hari Kamis 19/10/2023 pukul 13:24
- Diperbarui pada hari Kamis 19/10/2023 pukul 14:36
- Waktu baca 5 menit
- Oleh: Tonye BAKARE, AFP Nigeria, AFP Indonesia
- Terjemahan dan adaptasi Nisya KUNTO
Hak Cipta © AFP 2017-2025. Segala jenis penggunaan konten secara komersial harus melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
Video itu diunggah di SnackVideo, pada tanggal 10 Oktober 2023, di mana video itu telah ditonton lebih dari 9.000 kali.
Teks yang terpampang pada video tersebut berbunyi: "Propaganda Zionis Israel" dan "Palestina tuduh Israel pakai bom fosfor putih dalam serangan ke Gaza".
Video berdurasi 46 detik itu menunjukkan partikel berkilauan jatuh dari langit.
Video dengan klaim serupa juga ditemukan di platform sosial media lainnya, seperti Facebook dan Instagram, dan telah disaksikan sebanyak lebih dari 10.000 kali.
Postingan serupa juga beredar dalam bahasa Inggris, bahasa Portugis dan bahasa Spanyol.
Hamas melancarkan serangan mendadak ke Israel pada tanggal 7 Oktober 2023, menyebabkan sedikitnya 1.200 orang tewas, sebagian besar adalah warga sipil. Kelompok militan tersebut menyandera sekitar 150 orang lainnya. Serangan mematikan tersebut adalah yang terburuk dalam sejarah 75 tahun Israel.
Sementara itu, pada tanggal 18 Oktober 2023, kementerian kesehatan di Gaza mengatakan serangan balasan udara dan artileri Israel yang berkelanjutan telah menewaskan lebih dari 3.400 orang dan melukai 12.000 lainnya.
Walaupun Israel telah dituding menggunakan senjata fosfor dalam serangan ke Gaza dan Lebanon di bulan Oktober 2023, klaim bahwa video tersebut menunjukkan bom fosfor Israel di Gaza adalah salah.
Perang Rusia-Ukraina
Menggunakan alat verifikasi video InVID-WeVerify dan pencarian gambar terbalik, AFP menemukan bahwa klip tersebut telah beredar sejak bulan Maret 2023.
Surat kabar Inggris, The Telegraph, mempublikasikan video dengan durasi lebih panjang pada kanal YouTube mereka pada tanggal 13 Maret 2023 -- lebih dari enam bulan sebelum serangan Hamas atas Israel (tautan arsip).
Judul video tersebut menjelaskan bahwa video tersebut adalah rekaman saat pasukan Rusia menyerang Vuhledar, sebuah kota di Ukraina, dengan "amunisi termit".
Amunisi termit adalah campuran bubuk aluminium dan oksida besi yang dilapisi magnesium, yang juga merupakan logam pembakar (tautan arsip).
Berikut perbandingan tangkapan layar video di unggahan sesat (kiri) dan video asli dari The Telegraph (kanan):
Media Inggris lainnya, The Mirror, melaporkan serangan Rusia tersebut pada tanggal 12 Maret 2023 (tautan arsip).
Seorang jurnalis Belanda juga membagikan video yang sama pada tanggal 11 Maret 2023 di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, mengatakan bahwa video tersebut menunjukkan bukti Rusia menyerang Vuhledar dengan "amunisi pembakar" (tautan arsip).
#Ukraine : Ukrainian sources report that the Russians have been using incendiary munition on the town of #Vuhledar. pic.twitter.com/PJJLjpkcxn
— Thomas van Linge (@ThomasVLinge) March 11, 2023
Terletak sekitar 55,7 km barat daya Donetsk, Vuhledar adalah medan pertempuran utama antara pasukan Rusia dan Ukraina.
Human Rights Watch (HRW) menyatakan bahwa pasukan Rusia menggunakan munisi tandan, atau bom cluster, di Vuhledar pada tanggal 24 Februari 2023.
'Serangan fosfor putih di Gaza'
Pada tanggal 12 Oktober 2023, HRW menyatakan bahwa mereka telah memverifikasi video yang diambil di Gaza dan Lebanon yang menunjukkan Israel menggunakan fosfor putih dan "menempatkan warga sipil dalam resiko yang tidak perlu" (tautan arsip).
"Setiap kali fosfor putih digunakan di kawasan padat penduduk, hal ini menimbulkan risiko tinggi berupa luka bakar yang parah dan penderitaan seumur hidup," ujar Lama Fakih, direktur HRW Timur Tengah dan Afrika Utara.
Pernyataan HRW juga menyertakan foto yang diambil wartawan AFP saat pengeboman di pelabuhan Kota Gaza pada tanggal 11 Oktober 2023.
Pada tanggal 13 Oktober 2023, Amnesty International mengatakan bahwa foto dan video yang telah diverifikasi Crisis Evidence Lab mereka mengindikasi Israel menggunakan amunisi fosfor putih di wilayah penduduk sipil yang padat di Gaza (tautan arsip).
Ini bukan pertama kalinya organisasi HAM menuduh Israel menggunakan senjata pembakar di Gaza.
Pada tahun 2009, HRW mengatakan "penggunaan amunisi fosfor putih secara ekstensif" oleh Pasukan Pertahanan Israel di Gaza antara tanggal 27 Desember 2008 hingga 18 Januari 2009 adalah tindakan yang disengaja dan menewaskan serta melukai warga sipil (tautan arsip).
Penggunaan senjata pembakar tercakup dalam Protokol III Konvensi PBB tentang Senjata Konvensional Tertentu dan hampir seluruhnya melarang penggunaan senjata tersebut di wilayah sipil (tautan arsip).
Konflik baru antara Israel dan Palestina telah menimbulkan gelombang misinformasi online. Ikuti liputan kami di sini.
Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?
Hubungi kami