Video jurnalis CNN ini telah diedit dengan menambahkan audio palsu
- Artikel ini berusia lebih dari setahun.
- Diterbitkan pada hari Jumat 20/10/2023 pukul 10:28
- Diperbarui pada hari Kamis 26/10/2023 pukul 08:24
- Waktu baca 5 menit
- Oleh: Mary KULUNDU, AFP Kenya, AFP Indonesia
Hak Cipta © AFP 2017-2025. Segala jenis penggunaan konten secara komersial harus melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
Video itu telah dilihat 420 kali selepas dibagikan di sini di X, yang sebelumnya dikenal denganTwitter, pada tanggal tanggal 14 Oktober 2023.
"CNN lupa bahwa mereka sedang siaran langsung, & sutradara tersebut menginstruksikan para wartawan di lapangan & juru kamera melalui telepon u/ berpura² bahwa mereka terkena roket Hamas ketika dia menyuruh mereka u/ melihat sekelilingnya sehingga mereka terlihat ketakutan," demikian keterangan unggahan.
Teks berbahasa Inggris pada video artinya: "Sedang terjadi: CNN tertangkap memalsukan serangan Hamas ke Israel."
Klip berdurasi semenit dan 33 detik itu memperlihatkan kepala koresponden internasional CNN, Clarissa Ward, bersama dua kru CNN lain berlari menelusuri jalan lalu berlindung di selokan saat deru roket terdengar di dekat perbatasan Israel-Gaza (tautan arsip). Seorang kru CNN terlihat berbicara lewat ponsel.
Dalam video tersebut, Ward dan timnya terpaksa berlindung saat terjadi pertempuran roket di dekat Jalur Gaza. Kamera terus merekam saat mereka berlindung di selokan di pinggir jalan, di mana Ward yang terlihat terengah-engah menjadi fokus kamera, sedangkan seorang kru CNN lain di belakangnya terlihat berbicara di telepon seluler.
Kemudian terdengar suara dari seseorang yang seolah-olah produser memberikan arahan dari studio CNN. "Sekarang kamu lihat area itu benar-benar sepi, tapi saya ingin Anda menyingkirkan mereka dari jalan raya. Suruh mereka berbaring di pinggir jalan," demikian instruksi dari suara itu.
“Katakan pada juru kamera untuk tetap menyorot Clarissa, oke… Lihatlah sekeliling Jerry, lihat sekeliling seolah-olah anda dalam bahaya. Cobalah untuk terlihat baik dan takut… oke, bagus, hasil yang bagus.”
Pada tanggal 7 Oktober 2023, ratusan pejuang Hamas melancarkan serangan dadakan ke Israel, serangan yang terjadi tepat 50 tahun dan satu hari setelah pecahnya perang Arab-Israel pada tahun 1973, menurut laporan AFP.
Dalam serangan itu, milisi Hamas membunuh lebih dari 1.200 orang di Israel, sebagian besar di antaranya warga sipil, dan menyandera sekitar 150 orang.
Serangan balasan Israel, melalui udara dan artileri, di Gaza menewaskan lebih dari 3,700 jiwa di Gaza dan melukai lebih dari 12.000 orang warga, menurut laporan AFP tanggal 19 October 2023.
Video dengan audio yang sama juga dibagikan di sini di X dan di sini di Instagram, di mana video itu telah ditonton lebih dari 3.400 kali.
Postingan serupa juga beredar dalam bahasa Inggris dan bahasa Malaysia.
Namun, narasi bahwa CNN merekayasa video serangan Hamas ke Israel adalah salah.
Audio palsu
Jika dilihat lebih dekat pada klip editan, terlihat logo dengan tulisan "The Quartering" di sudut kiri atas dan tulisan "Like, Share and Follow" di akhir video.
Kedua elemen ini tidak ada dalam video asli yang ditayangkan CNN.
Rekaman yang lebih panjang, dengan durasi dua menit empat detik, diunggah oleh CNN di X pada tanggal 9 Oktober 2023 -- dan memperlihatkan detik-detik saat Ward ditanya pembawa berita John Bermen, yang berada di studio, saat ia berlindung di selokan (tautan arsip ini dan ini).
.@clarissaward reports from just minutes away from the Israel-Gaza border in the aftermath of a fresh barrage of rockets: pic.twitter.com/BPV7RP9K5o
— CNN International PR (@cnnipr) October 9, 2023
Diterjemahkan dari bahasa Inggris, ucapan Ward dalam video itu adalah: "Hai, John. Jadi maafkan posisiku kurang baik sekarang. Tapi kami baru saja menerima rentetan roket dalam jumlah besar yang datang ke sini tidak terlalu jauh dari kami. Jadi kami terpaksa berlindung di sini di pinggir jalan." Ward kemudian melanjutkan laporannya.
Transkrip tayangan berita CNN itu bisa dibaca di sini (tautan arsip).
Video yang diunggah di situs web CNN, dengan durasi tiga menit 23 detik, merangkum kejadian tersebut, dengan cuplikan seluruh tim bergegas menyusuri jalan sebelum suara roket yang mendarat di dekat mereka memaksa anggota tim untuk tiarap di tanah (tautan arsip).
Dalam video aslinya, tidak ada suara yang memandu para anggota kru CNN.
Penelusuran dengan kata kunci "The Quartering" mengarahkan ke kanal YouTube dengan nama yang sama, di mana video editan dengan versi lebih panjang diunggah dan telah ditonton lebih dari 239.000 kali.
Kanal The Quartering membahas topik-topik "di industri gim, komik, dan dunia secara umum", menurut informasi di kanal YouTube itu.
Penelusuran lebih lanjut mengungkap bahwa The Quartering dikelola oleh YouTuber Amerika bernama Jeremy Hambly, yang dikenal mempromosikan pandangan sayap kanan dan teori konspirasi (tautan arsip).
Kanal YouTube The Quartering memiliki lebih dari 1,5 juta subscriber.
Dalam emailnya ke AFP, juru bicara CNN menyebut video yang diunggah The Quartering sebagai "editan".
"Audio dalam video yang diposting dan dibagikan di X adalah editan, tidak akurat, dan secara tidak bertanggung jawab mendistorsi realita pada detik-detik yang ditayangkan secara langsung di CNN, dan orang-orang harus menontonnya secara utuh di platform terpercaya," kata jubir CNN.
26 Oktober 2023 Laporan ini diperbarui untuk membetulkan jumlah tontonan video beraudio palsu di kanal The Quartering.
Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?
Hubungi kami