Video menunjukkan anggota parlemen Mesir, bukan Perdana Menteri, merobek dokumen perjanjian damai dengan Israel

Rencana Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, untuk memindahkan warga Palestina dari Gaza yang telah porak-poranda karena konflik Israel-Hamas, menuai protes dari masyarakat Mesir. Namun, video yang beredar di media sosial tidak menunjukkan Perdana Menteri Mesir merobek dokumen perjanjian damai dengan Israel. Pria di dalam video tersebut adalah anggota parlemen Mesir yang menyampaikan keluhannya pada November 2023 ketika Israel melakukan serangan balasan di Jalur Gaza.

"Dokumen perdamaian dengan Israel dirobek Perdana Menteri Mesir," tulis teks keterangan pada video X yang diunggah pada tanggal 12 Februari 2025.

Keterangan pada video juga menyebutkan bahwa "Mesir sudah mulai sadar."

Perjanjian damai antara Israel dan Mesir terjadi pada tahun 1979 (tautan arsip). Kesepakatan ini sekaligus menjadikan Mesir sebagai negara Arab pertama yang mengakui Israel.

Kesepakatan damai itu terjaga meskipun Israel dan Hamas bertukar serangan di Jalur Gaza yang juga berada di perbatasan Mesir. Namun konflik tersebut menguatkan kembali solidaritas Mesir dengan warga Palestina yang telah berlangsung lama.

Image
Tangkapan layar postingan X dengan klaim salah, diambil pada 6 Maret 2025

Klaim salah tersebut beredar seiring geramnya Mesir dengan rencana Presiden AS Donald Trump yang ingin memindahkan orang-orang Palestina dari Gaza ke Mesir dan Yordania (tautan arsip). Ide ini sudah ditolak oleh Mesir, Yordania, dan juga warga Gaza serta negara-negara tetangga lainnya.

Israel, yang merupakan sekutu AS, melancarkan invasi balasan ke Jalur Gaza setelah serangan pasukan militan dari Palestina, Hamas, pada 7 Oktober 2023.

Serangan Hamas tersebut mengakibatkan terbunuhnya 1.218 orang, yang sebagian besar adalah warga sipil. Sedangkan serangan balasan Israel telah membunuh setidaknya 48.405 orang, yang juga sebagian besar warga sipil. Dari 251 orang yang ditahan saat serangan Hamas, sebanyak 58 di antaranya masih berada di Gaza, termasuk juga 34 orang tentara Israel yang sudah dinyatakan meninggal.

Klaim serupa bahwa Perdana Menteri Mesir merobek perjanjian damai dengan Israel juga dibagikan di X, Facebook, dan SnackVideo.

Namun, pria yang merobek kertas pada video tersebut bukanlah Perdana Menteri Mesir.

Anggota parlemen Mesir

Pencarian gambar terbalik di Google mengarahkan kepada video serupa yang diunggah oleh The Middle East Media Research Institute (MEMRI) pada 21 November, 2023, lebih dari sebulan setelah perang di Gaza kembali meledak (tautan arsip).

Artikel yang menyertai video itu membahas tentang bagaimana parlemen Mesir mengutuk sikap Israel atas serangan balasan di Gaza.

Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly terlihat mendengarkan penyampaian dari para anggota parlemen, sedangkan orang yang merobek kertas pada video tersebut adalah Dia El-Din Dawood, salah seorang anggota parlemen Mesir.

"Kita punya perjanjian (damai dengan Israel). Saya tidak setuju dengan itu. Perjanjian ini membuat Mesir tidak bisa berbuat banyak," kata Dawood sesuai dengan terjemahan takarir dalam video. "Jika perjanjian ini tidak ada gunanya, seharusnya kita merobeknya demi kebaikan Mesir dan keamanan negara Arab lainnya."

Image
Perbandingan tangkapan layar antara video salah (kiri) dengan video dari MEMRI (kanan)

Pernyataan Dawood juga diberitakan oleh media massa Lebanon, Lebanon24 (tautan arsip).

Per 6 Maret 2025, tidak ada laporan kredibel yang menyebut bahwa Mesir telah memutus hubungan dengan Israel.

AFP telah membantah berbagai misinformasi terkait perang di Gaza di sini.

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami