Mantan Menkes Terawan tidak promosikan obat hipertensi dalam wawancara dengan Kompas TV

  • Diterbitkan pada hari Sabtu 17/02/2024 pukul 08:50
  • Diperbarui pada hari Sabtu 17/02/2024 pukul 09:30
  • Waktu baca 3 menit
  • Oleh: AFP Indonesia
Mantan Menkes Terawan Agus Putranto tidak mempromosikan obat hipertensi dalam wawancara dengan Kompas TV, bertentangan dengan klaim salah yang dibagikan di situs web yang dibuat seolah terlihat seperti website resmi media untuk menjual kapsul pengobatan darah tinggi. Situs web tersebut menggunakan tangkapan layar wawancara Terawan pada Juli 2022 dan juga transkrip palsu. Analisis video asli Kompas TV menunjukkan Terawan tidak menyebutkan hipertensi atau obat apa pun untuk mengobati penyakit ini selama wawancara.

Tangkapan layar dan transkrip palsu wawancara Terawan itu salah satunya diunggah di sini, di artikel yang terlihat seperti diterbitkan Kompas TV.

Di laman itu terlihat logo Kompas TV dan menu navigasi yang mirip dengan website resmi stasiun televisi itu.

Image
Tangkapan layar unggahan sesat, diambil pada 10 Februari 2024

Menurut artikel bertanggal 3 Februari 2024 itu, Terawan mengomentari kematian aktor Amerika Matthew Perry, yang bermain di serial komedi "Friends" pada tahun 1994-2004, dan mengaitkan kematiannya dengan dua obat yang biasa dipakai untuk menangani hipertensi.

Para ahli kesehatan AS mengatakan aktor tersebut meninggal karena overdosis ketamine di rumahnya di Los Angeles.

Dalam transkrip palsu, Terawan menyebut bahwa ada "obat alami" bernama Artinormee yang dapat digunakan untuk menangani hipertensi, dan obat ini dapat "dipesan langsung dari pabriknya melalui internet".

Terdapat formulir di bagian bawah artikel, di mana calon pembeli diminta memasukkan nama dan nomor telepon untuk mendapatkan produk itu dengan diskon 50 persen.

Artinormee terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai obat tradisional untuk mengurangi gejala hipertensi ringan (tautan arsip).

Artikel berisi transkrip palsu itu juga dimuat di website lain di sini dan sini.

Namun foto-foto di website itu diambil dari video wawancara Kompas TV yang tidak membahas tentang hipertensi atau pengobatan penyakit ini.

Wawancara Kompas TV

Pencarian gambar terbalik di Google menemukan foto-foto itu diambil dari video wawancara Terawan dengan Kompas TV, yang dipandu oleh Rosianna Silalahi dan diunggah di YouTube di sini pada tanggal 8 Juli 2022 (tautan arsip).

Video Kompas TV itu berjudul: "[ROSI EKSKLUSIF] Akhirnya, Dokter Terawan Menjawab".

Sebagian keterangan video tertulis: "Dokter Terawan Agus Putranto akhirnya bicara. Secara eksklusif, Dokter Terawan menjawab sejumlah pertanyaan publik kepada Rosianna Silalahi."

Selama wawancara, Terawan berbicara tentang kehidupan setelah tidak lagi menjabat sebagai menteri, pandemi Covid-19 dan politik. Terawan tidak berbicara tentang hipertensi atau mempromosikan Artinormee.

Foto Terawan duduk berhadapan dengan Rosi bisa dilihat pada menit ke-4 di video asli, sedangkan foto kedua Terawan di depan foto berbingkai diambil dari tayangan menit ke-8:40.

Berikut perbandingan tangkapan layar foto-foto di artikel sesat (kiri) dan video asli Kompas TV (kanan):

Image
Perbandingan tangkapan layar foto-foto di artikel sesat (kiri) dan video asli Kompas TV (kanan)

Foto ketiga yang memperlihatkan Terawan berbicara dengan gerakan tangan diambil dari tangkapan layar menit ke 58:18 di video asli lalu dibalik.

Berikut perbandingan tangkapan layar foto di artikel sesat (kiri) dan video asli Kompas TV (kanan):

Image
Perbandingan tangkapan layar antara foto di artikel sesat (kiri) dan video Kompas TV (kanan)

Wawancara itu ditayangkan beberapa bulan setelah Terawan diberhentikan dari keanggotaan IDI pada akhir Maret 2022 karena dinilai melakukan "pelanggaran etik berat" (tautan arsip).

Pemecatan itu terjadi selepas mantan menkes itu terlibat berbagai kontroversi, termasuk metode "cuci otak" untuk pengobatan stroke dan mempromosikan Vaksin Nusantara untuk Covid-19 meskipun penelitian belum selesai (tautan arsip).

Yunita Tandililing, produser program ROSI di Kompas TV, juga mengatakan kepada AFP pada tanggal 15 Februari 2024 bahwa wawancara Rosianna dengan Terawan itu membahas "kontroversi Terawan saat jadi menkes, dan perseteruannya dengan IDI yang berujung pemecatannya."

Pungkasnya: "Jadi tidak ada pembahasan soal obat hipertensi".

Kompas.com juga telah membongkar klaim sesat yang mirip bahwa dalam video wawancara dengan Rosianna, Terawan mempromosikan obat hipertensi (tautan arsip).

AFP sebelumnya membongkar hoaks bahwa "Terawan diusir dari studio televisi karena membeberkan resep obat rahasia penyembuh hipertensi". 

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami