Ini foto jurnalis asal Italia, bukan foto 'penembak Trump'

Setelah upaya pembunuhan Donald Trump saat kampanye di Amerika Serikat (AS) terjadi, muncul berbagai minsinformasi di media sosial terkait insiden tersebut, salah satunya foto yang diklaim memperlihatkan penembak Trump yang bernama "Mark Violets". Padahal, orang di foto itu adalah jurnalis olahraga asal Italia yang bernama Marco Violi, dan penyelidik FBI telah mengidentifikasi Thomas Matthew Crooks dari Bethel Park, Pennsylvania, sebagai penembaknya. 

"Penembak Trump. Penembaknya, yang diidentifikasi sebagai Mark Violets, tewas di tempat," demikian bunyi keterangan foto yang diunggah di X pada tanggal 14 Juli 2024.

"Sebelum penyerangan, Violet mengunggah video ke YouTube yang menyatakan bahwa 'keadilan akan datang'."

Image
Tangkapan layar postingan dengan klaim salah, diambil pada 17 Juli 2024

Postingan dan klaim serupa muncul di Snack Video -- dan dibagikan dalam berbagai bahasa seperti bahasa JermanPrancis, Persia dan Spanyol.

Pada tanggal 13 Juli, dalam kampanye Trump di Butler, Pennsylvania, seorang pria melepaskan tembakan yang melukai telinga Trump, menewaskan seorang peserta kampanye serta melukai dua orang lainnya. Pelaku kemudian ditembak mati oleh seorang penembak jitu dari Agen Pengawal Presiden AS (Secret Service). 

Biro Investigasi Federal AS (FBI) mengidentifikasi tersangka penembak tersebut sebagai Crooks, seorang pria berusia 20 tahun -- bukan "Mark Violets" seperti yang disebutkan dalam postingan dengan klaim salah (tautan arsip).

Image
Gambar tanpa tanggal yang diperoleh pada 14 Juli 2024, menunjukkan foto SIM Thomas Matthew Crooks, tersangka penembak mantan Presiden AS Donald Trump (AFP / HANDOUT)

Pencarian gambar terbalik menemukan bahwa pria di dalam foto tersebut adalah jurnalis olahraga asal Italia bernama Marco Violi, yang mengelola sebuah blog bernama Roma Giallorossa dan sering muncul dalam berbagai video YouTube (tautan arsip di sini dan di sini).

Image
Tangkapan layar video Marco Violi yang diambil dari TV Roma Giallorossa pada 15 Juli 2024

Lewat pernyataannya di Instagram, Violi mengonfirmasi bahwa dia adalah pria yang muncul dalam postingan-postingan tersebut, namun dia "dengan tegas" menyangkal memiliki sangkut paut dengan upaya pembunuhan Trump (tautan arsip).

"Saya di Italia, saya di Roma, dan saya sama sekali tidak tahu apa yang terjadi," katanya dalam pernyataan berbahasa Italia. 

"Berita yang beredar tentang saya sama sekali tidak berdasar dan diorganisir oleh sekelompok orang yang membenci saya, yang telah menghancurkan hidup saya sejak tahun 2018, bahkan dengan melakukan pengintaian di dekat rumah saya, mengambil foto interkom dan pintu depan rumah saya."

Image
Tangkapan layar pernyataan yang diunggah di akun Instagram Marco Violi yang diambil pada 15 Juli 2024

Violi mengatakan bahwa dia berencana mengajukan komplain terhadap akun-akun di platform X yang telah menyebarkan klaim sesat tersebut dan meminta orang-orang untuk "berhenti mengganggunya."

“Menjadi jurnalis sejak 2006, saya tahu betul bahwa seseorang harus memverifikasi semua sumber sebelum memasang seseorang yang diduga monster di halaman depan," katanya. 

Saat ini, FBI sedang menyelidiki motif dibalik percobaan pembunuhan Trump. Laporan-laporan berita mengindikasikan bahwa Crooks tercatat sebagai pendukung partai Republik yang mengusung Trump, namun sebelumnya dia pernah mendonasikan uangnya untuk sebuah komite aksi politik progresif.

AFP sebelumnya telah menyanggah misinformasi lain seputar usaha pembunuhan Trump dalam bahasa Inggris di sini dan di sini.

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami