Klaim salah beredar bahwa wanita di belakang Trump saat penembakan adalah agen FBI
- Diterbitkan pada hari Selasa 23/07/2024 pukul 07:06
- Waktu baca 3 menit
- Oleh: Bill MCCARTHY, AFP Amerika Serikat, AFP Indonesia
Hak Cipta © AFP 2017-2025. Segala jenis penggunaan konten secara komersial harus melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
"Wanita dalam video di belakang Donald Trump adalah asisten direktur FBI Janeen Diguiseppi, terlihat memberikan kode aba-aba kepada penembak. Rekaman ini menjadi perbincangan masyarakat Amerika," tulis keterangan video yang diunggah di X yang pada tanggal 19 Juli 2024.
Postingan tersebut membandingkan foto DiGuiseppi dengan rekaman kabur yang menunjukkan seorang wanita menggunakan kacamata hitam dan topi yang bertuliskan "Yesus penyelamatku Trump presidenku" dalam acara kampanye Trump di Butler, Pennsylvania.
Selain di X, klaim sejenis juga muncul di Facebook dan Snack Video.
Di AS, postingan serupa lebih dahulu muncul dari seorang pengguna media sosial yang mendukung QAnon , sebuah kelompok penyebar teori konspirasi, sekitar seminggu setelah upaya pembunuhan Trump yang menewaskan satu orang dan menyebabkan dua orang terluka parah (tautan arsip).
Trump yang didukung oleh Partai Republik menyampaikan lewat platform Truth Social bahwa dia "ditembak dengan peluru yang menembus bagian atas telinga kanan saya" (tautan arsip).
FBI telah mengidentifikasi Thomas Matthew Crooks, yang berasal dari Bethel Park, Pennsylvania sebagai pria bersenjata dalam peristiwa penembakan yang sedang didalami oleh beberapa penyidikan independen itu (tautan arsip).
Penyelidik telah menyatakan bahwa Crooks beraksi seorang diri, meskipun mereka belum menemukan kecenderungan ideologis atau politik yang kuat dari pria berusia 20 tahun itu.
Pada 19 Juli, FBI menyampaikan pada AFP bahwa wanita dalam video yang menyebar di ranah daring tersebut "bukan AD DiGuiseppi".
Di FBI, posisi DiGuiseppi adalah asisten direktur pada Kantor Ancaman Orang Dalam (Insider Threat Office) (tautan arsip).
"Tuduhan yang beredar di media sosial tentang seorang eksekutif FBI dan kampanye di Butler, Pennsylvania adalah salah. Untuk lebih jelasnya, orang yang digambarkan bukanlah dia dan dia tidak menghadiri kampanye tersebut."
FBI menyatakan bahwa kebohongan yang menyasar anggota mereka seperti itu adalah hal yang "tercela dan tidak bertanggung jawab" dan "seringkali menimbulkan ancaman terhadap mereka dan keluarga mereka."
FBI menambahkan bahwa, saat insiden terjadi, DiGuiseppi sedang tidak berada di Pennsylvania, namun mereka tidak mengelaborasi lebih lanjut tentang keberadaannya.
AFP tidak dapat mengidentifikasi wanita dalam video yang menyebar di internet tersebut.
Beberapa postingan yang belum terverifikasi melabeli wanita dalam video tersebut sebagai orang yang mencurigakan, atau menuduhnya memberi informasi kepada pelaku penembakan karena video saat serangan terjadi menunjukkan bahwa wanita itu sedang merekam ketika agen rahasia mengerumuni Trump dan membawanya keluar panggung.
Namun sejumlah video dan foto dari acara kampanye tersebut mengindikasikan bahwa wanita itu dan DiGuiseppi memiliki paras wajah yang berbeda, termasuk bentuk rahang dan telinga yang tak sama (tautan arsip di sini, di sini, di sini dan di sini).
FBI sebelumnya menjadi target dari teori konspirasi yang dengan salah menuduh badan investigasi tersebut mendalangi beberapa kejadian seperti penyerbuan Gedung Kapitol di Amerika Serikat pada 6 Januari 2021.
AFP sebelumnya telah menyanggah misinformasi seputar penembakan Trump di sini.
Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?
Hubungi kami