Video memperlihatkan acara keagamaan Islam bertema kemerdekaan, bukan penyambutan Paus Fransiskus

  • Diterbitkan pada hari Selasa 10/09/2024 pukul 12:19
  • Waktu baca 3 menit
  • Oleh: AFP Indonesia
Saat Paus Fransiskus berkunjung ke Indonesia, beredar rekaman kelompok paduan suara di dalam sebuah masjid yang diklaim sebagai video saat "jemaat Kristen" menyambut kedatangan Sri Paus di Masjid Istiqlal. Postingan tersebut memicu kemarahan beberapa pengguna media sosial, salah seorang di antaranya menyebut bahwa orang-orang dalam video menggunakan atribut Santa Claus. Faktanya, meskipun benar Paus mengunjungi halaman Istiqlal, video tersebut menunjukkan acara keagamaan Islam dengan tema kemerdekaan sebelum lawatan Paus ke Jakarta. 

"Hanya ada di jaman Jokowi, masjid di jadikan sebagai ajang hiburan oleh jemaat gereja Kristen utk nyanyi nyanyi menyambut kedatangan Paus Fransiskus di Masjid Istiqlal Jakarta," tulis keterangan video yang diunggah di Facebook pada 4 September. 

"Kedatangan Paus Fransiskus bukan menghidupkan toleransi, tapi merusak akidah Islam."

Postingan Facebook tersebut mengklaim bahwa orang-orang di dalam rekaman tersebut menggunakan "Pakaian Sinterklas" untuk menyambut Paus Fransiskus dalam lawatannya ke Masjid Istiqlal Jakarta, di tengah perjalanan apostoliknya di Asia-Pasifik. 

Di Istqlal, Paus bertemu dengan Nasaruddin Umar, Imam Besar masjid terbesar se-Asia Tenggara itu,  dan mereka berdua menandatangani deklarasi tentang kerukunan umat beragama dan menjaga lingkungan hidup (tautan arsip). 

Image
Tangkapan layar postingan dengan klaim salah, diambil pada 9 September 2024

Video dengan klaim serupa juga beredar di X, YouTube, SnackVideo dan Threads.

Di kolom komentar pada postingan-postingan tersebut terlihat bahwa beberapa pengguna media sosial percaya dengan klaim itu. 

Salah seorang pengguna Facebook berkomentar: "Imam dan panitia Masjid Istiqlal harus dipertanyakan mengapa kok bisa membiarkan hal seperti ini pakai atribut Kristen Katolik seperti ini, apakah orang Islam di Jakarta tidak bergerak membasmi kelompok-kelompok orang murtad seperti ini?"

Pengguna media sosial lainnya menulis: "Semoga Allah memperlihatkan murkanya.. tempat ibadah bagi umat Islam dipergunakan acara bagi agama lain.. di mana otak para pemimpin dan para pemuka agama... nggak ada tempat lain kah.."

Acara keagamaan Islam

Wakil Kepala Bidang Penyelenggara Peribadatan Masjid Istiqlal, Abu Hurairah Abdul Salam, mengatakan bahwa video tersebut "tidak ada hubungannya dengan kunjungan Bapa Suci Paus Fransiskus".

"Tema acaranya kemerdekaan jadi mereka pakai baju merah putih dan menyisipkan lagu-lagu kemerdekaan dalam acaranya," katanya kepada AFP pada tanggal 5 September. 

Dalam sebuah pernyataan tertulis yang didapat AFP, Jagat 'Arsy International Boarding School, yang mengorganisir kegiatan tersebut, menjelaskan bahwa acara diadakan pada tanggal 31 Agustus 2024 sebagai bagian dari perayaan hari kemerdekaan,  dan acaranya direncanakan "jauh sebelum berita rencana kedatangan Paus" (tautan arsip).

Menurut pernyataan yang ditandatangani tanggal 3 September itu, kegiatan hari itu diisi dengan dzikir, sholat subuh, manaqib, ceramah agama, juga menyanyikan lagu kebangsaan. Para jemaah yang hadir menggunakan pakaian bertema warna merah dan putih sebagai "simbol kecintaan terhadap lambang negara".

Pencarian kata kunci di YouTube menemukan bahwa acara tersebut disiarkan langsung oleh sebuah kanal YouTube JAGAT 'ARSY pada tanggal 31 Agustus (tautan arsip). 

Dalam keterangan video, kegiatan keagamaan tersebut diselenggarakan untuk manaqib (pembacaan biografi ulama besar) dan dalam rangka memperingati ulang  tahun proklamasi kemerdekaan.

Berikut perbandingan tangkapan layar antara video yang beredar di postingan salah (kiri) dan video dari siaran YouTube (kanan), di mana beberapa kesamaan telah ditandai oleh AFP:

Image
Perbandingan tangkapan layar antara video yang beredar di postingan salah (kiri) dan video dari siaran YouTube (kanan)

Pada tanggal 17 Agustus 2022, Istiqlal juga pernah menjadi tuan rumah sebuah perayaan kemerdekaan dengan peserta berbagai umat dan pemuka agama lintas iman (tautan arsip).

Sementara itu, media seperti Tempo dan CNN Indonesia melaporkan bahwa Paus Fransiskus tak masuk ke dalam masjid saat mengunjungi Istiqlal (tautan arsip di sini dan di sini). Pertemuan lintas agama tersebut dilaksanakan pada sebuah tenda yang dipasang di halaman Istiqlal. 

Paus juga mengunjungi "terowongan persahabatan", sebuah simbol harmoni kerukunan agama yang menghubungkan Istiqlal dengan Katedral Jakarta, yang terletak tepat di seberang jalan. 

AFP telah menyanggah misinformasi lain tentang kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia di sini dan di sini.

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami