Video editan dipakai untuk menyebarkan misinformasi tentang obat diabetes

  • Diterbitkan pada hari 21/03/2025 pukul 07:37
  • Waktu baca 4 menit
  • Oleh: AFP Indonesia
Para ahli kesehatan telah membantah bahwa meminum air garam dapat menyembuhkan diabetes, seperti yang diklaim postingan sesat yang memanipulasi video Raffi Ahmad dan Dokter Tony Setiobudi. Hingga saat ini diabetes tidak dapat disembuhkan, namun dapat dikontrol dengan obat-obatan dan perubahan gaya hidup yang lebih baik.

"Diabetes akan hilang selamanya," tulis keterangan sebuah postingan Facebook yang diunggah pada 4 Maret 2025. 

Postingan in disertai video yang memperlihatkan aktor Raffi Ahmad -- yang saat ini menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni -- sedang mempromosikan air garam sebagai obat diabetes.

"Hari ini, pemerintah Indonesia secara resmi memasukkan metode ini ke dalam program nasional untuk melawan diabetes," katanya dalam video itu.

Video yang telah ditonton lebih dari 110.000 kali itu kemudian menayangkan Tony Setiobudi, seorang dokter bedah ortopedi, yang seolah-olah berkata bahwa air garam berguna karena "penyebab utama diabetes adalah kekurangan magnesium" (tautan arsip).

Postingan itu juga menyertakan link yang jika diklik akan membawa pengguna Facebook ke sebuah laman iklan.

Image
Tangkapan layar postingan salah, diambil pada 20 Maret 2025

Video manipulasi itu disebarkan di Facebook di Indonesia yang angka prevelansi diabetesnya makin meningkat beberapa tahun belakangan ini (tautan arsip di sini dan sini).

Bertolak belakang dengan klaim pada postingan yang beredar, para ahli kesehatan justru menyampaikan bahwa hingga saat ini tidak ada cara untuk menyembuhkan penyakit kronis ini (tautan arsip di sini dan sini).

Namun, menurut laman informasi mengenai diabetes di website milik Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada beberapa intervensi yang dapat meningkatkan hasil yang didapatkan pasien (tautan arsip)

Intervensi yang dimaksud termasuk diet, aktivitas fisik, pengobatan, dan pemeriksaan rutin untuk kerusakan mata, ginjal, dan kaki untuk memfasilitasi perawatan dini.

Pradana Soewondo, seorang ahli penyakit dalam dan konsultan metabolik endokrin di Rumah Sakit Universitas Indonesia, juga menyanggah klaim bahwa diabetes diakibatkan oleh kurangnya magnesium (tautan arsip).

"Diabetes melitus tipe 2 yang banyak terjadi disebabkan oleh resistensi insulin," katanya.

Beberapa penelitian kecil menunjukkan beberapa orang dengan diabetes mengalami kekurangan magnesium, namun "ini tidak bersifat universal," kata Iqbal Mochtar, pengurus Ikatan Dokter Indonesia.

Dan minum air garam bukan cara yang tepat untuk mengatasi kekurangan magnesium, katanya. 

"Kalau memang ada orang kekurangan magnesium bukan hanya pada penderita diabetes, baik pada penderita orang normal juga kalau kekurangan magnesium maka dia harus mengonsumsi sumber magnesium yang tepat dari sayur-sayuran hijau, dari ikan dan sebagainya, bukan dari garam."

Video editan

Pencarian gambar terbalik di Google menemukan bahwa klip pertama diambil dari tayangan podcast yang diunggah di kanal YouTube resmi milik Raffi Ahmad pada 11 Juni 2021 (tautan arsip).

Dalam episode itu, Raffi membahas tentang kehidupan keluarga bersama istrinya dan tidak menyebut apa pun tentang diabetes.

Image
Perbandingan tangkapan layar antara postingan salah (kiri) dan video asli dari kanal YouTube resmi milik Raffi Ahmad (kanan)

Sedangkan klip kedua pernah diunggah pada 11 September 11 2019 di kanal YouTube Dokter Tony Setiobudi (tautan arsip).

Dalam video itu, Dokter Tony menjelaskan tentang sinar matahari dan vitamin D dan sama sekali tidak menyebut soal diabetes. 

Image
Perbandingan tangkapan layar antara postingan salah (kiri) dan video asli dari kanal YouTube resmi milik Tony Setiobudi (kanan)

Hingga 20 Maret belum ada laporan resmi bahwa ada program pemerintah yang meminta masyarakat meminum air garam sebagai pengobatan diabetes, seperti diklaim dalam video yang beredar. Pemerintah saat ini menyediakan tes gratis untuk memeriksakan kadar gula darah dan membagikan informasi perihal mengelola diabetes (tautan arsip di sini dan sini). 

AFP sebelumnya pernah menyanggah misinformasi serupa yang menyalahgunakan video mantan Menkes Terawan Agus Putranto untuk mempromosikan obat darah tinggi.

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami