Video menunjukkan kondisi lingkungan di Iran dan Kalimantan Timur, bukan di Raja Ampat

  • Diterbitkan pada hari 29/10/2025 pukul 10:33
  • Waktu baca 3 menit
  • Oleh: AFP Indonesia

Kelompok aktivis lingkungan telah menunjukkan foto-foto yang memperlihatkan perairan Raja Ampat yang jernih telah berubah menjadi coklat keruh akibat hasil sedimentasi tanah. Mereka memperingatkan bahwa pertambangan nikel telah mengancam salah satu hotspot keanekaragaman hayati laut dan terumbu karang terbaik di dunia itu. Namun, sebuah video di media sosial yang menunjukkan daratan berwarna merah sebenarnya direkam di Iran, bukan di Raja Ampat seperti diklaim sejumlah postingan media sosial.

"Hujan mengalir ke laut. Merah menyala Raja Ampat akibat tambang. Dirusak oleh para oligarki asing dan oligarki lokal dan didukung oleh pejabat rakus dan serakah," tulis teks yang ditempelkan pada video TikTok bertanggal 6 Oktober 2025.

Video itu memperlihatkan orang-orang yang berdiri di sebuah tebing sementara lumpur berwarna merah mengalir ke laut. Klip tersebut kemudian beralih memperlihatkan lereng bukit yang tandus.

"Papua dijual Bahlil. Bahlil orang Papua. Pengkhianat rakyat Papua," lanjut keterangan pada video yang merujuk kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia.

Image
Tangkapan layar postingan salah, diambil pada 21 Oktober 2025, dengan tanda X merah yang ditambahkan oleh AFP

Raja Ampat merupakan bagian dari Segitiga Terumbu Karang yang terkenal dan digemari oleh para penyelam karena kekayaan lautnya.

Menyusul protes dari warga dan para aktivis, pemerintah akhirnya mencabut izin empat dari lima perusahaan nikel yang beroperasi di gugusan pulau bagian barat daya Provinsi Papua itu pada bulan Juni (archived link). Pada bulan September, pemerintah mengizinkan PT Gag Nikel kembali beroperasi dengan argumen bahwa perusahaan itu sudah "comply semua terhadap tata kelola lingkungan".

Namun, kelompok aktivis menyatakan bahwa telah terjadi kerusakan lingkungan yang serius, dan sejauh ini tidak terlihat upaya untuk pembenahan. Gambar-gambar yang berhasil diambil oleh keompok aktivis memperlihatkan bahwa ada proses sedimentasi yang mengakibatkan air berubah menjadi keruh. 

Video di media sosial yang memperlihatkan lumpur berwarna merah dan diklaim direkam di Raja Ampat itu juga telah dibagikan di TikTok

Komentar pada postingan menunjukkan bahwa sebagian pengguna media sosial percaya bahwa video itu diambil di Raja Ampat.

"Akibat pejabat rakus," kata salah seorang pengguna.

"Saya tegaskan sekali lagi. Negara ini sudah rusak," kata pengguna lainnya.

Namun, klip itu sebenarnya direkam di negara lain.

Bukan di Raja Ampat

Pencarian gambar terbalik di Google menggunakan potongan gambar dari video yang beredar menemukan video yang sama telah diunggah pada 9 Februari 2025 di Instagram dengan keterangan berbahasa Persia (tautan arsip). Postingan itu menjelaskan bahwa video diambil saat hujan besar di Pantai Merah yang berada di Pulau Hormuz di Iran.

Warna tanah yang merah tersebut disebabkan oleh kandungan oksida besi yang tinggi (tautan arsip).

Pengguna Instagram yang merekam kejadian itu mengonfirmasi lokasi pengambilan gambar kepada AFP dan mengirimkan metadata video yang menunjukkan rekaman dibuat pada tanggal 8 Februari, 2025.

Image
Perbandingan tangkapan layar antara video di postingan salah (kiri) dan postingan Instagram (kanan).

Salah satu foto yang diunggah di Google Maps dan lokasinya ditandai di "Pantai Merah", Pulau Hormuz, memperlihatkan bentuk bebatuan yang sama seperti terlihat pada video Instagram (tautan arsip). 

Image
Perbandingan tangkapan layar antara video di postingan Instagram (kiri dan tengah) dan gambar dari Google Maps (kanan) dengan bagian yang sama telah ditandai oleh AFP

Pencarian gambar terbalik secara terpisah pada Google menemukan bahwa klip kedua yang menunjukkan daerah hutan yang gundul cocok dengan video TikTok yang diunggah pada tanggal 16 Oktober 2023 (tautan arsip).

Pemilik akun TikTok tersebut menandai lokasi pengambilan video berada di Kalimantan Timur yang berjarak lebih dari 1.500 kilometer dari Raja Ampat.

Image
Perbandingan tangkapan layar antara video di unggahan salah (kiri) dan video TikTok (kanan).

Sedangkan geolokasi yang dilakukan AFP untuk mengetahui lokasi video menemukan bahwa klip tersebut menunjukkan jalan yang menuju Kotabangun, sebuah kecamatan di Kalimantan Timur. Rumah dengan atap berwarna biru pada klip bisa dilihat pada tampilan Google Earth Street View, sementara bukit yang gundul bisa dilihat melalui penggambaran citra satelit --bagian tersebut telah ditanami dengan pohon sawit (tautan arsip di sini dan sini). 

Image
Perbandingan tangkapan layar antara video TikTok (kiri) dan gambar Google Earth (kanan) dengan elemen yang sama ditandai oleh AFP
Image
tangkapan layar citra Google Earth yang memperlihatkan lokasi video

Sebelumnya, AFP telah membantah misinformasi lain yang terkait dengan pertambangan di Raja Ampat.

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami