Video lama Dedi Mulyadi di Tasikmalaya dan Ciamis diklaim salah sebagai rekaman kunjungan di Sumatra

  • Diterbitkan pada hari 29/12/2025 pukul 07:44
  • Waktu baca 3 menit
  • Oleh: AFP Indonesia

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memang mengunjungi Sumatra setelah banjir dahsyat yang mengakibatkan lebih dari 1.000 orang meninggal dunia di penghujung 2025. Namun, sebuah video yang diklaim beberapa postingan media sosial sebagai rekaman kunjungan Dedi tersebut sebenarnya diambil di Tasikmalaya dan Ciamis sebelum bencana alam itu terjadi.

"Ribuan warga Aceh dan Padang sambut kedatangan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi" tulis keterangan video TikTok yang diunggah pada tanggal 5 Desember.

Video tersebut berisi dua tayangan. Tayangan pertama menunjukkan kerumunan orang di sepanjang jalan, sedangkan klip kedua memperlihatkan Dedi yang turun dari kendaraannya dan kemudian dikerumuni warga.

Image
Tangkapan layar postingan salah, diambil pada 17 Desember 2025, dengan tanda X merah yang ditambahkan oleh AFP

Video dibagikan di media sosial setelah banjir besar dan tanah longsor menghantam beberapa daerah di Pulau Sumatra yang mengakibatkan setidaknya 1.140 orang meninggal dunia (tautan arsip).

Biaya pemulihan paska bencana diperkirakan bisa mencapai Rp51,82 triliun rupiah, tetapi pemerintah Indonesia belum mau menerima bantuan internasional meskipun ada desakan tersebut (tautan arsip).

Sejumlah pejabat, termasuk Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, telah mengunjungi daerah terdampak banjir untuk meninjau kerusakan dan berinteraksi dengan para penyintas (tautan arsip di sini dan sini).

Beberapa komentar atas video itu di media sosial mengindikasikan bahwa sebagian orang percaya dengan klaim salah yang juga beredar di TikTok dan Facebook tersebut.

"Pilih KDM jadi pemimpin NKRI," tulis salah satu komentar.

"Luar biasa Bapak Dedi," demikian tulisan komentar lainnya.

Meskipun Gubernur Jawa Barat pernah menggunggah rekaman dirinya saat mengunjungi daerah terdampak banjir di Sumatra dan Aceh di YouTube, tetapi klip yang beredar di postingan salah itu diambil berbulan-bulan lalu di wilayah kerja Dedi sendiri (tautan arsip di sini, sini, dan sini). 

Penelusuran klip pertama menggunakan metode pencarian gambar terbalik mengarahkan kepada sebuah video TikTok yang diunggah pada tangggal 6 September (tautan arsip).

Seseorang pada video mengatakan bahwa Dedi mengunjungi Pondok Pesantren Suryalaya yang berada di Tasikmalaya, Jawa Barat. 

Image
Perbandingan tangkapan layar antara klip pertama di postingan salah (kiri) dan tayangan video TikTok yang diunggah pada bulan September (kanan)

Tampilan Google Maps Street View memperlihatkan jalanan pada video itu cocok dengan sebuah jalan di dekat Ponpes Suryalaya di Tasikmalaya (tautan arsip).

Image
Perbandingan tangkapan layar antara klip pertama di postingan salah (kiri) dan tampilan Google Maps Street View (kanan) dengan kesamaan elemen ditandai oleh AFP

Penelusuran klip kedua menggunakan metode pencarian kata kunci menemukan video yang mirip diunggah di TikTok pada tanggal 13 Juni (tautan arsip). Video TikTok itu dibagikan sehari setelah kunjungan Dedi ke Ciamis untuk merayakan hari jadi daerah tersebut yang ke-383 (tautan arsip ini dan ini).

Keterangan video menyebutkan bahwa tayangan memperlihatkan "antusias warga Ciamis menyambut Bpk Gubernur KDM".

Image
Perbandingan tangkapan layar antara klip kedua di video postingan salah (kiri) dan video TikTok yang diunggah pada bulan Juni (kanan), memperlihatkan orang-orang yang sama seperti ditandai oleh AFP

Beberapa objek yang terlihat pada video TikTok tersebut cocok dengan sebuah jalan di Ciamis jika dilihat dari tampilan Google Maps Street View (tautan arsip).

Image
Perbandingan tangkapan layar antara video TikTok (kiri) dan tampilan sebuah jalan di Ciamis dari Google Maps Street View (kanan) dengan objek yang sama telah ditandai oleh AFP

Pakaian Dedi pada video TikTok di postingan salah juga berbeda dari baju yang ia gunakan saat mengunjungi Sumatra pada Desember 2025. 

Image
Perbandingan tangkapan layar antara klip di postingan salah (kiri) dan video di akun YouTube Dedi Mulyadi (kanan) dengan perbedaan pakaian yang disorot oleh AFP

Sebelumnya, AFP telah membantah berbagai misinformasi lain terkait banjir di Pulau Sumatra.

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami