Video kebakaran anjungan pengeboran minyak beredar tahunan sebelum serangan Ukraina di tahun 2022

  • Artikel ini berusia lebih dari setahun.
  • Diterbitkan pada hari Senin 11/07/2022 pukul 13:33
  • Diperbarui pada hari Senin 11/07/2022 pukul 14:11
  • Waktu baca 3 menit
  • Oleh: AFP Hongkong, AFP Indonesia
Sebuah video telah ditonton ratusan ribu kali di unggahan media sosial yang mengklaim video itu menunjukkan hasil serangan Ukraina atas anjungan pengeboran minyak di Laut Hitam yang konon digunakan oleh pasukan Rusia. Klaim itu salah. Rekaman video itu telah beredar secara daring setidaknya sejak tahun 2004. AFP tidak dapat mengkonfirmasi di mana video itu difilmkan.

Rekaman video berdurasi satu menit dan 44 detik itu muncul di Facebook di sini pada tanggal 21 Juni 2022 dan telah ditonton lebih dari 700 kali.

Video itu menunjukkan selang menyiram air di atas api yang berkobar, melalap sebuah anjungan yang roboh di tengah laut.

Sebagian status unggahan itu berbunyi: "Kilang Minyak 'Tavrida' milik Rusia di hancurkan oleh Militer Ukraina

"Angkatan Bersenjata Ukraina meledakan kilang minyak milik Rusia dengan Roket. Dari video terlihat bangunan kilang minyak terbakar dan roboh hinggah hampir tenggelam.”

Teks yang terpampang di dalam video itu adalah: "Konflik Rusia vs Ukraina. Video Terkini & Viral

"Militer Ukraina hancurkan kilang minyak Tavrida milik Rusia."

Image
Tangkapan layar unggahan menyesatkan, diambil pada tanggal 8 Juli 2022

Video itu dibagikan dengan klaim serupa juga telah ditonton lebih dari 200,000 kali setelah dibagikan oleh Tribunnews di Facebook di sini, di sini dan di sini; di YouTube di sini; serta di TikTok di sini.

Rekaman video tersebut juga muncul dengan klaim mirip dalam bahasa Cina di Weibo di sini dan dalam bahasa Inggeris di Twitter di sini.

Video itu beredar setelah Ukraina menyerang anjungan pengeboran minyak di Laut Hitam pada tanggal 20 Juni 2022. Ukraina mengatakan bahwa lokasi itu digunakan sebagai instalasi militer oleh pasukan Rusia.

Serangan itu, yang menargetkan kilang minyak dengan empat menara sekitar 70 kilometer dari Semenanjung Krimea, yang dicaplok Rusia, adalah serangan pertama terhadap infrastruktur energi lepas pantai di Krimea sejak Rusia melancarkan invasi atas Ukraina pada tanggal 24 Februari 2022.

Namun, rekaman itu difilmkan bertahun-tahun sebelum serangan Ukraina.

Pencarian gambar terbalik di Google menemukan video ini, yang diunggah ke YouTube pada tanggal 10 Desember 2008.

Judul itu berbunyi: "Memadamkan anjungan minyak di Laut Merah".

Video di unggahan menyesatkan telah dibalik secara horizontal dari video yang asli.

Berikut perbandingan tangkapan layar antara rekaman video di unggahan menyesatkan (kiri) dan video dari tahun 2008 di YouTube (kanan):

Image
Perbandingan tangkapan layar antara rekaman video di unggahan menyesatkan (kiri) dan video dari tahun 2008 di YouTube (kanan)

Pengguna YouTube yang mengunggah video itu tidak segera menanggapi permintaan AFP untuk informasi lebih lanjut.

Sementara itu, penyelidik digital Benjamin Pittet membagikan dua foto dalam cuitan, salah satunya menunjukkan kapal warna oranye menyiramkan air pada anjungan yang roboh.

Foto itu sebelumnya diunggah di situs web MarineTraffic, yang melacak kapal laut.

Foto di situs web MarineTraffic bertanggal 7 Oktober 2004, tetapi tidak ada informasi tentang di mana foto itu diambil.

Berikut perbandingan tangkapan layar video di unggahan menyesatkan (kiri) dan foto MarineTraffic dari tahun 2004 (kanan):

Image
Perbandingan tangkapan layar video di unggahan menyesatkan (kiri) dan foto MarineTraffic dari tahun 2004 (kanan)

Pada bulan Agustus 2004, AFP melaporkan ledakan di anjungan pengeboran minyak bernama Adriatic IV di Temsah, 60 kilometer dari Port Said, kota pelabuhan di Mesir.

Api dari ledakan itu kemudian menyebar ke platform gas alam, di mana itu terbakar selama lebih dari satu minggu.

AFP tidak dapat mengkonfirmasikan apakah rekaman itu menunjukkan kobaran api yang sama.

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami