Video efek visual ini tidak menunjukkan 'serangan rudal Kinzhal Rusia di Ukraina'
- Artikel ini berusia lebih dari setahun.
- Diterbitkan pada hari Selasa 12/07/2022 pukul 09:42
- Waktu baca 3 menit
- Oleh: AFP Hongkong, AFP Malaysia, AFP Indonesia
Hak Cipta © AFP 2017-2025. Segala jenis penggunaan konten secara komersial harus melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
Video tersebut diunggah di Facebook di sini pada tanggal 16 Juni 2022, dan telah ditonton lebih dari 730 kali.
Video berdurasi 17 detik itu menunjukkan objek mirip rudal jatuh dari langit dan menghantam tanah, diikuti oleh kilatan cahaya dan awan berbentuk jamur.
Saat ledakan terjadi, seseorang dapat terdengar berteriak di luar kamera.
Status unggahan itu berbunyi: "Ngeri, rudal hipersonik Kinzhal yang sedang digunakan Rusia untuk melumat gudang amunisi bawah tanah Ukraina.
"Ledakannya membentuk asap cendawan mirip bom nuklir."
Kinzhal, yang berarti "belati" dalam bahasa Rusia, adalah rudal balistik milik Rusia.
Moskow mengaku telah menembakkan rudal hipersonik Kinzhal di Ukraina, dengan rudal Kinzhal pertama diluncurkan pada bulan Maret 2022 untuk menyerang tempat penyimpanan senjata di dekat perbatasan Ukraina dengan Rumania.
Rekaman video itu telah ditonton lebih dari 1,4 juta kali setelah muncul di Facebook di sini, sini dan di sini, serta di YouTube di sini.
Video itu juga beredar dengan klaim dalam bahasa Malaysia, bahasa Inggris, bahasa Hungaria, bahasa Belanda, bahasa Spanyol dan bahasa Portugis.
Namun, klaim itu salah.
Pencarian kata kunci menemukan video identik ini, yang diunggah ke YouTube oleh kanal bernama InsanePatient 2 pada tanggal 28 Februari 2022.
Video tersebut berjudul: "Bagaimana Jika Rusia Memulai Perang Nuklir? #shorts".
Deskripsi saluran YouTube itu berbunyi: "VFX... itu saja," mengacu pada efek visual yang dihasilkan komputer.
Video yang sama juga diunggah di sini di akun TikTok InsanePatient2 pada hari yang sama, dengan judul yang sama: "Bagaimana Jika Rusia Memulai Perang Nuklir?"
Dalam sebuah komentar di unggahan TikTok, InsanePatient 2 menulis: "kepada semua individu berotak bodoh yang berpikir saya mencoba membohongi orang, jelas kata-kata 'bagaimana jika' ada di judulnya. Tolong deh."
Berikut perbandingan tangkapan layar video di unggahan menyesatkan (kiri) dan video asli di YouTube (kanan):
Baik akun YouTube dan TikTok juga memposting video-video lain yang dihasilkan oleh komputer.
InsanePatient2 menggunakan latar belakang yang terlihat di video di atas di di klip yang lain.
Latar belakang yang sama dapat dilihat dalam video ini, yang berjudul "Bulan Hancur ke Bumi!", yang diunggah di saluran YouTube yang sama pada tanggal 4 Maret 2022.
Klip itu juga menunjukkan bagaimana adegan itu dibuat.
Berikut perbandingan tangkapan layar video di unggahan menyesatkan (kiri) dan video bulan itu (kanan), dengan fitur yang sepadan dilingkari oleh AFP.
Sementara itu, suara pria yang digunakan dalam video "perang nuklir" juga muncul dalam klip ini, yang berjudul: "Bagaimana jika dua planet bertabrakan?", yang diunggah di saluran YouTube yang sama pada tanggal 28 Januari 2022.
Sebelum ini, AFP telah membongkar klaim salah yang menggunakan video yang sama, tetapi mengatakan bahwa video itu menunjukkan "serangan bom vakum Rusia di Ukraina".
Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?
Hubungi kami