Video dan foto tak berkaitan dipakai untuk sebar hoaks 'tengkorak manusia ditemukan di Ponpes Al-Zaytun'

  • Diterbitkan pada hari Senin 11/09/2023 pukul 12:28
  • Diperbarui pada hari Senin 11/09/2023 pukul 12:37
  • Waktu baca 4 menit
  • Oleh: AFP Indonesia
Sebuah video telah ditonton belasan juta kali selepas beredar dengan klaim salah bahwa video itu menunjukkan polisi menemukan ratusan tengkorak manusia di Ponpes Al-Zaytun. Rekaman video tersebut ternyata berisi berbagai klip dan foto yang tak berkaitan, termasuk potongan video penemuan terowongan bawah tanah di Jawa Timur. Polda Jawa Barat mengatakan kepada AFP bahwa klaim itu salah dan tak ada penemuan tengkorak manusia di Al-Zaytun.

"Usut Tuntas, Penemuan Ratusan Tengkorak Manusia Di Ponpes AlZaitun," tulis keterangan video TikTok ini yang diunggah pada tanggal 14 Agustus 2023.

Sementara tulisan yang disematkan di atas video berbunyi: "Ngeri, Rahasia Apa Lagi Dibalik Al-Zaitun."

Video berdurasi dua menit lebih tersebut telah ditonton sebanyak 16,6 juta kali.

Image
Tangkapan layar postingan sesat, diambil pada tanggal 29 Agustus 2023

Permulaan video menunjukkan seorang wanita menangis histeris dikelilingi sekolompok orang. Video lalu menunjukkan seorang polisi turun ke sebuah lubang bawah tanah.

"Baru empat kali melakukan penyelidikan, polisi dibuat kaget dengan temuan tumpukan tengkorak di ruang bawah tanah di Al-Zaytun," ucap narator di video itu.

Unggahan itu beredar setelah Panji Gumilang, pemimpin Ponpes Al-Zaytun, di Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, ditahan polisi atas tuduhan penistaan agama dan ujaran kebencian pada tanggal 2 Agustus 2023.

Penangkapan Panji adalah buntut kontroversi Al-Zaytun yang dikritik karena memperbolehkan wanita salat satu saf dengan pria dan menjadi khatib salat Jumat.

Video itu telah ditonton 400.000 kali selepas beredar di Facebook, YouTube, di TikTok ini dan ini, serta di Snack Video ini dan ini.

Namun, klaim tersebut salah.

Terowongan bawah tanah

Adegan yang menunjukkan seorang polisi turun ke bawah tanah -- di detik ketujuh dan ke-41 di video sesat -- sebenarnya menunjukkan penemuan terowongan bawah tanah di Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur.

Pencarian menggunakan kata kunci tertentu di Google dan YouTube menemukan bahwa video aslinya diunggah oleh Kompas TV pada tanggal 4 November 2019 (tautan arsip).

Dilansir Kompas TV, terowongan bawah tanah itu ditemukan ketika seorang warga menggali sumur di kebun jeruk di sebuah desa di Jember.

Berikut adalah perbandingan tangkapan layar video di unggahan sesat (kiri) dan video asli dari Kompas TV (kanan):

Image
Perbandingan tangkapan layar video di unggahan sesat (kiri) dan video asli dari Kompas TV (kanan)

Sejumlah media Jember juga memberitakan penemuan tersebut, seperti ini dan ini (tautan arsip ini dan ini).

Wanita menangis

Enam detik pertama video sesat menunjukkan seorang wanita tengah menangis dan dikelilingi oleh banyak orang.

Pencarian menggunakan kata kunci tertentu di YouTube menemukan bahwa potongan video itu diambil dari laporan yang diunggah Kompas TV pada tanggal 27 Juli 2022 (tautan arsip).

Video itu berjudul: "Ibu Brigadir Yoshua Menangis Histeris di Area Makam Jelang Autopsi Ulang."

Video itu berkaitan dengan kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat oleh atasannya, Ferdy Sambo, pada Juli 2022.

Di bulan Februari 2023, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menjatuhkan hukan mati kepada Sambo setelah mantan jenderal polisi bintang dua divonis bersalah atas pembunuhan Yoshua. Di bulan Agustus 2023, Mahkamah Agung meringankan hukuman Sambo menjadi penjara seumur hidup.

Berikut perbandingan tangkapan layar video di unggahan sesat (kiri) dan video asli dari Kompas TV (kanan):

Image
Perbandigan tangkapan layar video di unggahan sesat (kiri) dan video asli dari Kompas TV (kanan)

Santri berbaju putih

Pada menit 1:41, video sesat menunjukkan foto seorang remaja mengenakan baju putih, yang diklaim sebagai santri asal Malaysia yang menghilang dari Al-Zaytun pada tahun 2013.

Pencarian gambar terbalik Google menemukan bahwa foto itu muncul di cuitan Ustaz Badruzzaman Harisah di bulan Juni 2015 (tautan arsip).

Badruzzaman adalah pengurus dan pengajar Ponpes An Nahdlah, di Makassar, yang didirikan mendiang ayahnya, K.H. Muhammad Harisah (tautan arsip ini, ini dan ini).

Ketika dihubungi AFP pada tanggal 8 September 2023, Badruzzaman mengatakan bahwa foto itu diambil di tahun 1990-an di masjid ponpes tersebut.

Dia menjelaskan bahwa foto itu menunjukkan, dari kiri ke kanan: Ustaz Nur Maulana; Rizal Syarifuddin, saat itu santri Madrasah Aliyah (setara SMA) di An Nahdlah; dan Badruzzaman sendiri, yang sewaktu itu santri Madrasah Ibtidaiyah, setara SD (tautan arsip ini dan ini).

"Rizal itu sekarang kakak ipar saya," kata Badruzzaman kepada AFP. "Dia ada di kamar sebelah. Kita tinggal di rumah yang sama."

Kini Rizal juga pengajar di An Nahdlah dan ketua umum Ikatan Alumni Ponpes An Nahdlah (tautan arsip).

Berikut adalah perbandingan tangkapan layar video di unggahan sesat (kiri) dan foto asli (kanan):

Image
Perbandingan tangkapan layar video di unggahan sesat (kiri) dan foto asli (kanan)

Kombes Pol Ibrahim Tompo, kepala bidang humas Polda Jawa Barat, mengatakan kepada AFP bahwa tak ada penemuan tengkorak manusia di Al-Zaytun.

"Berita tersebut tidak benar dan sampai saat ini Polda Jabar tidak menerima info terkait hal tersebut," ujarnya pada tanggal 5 September 2023.

AFP sebelumnya juga menyanggah klaim salah tentang Al-Zaytun di sini dan di sini.

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami