Ini bukan video 'tentara Tiongkok yang disiagakan untuk serang Indonesia'
- Artikel ini berusia lebih dari setahun.
- Diterbitkan pada hari Kamis 05/10/2023 pukul 11:19
- Waktu baca 5 menit
- Oleh: AFP Indonesia
Hak Cipta © AFP 2017-2025. Segala jenis penggunaan konten secara komersial harus melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
Video itu ditonton lebih dari 1.700 kali selepas dibagikan di TikTok di sini pada 14 September 2023.
Di permulaan video, seorang narator wanita terdengar mengatakan: "Bahaya perang dunia III, China siagakan 140.000 tentara serang Indonesia."
Video kemudian perlihatkan rekaman parade militer, dan seorang pejabat militer berpidato dalam bahasa Mandarin, diikuti teks terjemahan bahasa Indonesia yang sebagian berbunyi: "Untuk merespon konflik antara China dengan Indonesia, dan antisipasi jika terjadi perang dunia ke III, kami menyiapkan militer kami untuk bersiaga menghadapi PD III atau melawan Indonesia. Sekitar 140 ribu tentara disiagakan".
Teks yang ditempelkan pada video berbunyi: "wasapadalaaah !!" dan "Semua Karena Ulah Jokowidodo".
Video yang sama juga dilihat lebih dari 600 kali selepas dibagikan dengan klaim yang mirip di tempat lain di TikTok di sini dan di sini, di Facebook di sini dan di sini, dan di YouTube di sini.
Namun, klaim tersebut salah.
Pada detik ke-6, video memperlihatkan seorang pejabat militer berpidato dalam bahasa Mandarin.
Pencarian gambar terbalik di Google menemukan tayangan itu menunjukkan Jendral Wei Fenghe, saat itu menteri pertahanan Tiongkok, berpidato dalam acara Shangri-La Dialogue di Singapura pada tanggal 2 Juni 2019 (tautan arsip ini dan ini).
Pidato Wei itu berjudul: "Tiongkok dan Kerjasama Keamanan Internasional" (tautan arsip).
Pada detik ke-43 pertama di video sesat, takarir bahasa Indonesia pidato Wei berbunyi: "Untuk merespon konflik antara China dengan Indonesia, dan antisipasi jika terjadi perang dunia ke III, kami menyiapkan militer kami untuk bersiaga menghadapi PD III atau melawan Indonesia. Sekitar 140 ribu tentara disiagakan."
Namun, takarir ini tidak sesuai dengan apa yang sesungguhnya diucapkan oleh pejabat Tiongkok itu.
Diterjemahkan dari bahasa Mandarin, Wei sebenarnya mengatakan: "Jika ada yang berani memisahkan Taiwan dari Tiongkok, maka angkatan bersenjata Tiongkok tidak punya pilihan lain."
Dia kemudian melanjutkan: "Tiga puluh tahun di bawah kepemimpinan Partai Komunis Tiongkok telah membuktikan Tiongkok sudah mengalami perubahan besar.
"Bagimana kita bisa mengatakan Tiongkok tidak menangani peristiwa Tiananmen dengan baik? Ada kesimpulan atas peristiwa tersebut, bahwa peristiwa itu adalah gonjang-ganjing politik dan pemerintah pusat mengambil tindakan untuk menghentikan gonjang-ganjing itu," katanya.
Peristiwa Tiananmen merujuk pada unjuk rasa besar-besaran dipimpin mahasiswa di Lapangan Tiananmen di Beijing dan berakhir dengan pembunuhan demonstran yang bermula pada tanggal 4 Juni 1989 (tautan arsip ini dan ini).
Menurut transkrip pidato Wei dan transkrip sesi tanya jawab berikutnya, Wei tidak menyebutkan apa pun tentang Indonesia (tautan arsip ini dan ini).
Berikut perbandingan tangkapan layar pidato Wei di video sesat (kiri) dan sumber aslinya (kanan):
Rekaman pidato Wei di video menyesatkan diselingi dengan klip militer -- dan tak satupun dari klip itu berkaitan dengan narasi "140.000 tentara Tiongkok disiagakan untuk serang Indonesia".
Tayangan pada detik ke-13, yang memperlihatkan ribuan tentara, sebenarnya menunjukkan apel militer di Provinsi Hubei pada tahun 2018, saat Presiden Tiongkok Xi Jinping meninjau 7.000 prajurit militer yang sedang bertugas (tautan arsip).
Pada detik ke-21, video memperlihatkan tentara dari dekat. Tentara-tentara ini nyatanya merupakan bagian dari parade militer bulan Oktober 2019 di Lapangan Tiananmen di Beijing, yang diselenggarakan untuk memperingati 70 tahun berkuasanya Partai Komunis Tiongkok (tautan arsip).
Berikut perbandingan tangkapan layar antara tayangan di video sesat (kiri) dan sumber aslinya (kanan):
Mobil jeep terlihat melewati barisan tentara pada detik ke-31 pada video sesat. Tayangan ini diambil saat parade militer di pusat pelatihan militer Zhurihe, di wilayah Mongolia Dalam, Tiongkok, yang diadakan untuk memperingati 90 tahun Tentara Pembebasan Rakyat negara tersebut pada bulan Juli 2017 (tautan arsip).
Tayangan kendaraan militer di depan tentara pada detik ke-41 juga berasal dari klip apel militer tahun 2018 di Hubei.
Klip yang memperlihatkan Xi berjabat tangan dengan tentara pada menit ke 1:21 diambil saat presiden Tiongkok itu menginspeksi pusat komando pertempuran gabungan pada April 2016 (tautan arsip).
Berikut perbandingan tangkapan layar antara tayangan di video sesat (kiri) dan sumber aslinya (kanan):
Klip Xi menginspeksi pasukan diambil saat parade tahun 2017 di pusat pelatihan militer Zhurihe, sedangkan video tentara bertepuk tangan direkam saat kunjungan Xi tahun 2018 di Hubei (tautan arsip ini dan ini).
Tiongkok dan Indonesia tidak sedang berperang.
Pada bulan Juli 2023, Presiden Jokowi dan Presiden Xi menyatakan komitmen untuk memperdalam hubungan diplomatik kedua negara saat pertemuan di kota Chengdu, Tiongkok (tautan arsip).
Dua bulan kemudian, saat menghadiri KTT Asean di Jakarta, Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang bersama dengan Menko Marves Luhut Pandjaitan menaiki Kereta Cepat Jakarta-Bandung, yang merupakan bagian dari proyek infrastruktur yang didukung Tiongkok (tautan arsip).
AFP sebelumnya membongkar narasi sesat lain bahwa Tiongkok mengirim tentara ke Indonesia dan anggota Polri berbicara dalam bahasa Mandarin.
Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?
Hubungi kami