Ini video penahanan pemberontak di Azerbaijan, bukan 'jenderal Israel ditangkap Hamas'

  • Diterbitkan pada hari Kamis 26/10/2023 pukul 07:08
  • Diperbarui pada hari Kamis 26/10/2023 pukul 07:17
  • Waktu baca 4 menit
  • Oleh: AFP Thailand, AFP Indonesia
Sejak pertempuran pecah antara Israel dan Hamas pada tanggal 7 Oktober 2023, media sosial dibanjiri hoaks mengenai konflik berdarah tersebut. Sebuah video yang disebarkan dengan narasi salah bahwa rekaman itu memperlihatkan jenderal Israel yang ditahan Hamas telah ditonton puluhan ribu kali. Video tersebut aslinya menunjukkan beberapa pemimpin separatis dari wilayah Nagorno-Karabakh yang ditahan petugas keamanan negara Azerbaijan. Pada tanggal 17 Oktober 2023, militer Israel mengatakan kepada AFP tidak ada jenderal mereka yang ditahan Hamas di Gaza.

"Jenderal Tertinggi Israel berjaya ditangkap Hamas. Maka akan terbongkarlah segala Perancangan dan aset Strategik Ketenteraan Israel. Allah Hu Akbar...," tulis keterangan video Facebook bertanggal 9 Oktober 2023 ini.

Sementara teks yang dilekatkan di atas video berbunyi: "Alhamdulilah, banyak jenderal terkemuka Hamas ditangkap oleh mujahidin Hamas" dan "Allahuakbar... Hamas menangkap petinggi2 militer Israel."

Video berdurasi 30 detik tersebut telah ditonton 14.000 kali.

Dalam video terlihat sekelompok pria dalam borgolan yang dikawal beberapa orang berseragam militer bertuliskan "DTX."

Image
Tangkapan layar postingan sesat, diambil pada tanggal 24 Oktober 2023

Kelompok militan Hamas melancarkan serangan mendadak pada tanggal tanggal 7 Oktober 2023, di mana mereka menerobos perbatasan di Israel bagian selatan dan menyebabkan korban jiwa 1.400 orang, kebanyakan warga sipil, menurut pejabat Israel.

Hamas mengatakan mereka meluncurkan 5.000 roket dalam serangan fajar tersebut -- serangan atas Israel yang paling mematikan sejak negara itu berdiri di tahun 1948.

Israel kemudian merespons dengan melakukan serangan udara dan darat ke Gaza. Menurut kementerian kesehatan di kantong wilayah Palestina yang padat itu, per 25 Oktober 2023, lebih dari 6.500 orang telah terbunuh dalam pengeboman. Sedangkan, menurut PBB, lebih dari sejuta orang telah kehilangan tempat tinggal.

Video itu telah ditonton lebih dari 128.000 kali selepas beredar dengan klaim serupa di Facebook di di sini, serta di TikTok di sini, di sini, dan di sini.

Unggahan serupa juga menyebar dalam bahasa Inggris, bahasa Burma, bahasa Bengali dan bahasa Spanyol.

Akan tetapi, sekelompok orang yang diborgol di video itu bukanlah jenderal-jenderal Israel, melainkan para pemimpin pemberontak di Nagorno-Karabakh -- wilayah separatis yang diambil-alih kendalinya oleh Azerbaijan pada bulan September 2023.

Pemimpin pemberontakan

Dari pencarian gambar terbalik di Google, AFP menemukan versi lebih panjang video itu di sini -- unggahan YouTube bertanggal 5 Oktober 2023 dari kanal resmi Dinas Keamanan Negara Azerbaijan (tautan arsip).

Lembaga tersebut dikenal dengan DTX. Tiga alfabet tersebut juga terlihat di seragam sekelompok orang bertudung kepala di video.

Video di unggahan sesat cocok dengan yang terlihat pada menit 2:27 di video DTX.

DTX juga menyertakan video YouTube itu dalam pernyataaan mengenai penahanan tersebut, yang dikeluarkan pada hari yang sama (tautan arsip).

Berdasarkan pernyataan DTX itu, mereka ditahan atas tuduhan mendirikan kelompok-kelompok ilegal bersenjata dan menyuplai mereka dengan senjata dan amunisi.

Dua pria pertama dari tiga orang yang ditahan itu bernama Arkadi Arshaviri Ghukasyan and Bako Sahaki Sahakyan. Keduanya mengklaim sebagai mantan presiden Nagorno-Karabakh. Pria ketiga bernama Davit Rubeni Ishkhanyan, mantan ketua parlemen wilayah separatis tersebut.

Penahanan tersebut terjadi setelah Azerbaijan mengambil alih kendali Nagorno-Karabakh pada September, menyusul sebuah operasi militer 24 jam yang mengakhiri tiga dekade pemerintahan separatis oleh kelompok etnis Armenia (tautan arsip).

Berikut tiga perbandingan tangkapan layar video sesat (kiri) dan video asli DTX di YouTube (kanan):

Image
Perbandingan video sesat (kiri) dan video asli DTX di YouTube (kanan). Pria dalam bagian ini adalah Arkadi Arshaviri Ghukasyan
Image
Perbandingan ini menunjukkan sosok Bako Sahaki Sahakyan
Image
Perbandingan ini menunjukkan sosok Davit Rubeni Ishkhanyan

Foto-foto dua dari tiga orang yang ditahan, yakni Ghukasyan dan Sahakyan, yang diambil oleh Anadolu Agency, kantor berita Turki -- bisa dilihat di situs web AFP Forum di sini dan di sini. Dalam foto itu, mereka terlihat memakai pakaian yang sama.

Jahitan logo bendera Azerbaijan terlihat di seragam salah satu petugas DTX, tepatnya pada detik ke-25 video sesat (tautan arsip).

Image
Jahitan logo bendera Azerbaijan yang terlihat pada detik ke-25 video sesat

Pada tanggal 17 Oktober 2023, militer Israel menyatakan kepada AFP bahwa tidak ada jenderal mereka yang ditahan Hamas di Gaza.

Laporan periksa fakta AFP berkaitan dengan perang Israel-Hamas bisa dilihat di sini.

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami