Ini video warga Bahrain serang kantor polisi di tahun 2012, bukan 'bakar kedubes Israel di tahun 2023'

Selepas aksi unjuk rasa di depan kedutaan besar Israel di Bahrain di bulan Oktober 2023, pengguna medsos membagikan video dengan narasi salah bahwa itu adalah rekaman warga Bahrain melempari gedung kedutaan Israel dengan bom molotov untuk memprotes serangan Israel ke Gaza. Sejatinya, ini adalah video tahun 2012, yang memperlihatkan insiden yang menimpa kantor polisi di Bahrain.

Video itu telah ditonton lebih dari 1,4 juta kali selepas dibagikan di Facebook di sini pada tanggal 22 Oktober 2023.

Klip berdurasi satu menit dan 15 detik itu memperlihatkan sejumlah orang melempari sebuah gedung dengan bom molotov dan menyebabkan kebakaran.

"Warga Bahrain melempar kedutaan Israel di Bahrain dengan bom molotov dan mencoba membakarnya," tulis keterangan unggahan Facebook itu. "Aksi ini sebagai respon bom yang jatuh di Rumah Sakit dan pabrik roti di Gaza oleh serangan Israel."

Sementara teks pelekat pada video berbunyi: "Dubes di Bahrain Diserang Bom Molotov."

Image
Tangkapan layar unggahan sesat, diambil pada tanggal 2 November 2023

Video yang sama ditonton lebih dari 49.800 kali selepas dibagikan dengan klaim yang mirip di postingan Facebook ini dan ini, postingan Instagram ini, serta postingan TikTok ini dan ini.

Video itu dibagikan lebih dari 1.600 kali selepas beredar dengan narasi serupa di X, sebelumnya Twitter, ini dan ini.

Rekaman itu juga muncul dengan klaim dalam bahasa Inggris, bahasa Prancis dan bahasa Arab.

Pada tanggal 7 Oktober 2023, milisi Hamas menyerbu masuk ke Israel dari Jalur Gaza dan membunuh lebih dari 1.400 orang -- sebagian besar warga sipil, menurut otoritas Israel. Israel juga mengatakan sekitar 1.500 pejuang Hamas terbunuh dalam pertempuran sebelum tentara Israel berhasil menguasai daerah yang diserang.

Israel merespons serangan mendadak Hamas dengan kampanye pengeboman berminggu-minggu. Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan pada tanggal 3 November 2023 bahwa jumlah korban jiwa melampaui 9.200 orang -- dengan lebih 3.800 di antaranya adalah anak-anak.

Pada tanggal 20 Oktober 2023, demonstrasi mendukung Gaza diadakan di negara-negara Arab, termasuk Bahrain. Di negara Teluk Persia yang menormalisasi hubungan dengan Israel melalui Perjanjian Abraham tahun 2020 itu, sekitar 1.000 orang berunjuk rasa setelah salat Jumat sambil meneriakkan slogan-slogan anti-Israel (tautan arsip).

Namun video yang tersebar di media sosial tidak menunjukkan aksi protes di Bahrain.

Pencarian gambar terbalik mengarahkan pada video yang mirip diposting pada tanggal 30 Desember 2012 di YouTube (tautan arsip).

Keterangan video berbahasa Arab itu menyebut tayangan memperlihatkan pendemo menyerang kantor polisi di Pulau Sitra, di sebelah selatan Manama, ibu kota Bahrain, di bulan November 2012.

Menggunakan Google Maps, AFP berhasil melacak lokasi bangunan yang terlihat pada video, yakni di kantor polisi Sitra (tautan arsip).

Berikut perbandingan tangkapan layar antara video Facebook (kiri) dan foto kantor polisi Sitra di Google Maps (kanan), AFP telah menandai bagian-bagian yang mirip:

Image
Berikut perbandingan tangkapan layar antara video Facebook (kiri) dan foto kantor polisi Sitra di Google Maps (kanan)

Artikel berita United Press International (UPI), yang diterbitkan pada tanggal 5 November 2012, juga menggambarkan kejadian serupa (tautan arsip).

“Sekitar 60 pemuda bermasker merusak properti di beberapa kota di Bahrain setelah pemerintah melarang demonstrasi dan pertemuan publik,” tulis UPI. “Beberapa pemuda melemparkan bom molotov ke Kantor Polisi Sitra sekitar jam 1 pagi pada hari Senin.”

Laporan tersebut mengutip seorang saksi yang mengatakan: "Hal ini terjadi hampir setiap hari dan kami mulai terbiasa dengan hal tersebut."

Sebelumnya, pada tanggal 1 Oktober 2012, AFP melaporkan tentang penangkapan sejumlah orang menyusul serangan bom molotov atas kantor polisi di Sitra.

Laporan AFP yang menyanggah hoaks terkait konflik Israel-Hamas bisa dibaca di sini.

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami