
Ini video lama, bukan 'rakyat Mesir berbondong-bondong bawa bantuan ke Gaza'
- Artikel ini berusia lebih dari setahun.
- Diterbitkan pada hari 11/11/2023 pukul 10:47
- Diperbarui pada hari 11/11/2023 pukul 12:32
- Waktu baca 6 menit
- Oleh: AFP Nigeria, AFP Prancis, AFP Indonesia, AFP Timur Tengah & Afrika Utara
Hak Cipta © AFP 2017-2025. Segala jenis penggunaan konten secara komersial harus melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
Sebuah video yang menampilkan sekelompok besar berjalan melintasi gurun pasir sembari memanggul barang diunggah di Threads di sini pada tanggal 14 Oktober 2023.
"Breaking News! SolidaritasGaza MasyaAllah!" bunyi keterangan postingan itu, "warga Mesir berbondong-bondong melintasi gurun terik inilah cara mereka membawa bantuan makanan, air mendengar blokade total atas Gaza mereka langsung bergegas membantu dengan segenap tenaga melintasi gurun membawa bantuan dengan di bawa di punggung-punggung mereka.
"Via Kurdistan24 TV".
Tulisan yang disematkan di atas video berbunyi: "Masya Allah! berbondong-bondong warga Mesir melintasi gurun membawa Bantuan Untuk saudara di Gaza, Palestina."
Video berdurasi 22 detik itu telah mendapatkan lebih dari 2.900 Like.

Video itu telah ditonton lebih dari 1,1 juta kali dan disukai lebih dari 76.000 kali selepas diunggah dengan narasi serupa di postingan Facebook ini dan ini, postingan Instagram ini dan ini, serta postingan TikTok ini, ini dan ini.
Rekaman itu juga beredar dengan klaim bahasa Inggris, bahasa Prancis dan bahasa Arab.
Postingan itu muncul setelah Hamas melancarkan serangan tak terduga terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, yang disusul pecahnya perang yang membunuh ribuan warga Israel dan Palestina.
Serangan tersebut jadi yang terparah dalam sejarah Israel, dan menurut otoritas Israel dilakukan oleh para pasukan bersenjata yang menerobos perbatasan dari Gaza, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 239 orang, menurut otoritas Israel.
Israel merespons dengan bombardir udara terus-menerus yang telah membunuh lebih dari 11.000 orang, 40% di antaranya anak-anak, menurut kementerian kesehatan di Gaza per 10 November 2023.
Konflik terbaru ini menyebabkan krisis kemanusiaan berat di wilayah Palestina. Israel juga menghentikan suplai air, makanan, bahan bakar, dan energi ke Gaza, dan hanya sedikit bantuan dari Mesir yang dibolehkan masuk berdasarkan sebuah kesepakatan di mana Amerika Serikat menjadi perantara.
Akan tetapi, investigasi AFP menemukan bahwa video yang diklaim merekam rakyat Mesir mengangkut bantuan ke Gaza adalah hoaks.
Perbatasan Mesir-Libya
AFP menemukan video itu telah beredar di TikTok, di X -- sebelumnya Twitter -- dan di YouTube, setidaknya sejak bulan September 2023 -- sekitar sebulan sebelum perang Israel-Hamas pecah di awal Oktober 2023 (tautan arsip ini, ini dan ini).
Menurut keterangan ketiga unggahan itu, video tersebut menunjukkan kegiatan penyelundupan dekat perbatasan Sallum, antara Mesir dan Libya.
Pencarian dengan kata kunci "Sallum" dalam bahasa Arab di Google Maps menemukan bahwa ini adalah nama sebuah kota pesisir yang terletak di dekat perbatasan Mesir dan Libya (tautan arsip). Dari Google Maps juga diketahui bahwa kota itu diapit oleh Laut Mediterania dan gurun.
Penelusuran area Sallum dan daerah perbatasan Mesir-Libya di Google Maps menemukan sebuah bangunan yang mirip dengan pos perbatasan kedua negara (tautan arsip)
Pos perbatasan itu juga terlihat dalam video Facebook ini, yang diunggah oleh Pusat Dukungan Informasi dan Keputusan (IDSC), di bawah Dewan Menteri atau Kabinet Mesir, pada tanggal 24 September 2023 (tautan arsip ini dan ini).
Berikut perbandingan tangkapan video di unggahan sesat (kiri) dan video pos perbatasan dari pemerintah Mesir (kanan):

Di beberapa unggahan sesat, video diakhiri dengan tulisan "Kurdistan24.net" dan juga ada terlihat di sisi kiri atas video logo "K24", yang adalah logo perusahaan media tersebut.
Kurdistan 24 adalah stasiun TV yang berbasis di Erbil, Irak (tautan arsip). Namun, pencarian video ini di akun medsos mereka tidak membuahkan hasil.
Saat dihubungi AFP, Zheer Ziyad, kepala bagian medsos Kurdistan 24, mengonfirmasi kalau mereka awalnya mengunggah klip itu pada tanggal 13 Oktober 2023 dengan narasi bantuan warga Mesir.
"Saat kami mengecek video itu, kami menemukan kalau itu video lama, diambil tahun 2020; kami langsung menghapusnya dari semua platform kami," ungkap Ziyad.
Selundupan rokok
Beberapa video lain, yang turut disebarkan dengan narasi salah serupa, mengindikasikan itu adalah kegiatan penyelundupan rokok.
Dalam sebuah video Tiktok bertanggal 14 Oktober 2023, yang beredar dengan klaim bahasa Inggris, beberapa orang terlihat menanggalkan kotak putih dengan ornamen merah dari tas yang mereka panggul.

AFP menemukan tampilan kotak tersebut cocok dengan logo rokok "H&P Red", seperti terlihat di situs web lokapasar Lazada di Filipina dan laman Facebook di Pakistan (tautan arsip ini dan ini).

Selain itu, video berbeda yang beredar dengan klaim hoaks dalam bahasa Spanyol di pertengahan Oktober 2023, menunjukkan sekelompok orang sedang memanggul ransel putih serupa dengan tulisan Arab.
Diterjemahkan dengan alat Google Lens, tulisan itu adalah "Qadourah" dan "Abu Samleh" -- nama keluarga yang tidak mengandung makna spesifik -- dan angka "717".
Selain itu, logo berbentuk oval dengan huruf-huruf "O", "R", "I" dan "S" terlihat di balik selubung ransel.

Lewat pencarian dengan kata kunci "Oris cigarettes," AFP menemukan situs web perusahaan rokok Oris dengan logo serupa dengan yang terlihat di video (tautan arsip).
Rokok Oris adalah produk Oriental General Trading, yang berbasis di Dubai, Uni Emirat Arab (tautan arsip).
AFP juga telah menyanggah gelombang misinformasi yang berkaitan dengan perang Israel-Hamas di sini.
Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?
Hubungi kami