Video lama warga Yahudi berjoget di masjid dibagikan dengan narasi sesat terkait 'perang Israel-Hamas tahun 2023'

  • Diterbitkan pada hari Rabu 31/01/2024 pukul 09:55
  • Waktu baca 5 menit
  • Oleh: AFP Indonesia
Sebuah video lama yang menunjukkan orang-orang bernyanyi dan menari dengan sukacita telah dibagikan dengan narasi sesat bahwa itu adalah klip festival musik Israel di sebuah masjid di Tepi Barat, di mana warga Palestina dilarang beribadah di dalamnya. Video itu dibagikan pada bulan November 2023 -- sebulan setelah pecahnya perang Israel-Hamas -- namun sebenarnya direkam lebih dari setahun sebelumnya, yakni pada bulan Oktober 2022. Peristiwa di tempat suci tersebut, yang dikenal oleh umat Islam sebagai Masjid Ibrahimi dan pengikut Yahudi sebagai Gua Para Leluhur, terjadi di hari ketika tempat itu dijadwalkan khusus untuk ibadah keagamaan Yahudi.

Video itu salah satunya dibagikan di sini di X, sebelumnya dikenal dengan Twitter, pada tanggal 10 November 2023.

"Israel mengambil alih Masjid Ibrahimi pada hari Minggu--salah satu situs tersuci bagi Muslim-dan mengadakan festival musik di dalamnya," tulis keterangan unggahan. "Orang-orang Palestina dilarang bahkan shalat di masjid mereka sendiri."

Masjid Ibrahimi, yang oleh umat Yahudi disebut Gua Para Leluhur, adalah tempat suci bagi umat Islam maupun Yahudi. Rumah ibadah ini terletak di Tepi Barat, persisnya di kota Hebron, di mana sering terjadi bentrokan antara warga Palestina, pemukim Yahudi dan pasukan Israel (tautan arsip). 

Klip berdurasi 27 detik itu memperlihatkan sekelompok orang yang sebagian besar laki-laki, mengenakan kipah, menari dan bernyanyi di tengah pertunjukan musik di tempat yang tampak seperti bangunan keagamaan.

Teks berbahasa Inggris pada video jika diterjemahkan artinya: "Orang-orang Israel mengadakan festival musik di dalam masjid Palestina setelah melarang warga Palestina beribadah di dalamnya."

Teks berbahasa Inggris kedua berikutnya berbunyi: "Masjid Ibrahimi yang bersejarah di kota Hebron Palestina adalah masjid yang sama di mana seorang warga Israel Amerika menembak dan menewaskan 29 warga Palestina dalam pembunuhan massal tahun 1994."

Image
Tangkapan layar unggahan sesat, diambil pada 25 Januari 2024

Video yang sama ditonton lebih dari 247.000 kali setelah dibagikan dengan klaim serupa di Facebook di sini, dan di SnackVideo di sini dan di sini.

Video yang sama juga dibagikan dengan klaim serupa dalam bahasa Inggris di berbagai platform, misalnya di Instagram, YouTube dan X.

Video tersebut menyebar secara online di tengah bombardir Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 26.700 orang di Gaza, sekitar 70 persen di antaranya adalah wanita dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas.

Serangan itu dimulai sebagai respon atas serangan Hamas yang menewaskan sekitar 1.140 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.

Kericuhan juga menyebar di Tepi Barat sejak awal perang. Lebih dari 360 orang telah terbunuh oleh pasukan dan pemukim Israel, menurut kementerian kesehatan Palestina di Ramallah.

Akan tetapi, video yang dibagikan di medsos direkam setahun sebelum perang Israel-Hamas.

Video lama

Pencarian gambar terbalik dan kata kunci menunjukkan video tersebut pernah beredar di unggahan media Timur Tengah serta akun medsos komunitas Yahudi pada Oktober 2022.

Video itu ditayangkan oleh Middle East Monitor dan Middle East Eye pada tanggal 3 Oktober 2022 (tautan arsip ini dan ini).

Diterjemahkan dari bahasa Inggris, judul berita Middle East Monitor itu artinya: "Pemukim Israel bernyanyi dan menari di Masjid Ibrahimi". Sedangkan teks pada video artinya: "Pemukim Israel berpesta di masjid Palestina yang disakralkan" dan disebut pula video itu direkam pada bulan Oktober 2022. 

Video Middle East Eye berjudul: "Pemukim Israel mengadakan festival musik di Masjid Ibrahimi Hebron" dan teks pada video menyebut itu peristiwa itu terjadi pada 2 Oktober 2022. 

Berikut tangkapan layar video asli yang diunggah Middle East Eye di YouTube:

Image
Tangkapan layar video asli yang diunggah Middle East Eye di YouTube

Klip itu juga pernah diunggah di X oleh "Komunitas Yahudi Hebron - Hebron Fund" pada 6 Oktober 2022 (tautan arsip).

Keterangan postingan, yang menggunakan nama lain dari Gua Para Leluhur, berbunyi: "Terima kasih kepada semua orang yang datang ke ibadah slichot pusat di Makam Machpela di Hebron! Kami tidak sabar untuk melihat semua orang di festival Musik Succot pada 12 Oktober. Shana tova!”

"Slichot" atau "selichot" berasal dari kata Ibrani yang berarti "pengampunan", dan mengacu pada serangkaian doa yang dibacakan dalam beberapa minggu atau beberapa hari menjelang Rosh Hashanah, yakni Tahun Baru Yahudi, hingga Yom Kippur, salah satu hari tersuci dalam agama Yahudi (tautan arsip ini dan ini).

"Succot" atau "Sukkot" adalah festival Yahudi yang berlangsung selama seminggu, yang dimulai lima hari setelah Yom Kippur, Hari Pendamaian (tautan arsip).

Rosh Hashanah, Yom Kippur dan Sukkot berlangsung dalam waktu tiga minggu berturut-turut. Pada tahun 2022, Rosh Hashanah diperingati pada tanggal 25-27 September, Yom Kippur pada tanggal 4-5 Oktober, dan Sukkot pada tanggal 9-16 Oktober (tautan arsip).

Video yang diunggah kanal YouTube "Hebron Israel" memperlihatkan festival musik digelar di luar Gua Para Leluhur saat Sukkot pada 12 Oktober 2022 (tautan arsip).

Ruang keagamaan bersama

Menurut informasi dari situs Israel Hebron.org.il, tempat suci tersebut memiliki bagian terpisah untuk upacara keagamaan umat Yahudi dan kaum muslim dengan pintu masuk terpisah (tautan arsip).

Informasi di situs itu juga menyebut bahwa seluruh bangunan dikhususkan untuk ibadah umat Yahudi selama 10 hari di waktu-waktu tertentu dalam setahun, dan selama 10 hari lainnya dalam setahun dikhususkan untuk umat Islam.

Jadwal tahun 2022 yang diunggah di website Hebron.org.il  menunjukkan bahwa tempat itu tanggal 2 Oktober 2022  diperuntukkan untuk "Sepuluh Hari Pertaubatan slichot" (tautan arsip).

Image
Tangkapan layar jadwal tahun 2022 di situs Hebron.org.il

Informasi di situs web tersebut menambahkan: “Pengaturan ini telah dikoordinasikan selama lebih dari 20 tahun antara Waqf Muslim dan pemerintah Israel.

“Sebagian besar upacara keagamaan berjalan lancar dengan koordinasi antara IDF, Waqf dan layanan medis darurat dari pihak Israel dan PA [Otoritas Palestina] di kota tersebut yang membantu bila diperlukan.”

Namun, penggambaran tentang pengaturan upacara keagamaan tersebut tampaknya tidak disepakati oleh warga Palestina.

Ketika tempat bersejarah itu kembali dijadwalkan untuk digunakan oleh umat Yahudi pada bulan Oktober 2023, laporan Anadolu Agency, kantor berita pemerintah Turki; WAFA, kantor berita resmi Otoritas Palestina; dan Pusat Informasi Palestina mengindikasikan bahwa hal ini adalah pengaturan sepihak (tautan arsip iniini dan ini).

Laporan dari Pusat Informasi Palestina mengutip direktur Masjid Ibrahimi, Ghassan al-Rajbi, yang mengatakan bahwa Israel menutup masjid tersebut selama 10 hari dalam setahun dengan "dalih perayaan agama Yahudi dan merampas hak umat Islam untuk beribadah dan berdoa di tempat suci mereka sendiri".

Perang di Gaza telah memicu banyak misinformasi terkait konflik Israel-Palestina, beberapa di antaranya telah dibantah oleh AFP di sini.

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami