Video kunjungan kerja Sri Mulyani dipakai untuk sebarkan klaim salah tentang pembagian uang tunai
- Diterbitkan pada hari Selasa 03/09/2024 pukul 03:53
- Waktu baca 4 menit
- Oleh: AFP Indonesia
Hak Cipta © AFP 2017-2024. Segala jenis penggunaan konten secara komersial harus melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
"Saya Sri Mulyani Indrawati selaku Menteri Keuangan Indonesia. Saya berjanji yang melihat vt (video TikTok) ini saya akan bantu. Untuk kamu saya transfer 20 juta ya. Ini untuk modal usaha atau bayar utang, ingat jangan dipakai untuk foya-foya," kata Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati dalam sebuah unggahan SnackVideo pada 24 Agustus 2024.
Video dalam postingan tersebut menunjukkan Sri Mulyani mengajak orang untuk "menyukai dan membagikan" unggahan tersebut sebagai syarat untuk mendapatkan bantuan tunai yang diklaim dalam rekaman.
Sedangkan di bagian sudut kiri atas video menampilkan klip orang yang memamerkan gepokan uang tunai.
Video serupa juga ditemukan di TikTok di sini, di sini, dan di sini.
Sementara itu, versi lain dari klaim salah tersebut juga menyebar dengan menggunakan rekaman Sri Mulyani yang lain di TikTok seperti di sini, di sini, dan di sini.
Meski klip yang digunakan berbeda, Sri Mulyani dalam video yang dimanipulasi itu membuat tawaran yang sama soal pembagian uang tunai. Rekaman itu menyertakan pernyataan palsu Sri Mulyani yang menyebutkan “untuk modal usaha atau bayar utang” dan “ jangan dipakai untuk foya-foya”.
Sebagian komentar pengguna media sosial menunjukkan bahwa mereka percaya bantuan tersebut memang asli diberikan oleh Sri Mulyani:
"Saya perlu membayar hutang, Bu Sri Mulyani," kata salah satu pengguna.
"Bu Sri, saya mau," kata yang lain.
Namun, video-video tersebut adalah "hoax," kata Yustinus Prastowo, juru bicara Menteri Keuangan.
"Kementerian Keuangan tidak pernah membuat kebijakan atau melakukan tindakan tersebut. Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya pada informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan," kata Yustinus kepada AFP pada 27 Agustus.
Video editan
AFP menemukan bahwa klip pertama yang digunakan dalam unggahan palsu tersebut sama dengan video yang dibagikan di akun Instagram resmi Sri Mulyani pada 30 April 2024 (tautan arsip). Unggahan tersebut merangkum kunjungannya ke ibu kota Arab Saudi, Riyadh.
Cuplikan yang disalahgunakan cocok dengan rekaman di detik ke-14 video Instagram tersebut.
Dalam video aslinya, Sri Mulyani berbicara tentang pertemuannya dengan Menteri Energi Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Salman Al Saud, dan Presiden Islamic Development Bank (IsDB), Muhammad Al-Jasser.
"Kita berbicara tentang energi security, energy sustainability, dan energy affordability. Sebuah tantangan untuk bagaimana negara-negara di dunia bisa tetap tumbuh dan penyediaan energi serta akses energi secara terjangkau, namun juga bersama-sama bersama-sama menjaga dunia ini dari pengaruh karbon dioksida dan climate change," kata Sri Mulyani dalam video tersebut.
Sri Mulyani tidak menyebutkan tentang pembagian uang tunai atau bantuan keuangan dalam bagian mana pun dalam video.
Di bawah ini adalah perbandingan tangkapan layar dari video yang dimanipulasi (kiri) dan unggahan Instagram Sri Mulyani (kanan):
Video kedua yang digunakan dalam unggahan palsu juga diambil dari halaman Instagram resmi Sri Mulyani, tepatnya dari vlog pada 4 Mei 2024 terkait kunjungan ke Tbilisi (tautan arsip).
Pada kunjungan itu, Sri Mulyani menghadiri pertemuan antara ASEAN dan Cina, Jepang, serta Korea Selatan -- yang dikenal sebagai ASEAN Plus Tiga (ASEAN+3) -- serta pertemuan tahunan Bank Pembangunan Asia.
“Banyak pembahasan yang penting hari ini, adalah mengenai bagaimana ASEAN Plus Three menyikapi perkembangan ekonomi dan terutama ketegangan geopolitik yang akan mempengaruhi kinerja dari perekonomian ASEAN Plus Three,” katanya dalam video tersebut.
"Kita juga membahas mengenai Financial Safety Net yaitu regional financial safety net di bawah Chiang May Initiatives yang makin disempurnakan dengan berbagai instrumen yang baru.”
Dalam video ini, Sri Mulyani juga tidak menyebutkan pembagian uang tunai.
Di bawah ini adalah perbandingan tangkapan layar dari video yang diedit suaranya (kiri) dan unggahan Instagram Sri Mulyani (kanan):
Sementara itu, pencarian gambar terbalik di Google menemukan klip orang dengan bundelan uang tunai yang diselipkan ke dalam video menteri pada klip pertama berasal dari video di YouTube. Orang dalam video YouTube mengeklaim bahwa uang itu dihasilkan dalam "kurang dari tiga jam kerja.”
Video tersebut tidak menyebutkan Menteri Keuangan Republik Indonesia ataupun Sri Mulyani.
Video penipuan serupa yang dimanipulasi dengan narasi menjanjikan pembagian uang tunai juga menarget pejabat publik lainnya, termasuk presiden terpilih Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo.
Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?
Hubungi kami