Dokter spesialis bantah klaim salah bahwa meminum air panas dari rendaman nanas dapat 'menyembuhkan kanker'
- Diterbitkan pada hari Senin 18/11/2024 pukul 11:43
- Waktu baca 2 menit
- Oleh: Harshana SILVA, AFP Sri Lanka
- Terjemahan dan adaptasi AFP Indonesia
Hak Cipta © AFP 2017-2024. Segala jenis penggunaan konten secara komersial harus melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
"Air Nanas Panas Bisa Menyelamatkan Kamu Seumur Hidup. Nanas Panas Dapat Membunuh Sel Kanker. Simak !!!! Potong 2-3 irisan NANAS tipis kedalam cangkir, tambahkan air panas, itu akan menjadi "air alkali" minum setiap hari," tulis keterangan postingan Facebook yang diunggah pada 15 November 2024.
Postingan tersebut juga menyertakan foto potongan buah nanas yang diatasnya tertulis: "Nanas Panas Membunuh Sel Kanker".
Klaim serupa juga menyebar di Sri Lanka di sini dan di sini.
"Tidak ada bukti"
"Tidak ada bukti yang bisa mendukung klaim-klaim itu," kata Dr Sanjeeva Gunasekara dari Institut Kanker Nasional di Sri Lanka kepada AFP pada 10 November 2024 (tautan arsip).
"Penyebaran klaim seperti itu dapat menyesatkan publik untuk tidak mencari terapi yang telah teruji, sehingga mengakibatkan kanker [di tahap] yang dapat disembuhkan menjadi tidak dapat disembuhkan,” tambahnya.
Sebelumnya, seorang dokter spesialis onkologi juga menjelaskan kepada AFP bahwa meskipun nanas mengandung senyawa yang bermanfaat bagi kesehatan, tidak ada cukup bukti yang menunjukkan bahwa buah tersebut dapat menyembuhkan kanker secara efektif.
"Seperti buah-buahan yang lain — termasuk apel, alpukat dan lainnya — nanas itu sehat. Buah-buah ini bisa menunjang kesehatan dan kekebalan tubuh secara umum. Tidak lebih dari itu," kata Prof. Dr. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, ketua umum Yayasan Kanker Indonesia, pada 6 Agustus 2021 (tautan arsip).
Aru juga mengatakan bahwa meskipun mengonsumsi nanas dan buah-buahan lainnya serta sayur-sayuran yang sehat bisa mengurangi risiko kanker, penting untuk diperhatikan bahwa langkah tersebut tidak sama dengan pengobatan medis maupun terapi untuk penyakit kanker.
AFP sebelumnya pernah menyanggah misinformasi lain terkait pengobatan kanker seperti di sini, di sini dan di sini.
Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?
Hubungi kami