Video Sri Mulyani diedit dan dipakai untuk sebarkan hoaks 'pembagian uang tunai'

Setelah Presiden Prabowo Subianto menetapkan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan, beredar di media sosial video editan yang seolah memperlihatkan mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu sedang menjanjikan bantuan uang tunai kepada masyarakat. Faktanya, video itu hasil manipulasi, dan rekaman aslinya menunjukkan Sri Mulyani berbicara tentang reformasi pajak pada tahun 2021. Seorang juru bicara Kementerian Keuangan juga menyebut video itu "hoaks".

"Setelah saya resmi menjabat Menteri Keuangan, hari ini saya bernazar di akun TikTok baru saya ini. Barangsiapa yang menemukan video ini, saya akan memberikan hadiah bantuan senilai 25 juta untuk yang ketahuan follow dan bagikan video ini," kata Sri Mulyani dalam video yang diunggah di TikTok pada tanggal 1 November 2024. 

Video tersebut menyebar tidak lama setelah pelantikan Presiden Prabowo Subianto. Prabowo kemudian mengumumkan Sri Mulyani sebagai bagian dari kabinetnya untuk periode 2024-2029 (tautan arsip). Penunjukan Sri Mulyani menjadikannya sebagai satu-satunya orang yang pernah menjabat sebagai menteri di bawah tiga administrasi kepresidenan yang berbeda 

Sebelum menjadi menteri di kabinet Prabowo, Sri Mulyani juga menjabat di masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Keuangan.

Image
Tangkapan layar video di unggahan salah, diambil pada 6 November 2024

Video editan yang menunjukkan Sri Mulyani menawarkan hadiah uang juga dibagikan di postingan TikTok lainnya seperti di sini dan sini. Klip-klip tersebut telah dilihat lebih dari 200.000 kali. 

Sebelumnya, AFP juga telah menyanggah misinformasi serupa terkait "bantuan uang" yang mengatasnamakan politikus Indonesia seperti Prabowo, Jokowi, dan juga Sri Mulyani.

Pada bulan Agustus 2024, Sri Mulyani membagikan video di akun Instagram pribadinya, memperingatkan kepada masyarakat akan akun-akun palsu yang mengatasnamakan dirinya (tautan arsip).

Meski demikian, masih ada sejumlah pengguna TikTok yang terlihat percaya bahwa video benar-benar menampilkan Sri Mulyani menjanjikan bantuan uang tunai.

"Semoga saya dapat hadiah nya," tulis salah seorang pengguna.

"Saya tunggu hadiahnya," tulis pengguna lainnya.

Faktanya, berdasar keterangan dari Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, Deni Surjantoro, Sri Mulyani tidak pernah membuat penawaran pembagian uang tersebut. 

"Video tersebut kami pastikan hoax," kata Deni kepada AFP pada 8 November 2024.

Bicara reformasi pajak

Pencarian kata kunci di Google menemukan video yang sama pernah diunggah oleh laman Facebook Sri Mulyani pada 9 Juli 2021 (tautan arsip). Video itu diberi judul: "Webinar rangkaian Hari Pajak 2021, yakni Tax Reform In The Digital Age: Challenges and Opportunities (8/7/2021)".

Di dalam video, Sri Mulyani mendiskusikan pentingnya pembayaran pajak untuk meningkatkan pemasukan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai bagian dari reformasi pajak.

"Jadi reformasi perpajakan adalah hal yang penting yang sangat perlu dan tidak bisa kita hindari," kata Sri Mulyani pada detik ke-11 di dalam video asli.

Dia tidak sekali pun menyebut soal pembagian uang kepada masyarakat pada keterangannya.

Sri Mulyani terlihat memakai baju yang sama, serta duduk di depan latar belakang yang sama seperti pada video dengan klaim salah.

Berikut perbandingan tangkapan layar antara video editan (kiri) dan video yang diunggah laman Facebook Sri Mulyani (kanan):

Image
Perbandingan antara video dengan klaim salah (kiri) dan video asli yang diunggah laman Facebook Sri Mulyani (kanan)

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami