Ini bukan video 'orang-orang Belanda merayakan penyerangan terhadap pendukung tim sepak bola Israel'
- Diterbitkan pada hari Rabu 20/11/2024 pukul 08:53
- Waktu baca 3 menit
- Oleh: Devesh MISHRA, AFP India
- Terjemahan dan adaptasi AFP Indonesia
Hak Cipta © AFP 2017-2024. Segala jenis penggunaan konten secara komersial harus melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
"8 November 2024. Orang-orang Belanda merayakan setelah memberikan pelajaran kepada orang-orang Yahudi Israel yang tidak akan pernah mereka lupakan," tulis keterangan video Facebook yang diunggah pada 11 November 2024.
"Kronologi; suporter Maccabi Tel Aviv melakukan perusakan toko, memukuli sopir taksi, merobek bendera Palestina dan merayakan Genosida di Gaza."
Video tersebut beredar di media sosial setelah sebuah peristiwa kekerasan terjadi seusai pertandingan Liga Eropa antara tim Belanda, Ajax, dan Tim dari Israel, Maccabi Tel Aviv, yang dimenangkan Ajax 5-0.
Kekerasan ini menambah daftar panjang serangan anti-Semit dan Islamofobia di Eropa yang dipicu konflik berkepanjangan di Timur Tengah.
Video berdurasi 22-detik itu menunjukkan sekelompok orang bertepuk tangan, salah seorang di antara mereka mengibarkan bendera Palestina, di dalam sebuah gedung. Terdengar suara orang yang meneriakkan "Free, free Palestine".
Video dengan klaim serupa juga dibagikan di postingan Facebook lain di sini dan di sini, serta di sini dan di sini dalam bahasa Inggris.
AFP melaporkan bahwa polisi Amsterdam menangkap puluhan orang dalam insiden yang disebut oleh Walikota Amsterdam Femke Halsema sebagai malam penuh kekerasan "yang tak bisa ditolerir" saat pendukung klub sepak bola Maccabi Tel Aviv mengalami serangan "tabrak lari" yang menyebabkan lima orang dilarikan ke rumah sakit (tautan arsip).
Suporter Israel sempat terlibat perkelahian kecil pada 6 November, sehari sebelum pertandingan.
Kerusuhan pada 7 November itu terjadi setelah para suporter meninggalkan stadion. Femke menjelaskan serangan itu dilancarkan oleh "sekelompok pria dengan skuter" yang melakukan "tabrak lari" kepada suporter klub bola Israel.
Akan tetapi, video yang beredar itu terjadi beberapa bulan sebelum insiden 7 November yang menimpa pendukung tim sepak bola Israel.
Acara kebebasan pers
Pencarian gambar terbalik di Google menemukan bahwa video asli dari klip yang beredar pernah diunggah oleh jurnalis foto Palestina Motaz Azaiza di akun Instagramnya pada 25 Mei 2024 (tautan arsip).
Keterangan pada postingan video asli tersebut berbunyi: "Terima kasih untuk semua orang yang hadir di acara worldpressphoto hari ini. Terima kasih sudah menjadi kekuatanku untuk terus berjalan."
Azaiza merupakan salah seorang fotografer yang diundang ke sebuah diskusi panel di acara "Kebebasan Pers: Menavigasi Perubahan Lanskap Media" pada 25 Mei 2024 yang diselenggarakan oleh Yayasan Foto Pers Dunia, sebuah organisasi nirlaba independen yang berbasis di Amsterdam (tautan arsip).
Berikut perbandingan tangkapan layar antara video yang dibagikan di postingan salah (kiri) dan video asli yang diunggah oleh Azaiza di akun Instagram miliknya (kanan):
Acara tersebut diadakan di aula tengah gedung De Nieuwe Kerk, sebuah museum di Amsterdam yang dulunya adalah gereja (tautan arsip).
Seorang juru bicara De Nieuwe Kerk mengonfirmasi kepada AFP bahwa video itu menunjukkan orang-orang yang memberikan aplaus setelah Aziza berbicara.
"Video ini direkam setelah pidatonya tentang kebebasan pers dan pengalaman pribadinya di Gaza berakhir. Penonton memberinya tepuk tangan setelahnya. Itulah yang anda lihat dalam video tersebut," katanya kepada AFP melalui email pada 14 November.
Visual yang terlihat di dalam video yang beredar juga mirip dengan foto-foto De Nieuwe Kerk di Google Maps (tautan arsip).
Berikut perbandingan tangkapan layar antara video di postingan salah (kiri) dan gambar dari Google Maps (kanan), bagian-bagian yang sama telah ditandai oleh AFP:
AFP juga telah menyanggah misinformasi lain tentang konflik Israel-Palestina di sini.
Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?
Hubungi kami