Serangan drone Hizbullah tidak menewaskan Kepala Staf Militer Israel Herzi Halevi

Israel dan kelompok Hizbullah di Lebanon masih terus saling serang dalam konflik di Timur Tengah yang semakin memanas. Namun, klaim di media sosial yang menyebut pimpinan militer Israel, Herzi Halevi, meninggal dalam serangan Hizbullah di sebuah markas militer pada 13 Oktober 2024 adalah narasi yang salah. Halevi tampak masih mengunjungi pangkalan militer tersebut setelah serangan terjadi. 

"BREAKING. Laporan awal mengonfirmasi TEWAS-nya Kepala Staf Angkatan Darat Israel, Herzi Halevi, dalam serangan drone Hizbullah ke pangkalan Brigade Golani di Haifa," tulis keterangan foto yang diunggah di X pada 14 Oktober 2024. 

Postingan yang sudah disukai lebih dari 4.700 kali tersebut dibagikan sesaat setelah Hizbullah menyatakan bertanggungjawab atas serangan pesawat tanpa awak (drone), yang menurut laporan menewaskan empat tentara di kamp pelatihan militer Israel di dekat kota Haifa.

Image
Tangkapan layar postingan salah, diambil pada 28 November 2024

Klaim yang sama beredar pula di Instagram dan Facebook, serta menyebar dalam berbagai bahasa termasuk bahasa Spanyol, Prancis, Arab, Turki, Italia, Korean dan Pakistan.

Serangan Hizbullah di pangkalan militer Israel dekat kota Binyamina adalah serangan yang paling mematikan sejak Israel meningkatkan agresinya terhadap kelompok militan yang didukung Iran tersebut di akhir bulan September 2024. 

Israel mengatakan pihaknya ingin memukul mundur Hizbullah untuk mengamankan perbatasan utaranya, sehingga puluhan ribu orang yang kehilangan tempat tinggal akibat serangan roket sejak tahun lalu dapat kembali ke rumah mereka dengan selamat.

Menurut Hizbullah serangan mereka tersebut adalah bentuk solidaritas terhadap Hamas, kelompok militan Palestina yang menyerang Israel pada 7 Oktober 2023, dan memicu perang di jalur Gaza yang sudah berlangsung lebih dari setahun lamanya. Menurut data resmi dari Organisasi Internasional untuk Migrasi, saat ini setidaknya terdapat 880.000 pengungsi di Lebanon (tautan arsip).

Serangan Hamas ke Israel tersebut menewaskan setidaknya 1.205 orang, sebagian besar warga sipil, menurut angka dari otoritas Israel yang dilaporkan AFP. Jumlah ini juga termasuk orang-orang yang kemudian terbunuh dalam masa penahanan.

Di sisi lain, serangan balasan Israel telah menewaskan 44.282 orang yang mayoritas adalah warga sipil (tautan arsip), menurut laporan Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan angka ini valid. 

Meskipun beredar klaim yang menyebut dirinya tewas dalam serangan drone Hizbullah, faktanya Halevi mengunjungi pangkalan latihan militer Binyamina pada tanggal 14 Oktober, atau beberapa jam setelah serangan tersebut terjadi (tautan arsip).

"Kita sedang berperang, dan serangan terhadap pangkalan latihan di lini depan adalah hal yang berat dan menyakitkan," katanya kepada para tentara dalam kunjungan itu. 

Rekaman dan gambar-gambar yang diambil oleh IDF menunjukkan Halevi berkeliling di sekitar tempat itu bersama anggota-anggota militer lainnya (tautan arsip di sini dan di sini).

IDF juga mengunggah sebuah pernyataan di X yang mengonfirmasi jumlah tentara yang meninggal dalam serangan Hizbullah dan meminta pengguna internet untuk berhenti berspekulasi tentang nama-nama korban (tautan arsip).

AFP  telah menyanggah sejumlah misinformasi lain tentang konflik Israel-Palestina di sini.

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami