Video editan Khofifah Indar Parawansa dipakai untuk sebarkan misinformasi pembagian 'santunan'

  • Diterbitkan pada hari Rabu 11/12/2024 pukul 08:52
  • Waktu baca 3 menit
  • Oleh: AFP Indonesia
Beredar video editan yang seolah-olah menunjukkan kandidat Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, sedang menawarkan bantuan tunai untuk merayakan kemenangannya di Pilkada Jawa Timur. Video ini telah ditonton lebih dari satu juta kali di media sosial. Namun, misinformasi ini telah dibantah seorang juru bicara Khofifah yang mengatakan bahwa klaim bantuan tunai itu tidak benar, dan sepertinya dibuat menggunakan AI.

Khofifah nampak menawarkan bantuan uang tunai dalam sebuah video TikTok yang diunggah akun dengan memakai nama aslinya. Video tersebut telah ditonton lebih dari 1,8 juta kali.

Klip yang diunggah pada 29 November itu menunjukkan mantan Gubernur Jawa Timur, Khofifah, menyampaikan bahwa: "Sudah dipastikan saya menang menjadi Gubernur Jawa Timur. Oleh karenanya sebagai mengucap dan rasa syukur saya, di akun ini untuk siapa saja yang sudah follow, like, dan share VT ini, akan menerima santunan dari saya."

"Ini resmi dan akan saya pertanggungjawabkan ucapan saya ini," lanjutnya.

Image
Tangkapan layar postingan salah, diambil pada 12 Desember 2024

Video ini beredar beberapa hari setelah Indonesia menyelenggarakan pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) pada 27 November. Hasil Pilkada diperkirakan akan diumumkan secara resmi pada tanggal 15 Desember (tautan arsip).

Hasil hitung cepat dari beberapa lembaga survei menunjukkan Khofifah unggul dalam kontestasi kepala daerah Jawa Timur, tempat di mana Khofifah sebelumnya menjabat gubernur sampai dengan Februari lalu (tautan arsip).

Video yang memperlihatkan Khofifah menjanjikan pembagian santunan untuk merayakan kemenangannya juga beredar di postingan TikTok lainnya, misalnya di sini dan sini, serta di SnackVideo.

Beberapa pengguna media sosial nampak memercayai klaim pembagian bantuan tunai ini. 

"Selamat bu Hj.Khofifah,sy pndukung brt ibu krena ibu2nya muslimat sy sudh Follow dan klic dn sher ,klau dpt bntuan dikrim ke BRI smoga dpt dn ibu brknan ,Aamiin 3x YRA...," tulis salah seorang pengguna. 

"Waalaikumsalam ... semoga berkah ... say tunggu bun buat biyaya sklh ank ... say dr bendolmerisih," kata pengguna lainnya. 

Namun, klip tersebut memuat beberapa inkonsistensi yang mengindikasikan penggunaan teknologi kecerdasan buatan dalam pembuatannya. Hal lain yang tampak aneh dalam video itu adalah karakter suara yang seperti robot dan mata Khofifah yang terlihat berubah beberapa kali.

Cahaya melengkung juga terlihat di belakang kepalanya selama dia menyampaikan pernyataannya. 

Foto lama

Pencarian gambar menggunakan Google menemukan foto Khofifah yang digunakan untuk video hoaks. Foto itu sesuai dengan unggahan Khofifah di akun Instagram miliknya pada 23 Desember 2023 (tautan arsip).

Di foto unggahan Instagram itu, Khofifah terlihat mengenakan hijab berwarna kuning dengan gaun berkelir merah-hijau yang bergaris, pakaian yang sama digunakan di video editan. Khofifah menjelaskan gaun yang ia pakai adalah produksi konveksi lokal di Lamongan.

Dia tidak menyebut soal pembagian uang tunai atau santunan sama sekali pada postingan tersebut.

Di bawah ini adalah perbandingan tangkapan layar antara video editan (kiri) dan foto asli dari postingan Khofifah (kanan):

Image
Perbandingan tangkapan layar antara video editan (kiri) dan foto dari akun Instagram resmi Khofifah (kanan)

Juru bicara tim kampanye Khofifah, Makhyan Jibril, mengatakan kepada AFP bahwa video yang beredar "tidak benar" dan timnya masih menunggu pengumuman resmi hasil Pilkada.

"Sudah sangat jelas bahwa beberapa jenis video itu dibuat menggunakan AI (...) Kami mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati khususnya terkait statement yang bombastis tanpa bukti yang jelas," kata Makhyan pada tanggal 4 Desember.

Di dalam sebuah postingan di akun Instagram miliknya pada 1 Desember, Khofifah sudah membantah video misinformasi lainnya yang berisi janji pembagian sejumlah uang (tautan arsip). Dia menyebut pembagian uang itu sebagai "hoax dan disebarkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab".

AFP pernah membongkar misinformasi lain yang menggunakan video editan pejabat publik untuk menyebarkan klaim pembagian uang tunai, misalnya video Sri Mulyani dan Prabowo Subianto.

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami