Kepala BP2MI membantah hoaks terkait bantuan tunai untuk pekerja migran
- Diterbitkan pada hari Rabu 18/12/2024 pukul 07:13
- Waktu baca 3 menit
- Oleh: AFP Indonesia
Hak Cipta © AFP 2017-2025. Segala jenis penggunaan konten secara komersial harus melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
"Dengan Ini Pemerintah Menyalurkan Bantuan Untuk Para Pekerja migran Melalui BP2MI Untuk Program Lanjutan Tahun 2024," tulis keterangan video Facebook bertanggal 4 November 2024 tersebut.
Video itu seolah-olah memperlihatkan mantan kepala BP2MI Benny Rhamdani sedang mengumumkan bantuan untuk pekerja migran Indonesia.
"Pekerja migran Indonesia layak mendapatkan bantuan uang tunai dari pemerintah dengan total Rp. 1,5 miliar untuk 20 pekerja migran, dikarenakan dialah penyumbang devisa terbesar untuk negara," kata Benny dalam video yang telah ditonton lebih dari 21.000 kali itu.
Video itu juga beredar di Facebook di sini, di sini, dan di sini, menghimpun lebih dari 134.000 views.
Ada sekitar lima juta warga Indonesia yang bekerja di 100 negara di dunia, dan angka ini belum termasuk jutaan warga Indonesia lainnya yang bekerja secara ilegal, menurut kepala BP2MI Abdul Kadir Karding (tautan arsip).
Di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, status BP2MI telah diangkat menjadi setingkat menteri (tautan arsip).
Menurut Bank Indonesia, pekerja migran Indonesia menyumbang 14,22 miliar dollar AS untuk devisa negara pada tahun 2023, menjadikan mereka penyumbang devisa terbesar kedua setelah sektor minyak dan gas (tautan arsip).
Namun, video yang beredar tersebut telah diedit, sehingga seolah-oleh memperlihatkan mantan kepala BP2MI sedang mengumumkan bantuan uang tunai.
Audio yang dimanipulasi
Pencarian gambar terbalik melalui Google menemukan video berdurasi lebih panjang diunggah oleh akun YouTube BP2MI pada 8 Januari 2021 (tautan arsip).
Video yang diunggah BP2MI berjudul: "Mengenal lebih dekat Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia | Profil BP2MI".
Klip editan yang beredar bisa dilihat pada menit ke-4:48 di video asli.
Berikut perbandingan tangkapan layar antara video editan yang beredar di Facebook (kiri) dan video asli yang diunggah akun YouTube BP2MI (kanan):
Di video asli, Benny mengatakan: "Pekerja migran Indonesia layak mendapatkan pelayanan VVIP. Mereka adalah pahlawan devisa yang layak mendapatkan perlakuan hormat negara."
Benny tidak sekalipun menyebut bantuan tunai untuk pekerja migran di video itu.
Abdul Kadir Karding, Kepala BP2MI, yang sekarang dikenal juga sebagai Kementerian P2MI, mengatakan kepada AFP pada 4 Desember: "Tidak ada kebijakan memberi bantuan uang, apalagi dalam jumlah besar, kepada pekerja migran atau calon pekerja migran".
Dia juga menyatakan klaim tersebut adalah hoaks.
BP2MI juga telah membantah klaim bantuan uang tunai tersebut melalui postingan di website mereka, dan mengatakan "BP2MI tidak pernah memberikan sejumlah uang sebagaimana video yang beredar" (tautan arsip).
AFP telah membantah sejumlah misinformasi lain yang mengiming-imingi pengguna media sosial dengan bantuan tunai, misalnya di sini, di sini dan di sini.
Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?
Hubungi kami