Video menunjukkan ritual keagamaan di Peru, bukan warga Israel yang mengungsi akibat serangan Iran

  • Diterbitkan pada hari 10/07/2025 pukul 06:27
  • Waktu baca 3 menit
  • Oleh: AFP Indonesia
Sebuah klip yang menunjukkan ziarah keagamaan beredar di media sosial dengan narasi salah bahwa orang-orang pada video tersebut adalah pengungsi Israel yang melarikan diri dari serangan Iran. Meski ribuan orang memang mengungsi akibat konflik antara kedua negara rival lama tersebut, lokasi dalam klip justru cocok dengan citra satelit sebuah situs budaya di wilayah bagian selatan Peru.

"Tenda-tenda pengungsian memenuhi lereng-lereng gunung membiru dipenuhi masyarakat Israel yang lari dari bunker-bunker dalam kota," tulis teks pada video TikTok yang diunggah pada 25 Juni 2025.

Video yang telah ditonton lebih dari 160.000 kali itu memperlihatkan kerumunan orang yang bergerak di antara padatnya tenda-tenda di kawasan lembah pegunungan. Keterangan video menyebut bahwa daerah itu berada di lereng gunung Mesir.

Video tersebut beredar sehari setelah gencatan senjata yang diprakarsai Amerika Serikat (tautan arsip).

Kedua negara musuh bebuyutan itu bertukar serangan misil setelah Israel melancarkan pengeboman mendadak terhadap fasilitas militer dan nuklir Iran. Konflik ini mengakibatkan lebih dari 900 orang meninggal dunia di Iran dan 28 orang di Israel (tautan arsip).

Pemerintah berbagai negara telah mengevakuasi ribuan orang warganya yang terjebak pusaran konflik tersebut menggunakan bus dan pesawat, sebagian dari mereka bahkan harus melewati perbatasan dengan berjalan kaki (tautan arsip).

Image
Tangkapan layar postingan salah diambil pada 4 Juli 2025, dengan tanda X merah oleh AFP

Video dengan klaim serupa juga dibagikan di Facebook dan SnackVideo.

Namun, video tersebut tidak memperlihatkan pengungsi Israel ataupun direkam di pegunungan Mesir.

Pencarian gambar terbalik di Google menggunakan potongan gambar dari video yang salah menemukan rekaman serupa yang diunggah di Facebook pada 19 Juni (tautan arsip).

Image
Perbandingan tangkapan layar antara video salah (kiri) dan video Facebook yang diunggah pada tanggal 19 Juni (kanan)

Pencarian kata kunci menggunakan keterangan pada video Facebook mengarahkan pada catatan dari situs UNESCO tentang "ziarah ke tempat suci Penguasa Qoyllurit'i", tradisi yang masuk dalam Daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan pada tahun 2011 (tautan arsip).

Berdasarkan catatan pada situs UNESCO tersebut, ritual keagamaan itu "menggabungkan unsur-unsur Katolik dan pemujaan dewa alam masa pra-Hispanik".

"Ziarah itu dimulai 58 hari setelah perayaan Minggu Paskah umat Kristen, ketika 90 ribu orang dari seluruh Cusco melakukan perjalanan ke tempat suci yang terletak di lembah Sinakara."

Citra satelit Google Maps yang memperlihatkan formasi bangunan di situs yang terletak di bagian Selatan Peru tersebut cocok dengan tata letak bangunan yang terlihat di video salah (tautan arsip).

Image
Perbandingan antara formasi bangunan pada video salah (kiri) dan tata letak bangunan yang terlihat di Google Maps (kanan), dengan bagian yang sesuai ditandai oleh AFP

Video yang ada di Google Maps juga memperlihatkan barisan tenda biru dan rombongan peziarah pada bulan Juni 2025 yang semuanya sesuai dengan tayangan pada klip bernarasi salah (tautan arsip).

AFP telah membantah berbagai misinformasi terkait perang Iran-Israel di sini

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami