Dua foto ini diambil saat aksi bela Palestina di tahun 2017 dan satu foto diambil saat demo anti Ahok di tahun 2016
- Artikel ini berusia lebih dari setahun.
- Diterbitkan pada hari Kamis 20/05/2021 pukul 14:50
- Waktu baca 4 menit
- Oleh: AFP Indonesia
Hak Cipta © AFP 2017-2025. Segala jenis penggunaan konten secara komersial harus melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
Tiga foto tersebut diunggah pada tanggal 18 Mei 2021 di Facebook di sini, yang telah dibagikan lebih dari 200 kali.
Postingan tersebut diunggah oleh akun Facebook milik Quds News Network, sebuah situs berita Palestina.
Keterangan postingan itu berbunyi: “Puluhan ribu orang - demonstrasi besar-besaran di Indonesia untuk mengekspresikan solidaritas dengan rakyat Palestina di #SheikhJarrah dan Jalur #Gaza. #GazaDiserang”.
Ratusan orang berdemonstrasi di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta pada tanggal 18 Mei 2021 untuk membela orang Palestina dan mengharapkan berakhirnya serangan udara Israel di Jalur Gaza, seperti yang telah dilaporkan CNN Indonesia dan Detik.com.
Foto-foto tersebut telah dibagikan lebih dari seribu kali setelah diunggah dengan klaim serupa di Facebook di sini, di Instagram di sini, serta di Twitter di sini dan di sini.
Gambar-gambar itu juga sudah dibagikan dengan klaim sama oleh stasiun televisi milik pemerintah Iran, Press TV di sini, serta stasiun televisi Palestina, Fajer TV di sini.
Akan tetapi, klaim itu salah.
Foto pertama
Pencarian gambar terbalik di Yandex, diikuti dengan berbagai kata kunci di Google, menemukan video ini dari Metro TV, pada tanggal 17 Desember 2017. Video tersebut, dipublikasikan di situs berita terafiliasi Medcom.id, bertajuk: “Menag Lukman dan Gubernur Anies Ikut Aksi Bela Palestina di Monas.”
Laporan tersebut bertuliskan: “Sejumlah tokoh seperti Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ikut dalam aksi solidaritas bela Palestina di Monas. Aksi ini sebagai bentuk penolakan terhadap klaim Amerika Serikat atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel.”
Presiden AS saat itu, Donald Trump, mengumumkan pemerintahnya mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada tanggal 6 Desember 2017, menggantikan kebijakan Amerika selama puluhan tahun, AFP melaporkan di sini.
Seperti dilansir AFP di sini, puluhan ribu orang mengikuti aksi bela Palestina pada tanggal 17 Desember 2017 di Jakarta itu. Demo di itu diselenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia dan didukung oleh pemerintah dan beberapa organisasi Islam lainnya.
Cuplikan yang memperlihatkan bendera Palestina raksasa di antara kerumunan dapat disaksikan pada thumbnail dan pada menit ke-1:11 sampai ke-1:56 di video Metro TV.
Di bawah ada perbandingan tangkapan layar dari foto pertama dan unggahan menyesatkan (kiri) dan video Metro TV (kanan):
Foto kedua
Pencarian gambar terbalik dengan TinEye menemukan foto kedua diunggah pada situs agensi foto Getty Images di sini pada tanggal 17 Desember 2017.
Keterangan foto tersebut berbunyi: “Lelaki Indonesia membawa bendera Palestina dan Indonesia saat demo besar menentang keputusan AS untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada tanggal 17 Desember 2017 di Jakarta, Indonesia. Para demonstran, yang jumlahnya polisi perkirakan sekitar 80.000 orang, menyerukan boikot produk-produk Amerika dan Israel.”
Berikut adalah perbandingan tangkapan layar antara foto kedua dalam unggahan menyesatkan (kiri) dan foto Getty Images (kanan):
Foto ketiga
Pencarian foto terbalik di Microsoft Bing menemukan gambar ketiga muncul dalam laporan The Jakarta Post pada tanggal 3 Desember 2016 ini.
Foto itu diambil oleh fotografer kantor berita Antara dan memiliki keterangan yang berbunyi: “Pusat demonstran: Umat muslim berkumpul dekat Monumen Nasional di Jakarta pada hari Jumat saat berdemonstrasi menentang gubernur Jakarta Basuki ‘Ahok’ Tjahaja Purnama, yang telah ditetapkan oleh polisi sebagai tersangka penistaan agama.”
Lebih dari 200.000 orang muslim berdemonstrasi di Jakarta pada tanggal 2 Desember 2016 untuk menuntut gubernur DKI Jakarta saat itu, Basuki Tjahaja Purnama, alias Ahok, untuk ditahan atas kasus penistaan agama, AFP melaporkan di sini.
Aksi pada tanggal 2 Desember 2016 itu dikenal dengan nama Aksi 212, seperti diberitakan di sini dan sini.
Berikut adalah perbandingan tangkapan layar foto ketiga dalam unggahan menyesatkan (kiri) dengan laporan The Jakarta Post (kanan):
Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?
Hubungi kami