Ini bukan foto keluarga penemu vaksin Covid-19 Ugur Sahin

Sebuah foto telah dibagikan ratusan kali di berbagai unggahan di Facebook dan Twitter dengan klaim itu adalah foto lama keluarga ilmuwan Turki-Jerman bernama Ugur Sahin, yang mengembangkan vaksin Covid-19. Klaim itu salah: foto tersebut tidak memperlihatkan Sahin maupun keluarganya. 

Salah satu foto itu diunggah di Twitter di sini pada tanggal 8 Desember 2020 dan telah dibagikan lebih dari 460 kali. 

Image
Tangkapan layar unggahan menyesatkan, diambil pada tanggal 14 Desember 2020

Cuitannya berbunyi: “Ugur Sahin (anak berkaos kuning) bersama keluarga tiba di Jerman dalam kondisi yang jauh dari kata berkecukupan. Sekarang kekayaannya sudah di angka 5,2 milyar dollar setelah vaksin Covid19 temuannya di BioNtech diakui Eropa dan dunia. Sebaik-baik bekal adalah bekal ilmu.”

Ilmuwan Turki-Jerman Ugur Sahin adalah CEO BioNTech, perusahaan bioteknologi yang ia dirikan bersama istrinya, Ozlem Tureci, di kota Mainz, Jerman, pada tahun 2008. 

Bersama dengan mitranya Pfizer di Amerika Serikat, BioNTech mengumumkan pada bulan November 2020 bahwa vaksin mereka telah terbukti 90 persen efektif dalam uji coba Fase 3 yang sedang berlangsung. Hal tersebut membuka jalan bagi mereka untuk mengajukan permohonan persetujuan untuk penggunaan darurat, AFP melaporkan di sini.

Britania Raya mengumumkan pengesahan penggunaan vaksin pada tanggal 2 Desember 2020 dan memulai vaksinasi beberapa hari kemudian, pada tanggal 8 Desember. 

Foto tersebut juga dibagikan dengan klaim serupa di Facebook di sini, di sini, di sini dan di sini

Foto yang sama juga muncul dengan klaim serupa dalam bahasa Inggris, bahasa Malaysia, bahasa Prancis, bahasa Italia, bahasa Bosnia, bahasa Urdu dan bahasa Arab

Akan tetapi, klaim itu salah. 

Direktur komunikasi eksternal BioNTech, Jasmina Alatovic, mengatakan kepada AFP pada tanggal 27 November 2020 bahwa “ini bukan foto Bapak Sahin dan keluarganya.”

Pencarian gambar terbalik di Google menemukan foto yang sama diunggah pada tanggal 16 Agustus 2020 di akun Twitter DiasporaTürk yang dikelolah oleh anggota komunitas Turki yang tinggal di beberapa negara di benua Eropa. 

Diterjemahkan dari bahasa Turki ke English, cuitan itu berbunyi: “Rumah Baru, Harapan Baru (1975-Düsseldorf, Migrated Survivors, Candida Höfer)”. 

Di hari berikutnya pada tanggal 17 Agustus 2020, akun DiasporaTürk membagikan foto lain di sebuah cuitan yang hanya menunjukkan ayah dan ibu di keluarga tersebut. 

Cuitan itu berbunyi: “Ketika cucu dari keluarga tersebut melihat foto itu di akun kami kemarin, kami bisa mendapatkan informasi langsung tentang mereka. Dia memberi tahu kami tentang kakek-nenek, bibi, paman, dan ibunya yang tidak ada di foto. Keluarganya berasal dari Aksaray. Sang ayah datang ke Jerman pada tahun 1965 sebagai pekerja.”

Pendiri DiasporaTürk, Gokhan Duman, memberitahu AFP via surel pada tanggal 26 November 2020 bahwa keluarga dalam foto itu datang ke kota Dusseldorf, di Jerman bagian barat, pada tahun 1965 dari Arkasay, kota di Turki bagian tengah, dan mereka bukan keluarga dari ilmuwan Turki-Jerman itu. 

Keluarga Sahin tiba di Jerman pada tahun 1960-an dan berasal dari kota Iskenderun, di Turki bagian selatan.

“Dr. Sahin, 55, lahir di Iskenderun, Turki. Saat berusia 4 tahun, keluarganya pindah ke Cologne, Jerman, tempat di mana orang tuanya bekerja di pabrik Ford. Dia tumbuh dengan keinginan menjadi seorang dokter, dan menjadi dokter di Universitas Cologne. Pada tahun 1993, dia memperoleh gelar doktor dari universitas untuk karyanya tentang imunoterapi pada sel tumor,” The New York Times melaporkan di sini

Hasil lebih lanjut dari penelusuran gambar terbalik di Google menemukan foto itu juga dipublikasikan di situs majalah seni kontemporer ArtReview di sini. Majalah itu menulis foto tersebut merupakan bagian dari karya seni fotografer Candida Hoefer dari Jerman, yang berjudul “Orang Turki di Jerman 1979”. 

Image
Tangkapan layar foto dari situs web ArtReview

Yayasan Candida Hoefer mengonfirmasi kepada AFP pada tanggal 26 November 2020, bahwa dia memang mengambil foto tersebut.

Namun, perwakilan yayasan Herbert Burkert mengatakan dia tidak bisa memastikan identitas keluarga di foto tersebut karena foto itu diambil “lama sekali dan nama keluarga ini tidak dicatat”. 

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami